Tag Archives: preschooler

emotion and excitement

Standard

blog 2“Kemarin mama lebih ceria daripada hari ini.”

Aku menjawabnya sejujur mungkin, bahwa memang hari ini terasa melelahkan (bahwa hari ini dia rasanya seratus kali lebih aktif dari biasanya sengaja tidak aku sebutkan). Sesudahnya kami ngobrol tentang bermacam-macam emosi dan suasana hati yang memang bisa berubah setiap saat. Dan bahwa semua itu pertanda bahwa kita ini manusia yang punya hati dan perasaan.

Perubahan suasana hati itu juga yang akhir-akhir ini aku rasakan meningkat pada dirinya. Karena sebentar lagi ulang tahun, sebentar lagi boleh masuk SD, sebentar lagi harus meninggalkan preschool-nya yang sudah terasa akrab 2 tahun belakangan ini. Dia penasaran sekali dan excited, tapi di lain pihak juga merasa agak ngeri, begitu dugaanku. Kadang dia berkata: “Betapa aku bakal kangen sama guru dan teman-temanku yang sekarang.” Matanya berkaca-kaca, dan aku berusaha sebaik mungkin menetralkan suasana dengan menyebutkan hal-hal menyenangkan yang akan dialaminya di sekolah baru (lebih banyak teman!). Maka dari itu aku juga fokus pada kenyataan dia hampir ultah dan bakal mentraktir di preschool, dan bukannya pada say goodbye.

Lusa dia boleh masuk SD untuk pertama kalinya. Belum resmi (2 minggu lagi baru resmi), tapi untuk sekedar beradaptasi. Semua formulir sudah diisi dan disiapkan. Sky sudah memilih tanaman lucu untuk dibawa ke kelas baru dan isi tas olahraganya sudah lengkap (lihat foto). Botol minum anti bocor, kotak bekal buah, dan tempat roti untuk makan siang. Semua sudah diberi nama. Singkat cerita, jelas terlihat bahwa kami (ortu dan anak) bakal menjalani pengalaman baru, peristiwa penting untuk pertama kalinya, hehe…

***

blog 1“Mama, je was gisteren blijer dan vandaag.”

Ik antwoordde haar zo eerlijk mogelijk, dat ik vandaag inderdaad een beetje moe bent (en dat zij vandaag honderd keer actiever is dan normaal, maar dat zeg ik er niet bij). Daarna praatten we over de verschillende emoties en gemoedstoestanden die je kunt hebben, die verschillen elke keer en dat ze bij ons, de mensen, horen.

Bij haar merk ik de laatste weken ook die emoties. De spanning dat zij bijna jarig is, bijna naar de grote school mag en bijna haar oude vertrouwde peuterspeelzaal moet verlaten. Ze is heel nieuwsgierig, maar vind het ook allemaal een beetje eng, denk ik. Soms zei ze ineens: “Wat zal ik de juf en mijn vrienden missen.” Tranende ogen en verdriet, die ik zo goed mogelijk probeer te nuanceren door de leuke dingen op de grote school te noemen (nog meer vriendjes!). Ik leg dan ook meer nadruk op haar bijna-jarig-zijn dan op het afscheid nemen.

Overmorgen mag ze voor het eerst wennen op de grote basisschool. We hebben alle formulieren al ingevuld en netjes bij elkaar gelegd. Sky heeft al een leuk plantje uitgezocht en de gymtas is al ingepakt (zie foto), alles voorzien van naam. Nieuwe anti-lek-beker en broodtrommel met vakjes. Kortom, je kunt aan alles zien (en merken) dat wij dit voor de eerste keer doen, haha…

orange hair and other checks

Standard

blog 2

Sky: “Mama, aku mau rambut warna oranye.”
Aku: “O, kenapa begitu?”
Sky: “Yah, karena aku suka aja. (berpikir) Atau enggak deh, nggak jadi, nanti teman-temanku nggak mengenali aku lagi, hehe…Tapi, kalau aku nanti sudah besar, sebesar mama, aku mau lho, punya rambut oranye. Nanti aku minta ke salon supaya rambutku dicat. Boleh berlapis-lapis juga, sebagian coklat sebagian oranye.”
(Mungkin sekitar 10 tahun lagi bakal terasa déjà vu ya kalau ngobrol seperti ini lagi?) 😉

Sky melihat papa masuk dari pintu belakang sambil menuntun sepeda, baru pulang dari kantor. Dia melambai dan berseru keras-keras dari balik jendela: “Hallo papa! Hari ini bersikap manis nggak di tempat kerja? Dan bekal rotinya sudah habis dimakan belum?”

Akhir-akhir ini memang lebih sering dicek dan dikoreksi di rumah ini:
“Nah mama, tadi ngapain aja waktu aku di sekolah?”
“Nggak boleh dong melempar boneka seperti itu, ma!”
“Itu botol agak didorong masuk dong, nanti jatuh lho kalau ditaruh di pinggir seperti itu.”
“Sepraiku harus sekali-kali dicuci lho ma.”
“Sepatu ini sudah terlalu sempit, terasa di jari-jari kakiku. Difoto dong ma, supaya bisa untuk anak lain.” (fotonya lalu aku taruh di website second hand)

Foto atas: “Aku nggak muat lagi di bak mandiku waktu bayi”, katanya (yah, coba tebak kenapa?)
Foto bawah: Hasil gambarnya yang dibuat dengan pen dan penggaris kok mirip karya seninya Mondriaan ya…

***

blog 3

Sky: “Mama, ik wil oranje haar.”
Ik: “O, waarom dan?”
Sky: “Gewoon, omdat ik het leuk vind. (nadenkend) Of nee, toch maar niet, anders herkennen mijn vrienden mij niet meer, haha… Maar…als ik groot ben, ongeveer zoals jij, dan wil ik het wel, oranje haar. Dan ga ik de kapper vragen om mijn haar te verven. Het mag wel in laagjes, bruin en oranje.”
(Zal ik over 10 jaar een déjà vu gevoel krijgen met dit soort gesprekken?) 😉

Sky zag papa de achterdeur binnenkomen met de fiets, van zijn werk. Ze zwaaide en riep hard vanachter het raam: “Hallo papa! Ben je lief geweest op je werk? En heb je je boterhammen opgegeten?”

En zo wordt er tegenwoordig (nog meer) gecheckt en gecorrigeerd in ons huis:
“Zo mama, wat heb je allemaal gedaan toen ik op school zat?”
“Met de knuffels mag je niet gooien mama!”
“Die fles daar moet je iets meer naar binnen zetten, anders valt het zo van de rand.”
“Mijn dekbed moet je toch een keertje wassen hoor.”
“Deze schoenen zijn te klein mama, ik voel het zo op mijn tenen. Maak je zo foto’s van, voor andere kindjes?” (ik zet ze dan op een tweedehands site)

Foto boven: “Ik pas niet meer in mijn baby badje”, zei ze (tja, hoe komt dat he?)
Foto onder: Nadat ze met een liniaal heeft getekend, vonden we dat haar tekening wat weg heeft van het kubisme werk van Mondriaan.

blog 1

move and talk

Standard

blog 2

Beberapa ucapan lucu Sky akhir-akhir ini:
“Mama, papa, kita bikin foto bareng buat lucu-lucuan yuk?”
“Sekarang aku mau berlari, olahraga dulu! Pakai baju olahraga yang paling bagus dulu ah!”
“Mama tahu segala-galanya nggak? Segala yang seorang mama atau papa seharusnya tahu?”

***

Een paar leuke uitspraken van Sky de laatste dagen:
“Mama, papa, zullen wij een gezelligheidsfoto maken?”
“Ik ga nu rennen, even sporten! Dan trek ik mijn mooiste sportkleren aan!”
“Mama, weet je alles? Wat een mama of papa zou moeten weten?”

blog 1

pancakes and sweetness overload

Standard

blog 1Kemarin Sky bertanya apakah kami hari ini bisa membuat pannenkoeken (= pancakes ala Belanda). Dan pagi ini, kalimat pertamanya sesudah membuka mata adalah: “Hari ini kita makan pannenkoeken kan?” Hehe… Kebetulan ini hari Jumat (= hari papa, karena Joop libur), jadi ide makan siang dengan pannenkoeken memang ide yang bagus! 🙂

Dia sedang mandi di bawah shower (kami di belakang gorden shower) dan kami mendengarnya bertanya: “Apa yang paling kamu sukai? Mama?”
“Ehm…tidur, dan makan enak”, jawabku (yah, memang begitu sih adanya, hehe).
“Dan kamu, papa?”
“Eh…gnu’s? (= binatang semacam kerbau liar/wildebeest)” (Sky memang sering bertanya apa binatang favorit kami, jadi jawaban ini asalnya dari sana).
Sky: “Enggak harus binatang kok jawabannya.”
Setelah itu hening sejenak, dan waktu kami membuka gorden shower-nya untuk membilasnya terakhir kali, dia berkata: “Kalian tahu nggak apa yang paling aku suka?”
“Enggak”, jawab kami serentak.
Sky: “Aku paling suka kalau dicium dan dipeluk papa mama.”
Ohhhhhh…..jawaban tak terduga yang paling manis sedunia, bikin hati meleleh…!!! Bersyukur punya anak semanis ini! 🙂

***

blog 2

Gisteren vroeg Sky of wij vandaag pannenkoeken kunnen maken. En vanochtend, haar eerste zin nadat ik haar wakker heb gemaakt was: “Gaan we vandaag pannenkoeken eten?” Hihi… Toevallig is het vandaag vrijdag (= papadag), dus een pannenkoeken-lunch is een heel goed idee! 🙂

Zij stond onder de douche (wij achter het douchegordijn) en we hoorden haar vragen: “Wat vind je het allerleukst? Jij, mama?”
“Ehm…slapen, en lekker eten”, zei ik (tja, het is nu eenmaal zo).
“En jij, papa?”
“Eh…de gnoe’s?” (Sky vroeg vaak wat onze lievelingsdier is, vandaar dit antwoord, denk ik)
Sky: “Nou, het hoeft niet per se dieren te zijn hoor.”
Een tijdje was het stil, en toen wij de gordijnen open schoven (om haar af te spoelen), zei ze: “Weet je wat ik het allerleukst vind?”
“Nee”, zeiden we in koor.
Sky: “Dat ik een kus en knuffel van papa en mama krijg.”
Ohhhhh…..zo’n onverwacht zoet antwoord, smelt smelt!!! Wat een lieve meid is ze toch! 🙂

blog 3

statements and thoughts

Standard

blog 2

Pagi itu kami berdiri berdampingan di depan jendela, melambai kepada papa yang sedang mengeluarkan sepeda dari gudang belakang rumah, untuk menuju ke tempat kerjanya. Tiba-tiba dia memandangku dan bertanya dengan serius: “Apa nggak bosan sih kalau bekerja sepanjang hari seperti papa?”

Sebetulnya aku berencana untuk mengunjungi children farm, menengok anak-anak kambing yang baru lahir, tapi dia ternyata nggak berminat. Katanya: “Hmm, kita pergi ke toko saja yuk ma? Bukan untuk belanja atau membeli sesuatu, tapi untuk melihat-lihat saja. Sepatu, misalnya?” (Oh senangnya punya anak perempuan, hehehe) 🙂

blog 1“Nanti, kalau aku sudah besar, aku mau jadi putri duyung (mermaid)! Tapi, ehh, sepanjang hari harus di bawah air ya…hmm nggak jadi ah. Kalau begitu aku mau jadi…dokter peri! Bisa terbang berkeliling membawa koper dokterku untuk merawat para peri yang sakit.”

“…dan mereka saling jatuh cinta, dan akhirnya menikah. Berdua, karena menikah itu ya berdua, bukan bertiga atau berempat. Dan kalau sudah menikah, ada kemungkinan mendapat anak. Sang putri bertanya: kita jadi ayah dan ibu yuk? Pangeran menjawab: nggak mau. Tapi toh pada suatu hari mereka mendapat seorang bayi.”

Aku kehilangan telefonku, lupa tadi ditaruh di mana (dan kami juga baru saja pergi keluar, tapi aku yakin banget kalau hilangnya sudah sebelum kami keluar rumah). Sky membantu mencari. Seperti seorang detektif/polisi dia mencecarku dengan pertanyaan: “Di mana kamu melihatnya terakhir kali? Setelah itu kamu pergi kemana? Berjalan ke dapur juga? Mungkin kamu taruh di tas lain? Di kantong jaket? Di luar? Mungkin hilang di jalan? Atau di garasi? Hmm…mungkin harus beli baru tuh ma.” (pada akhirnya aku menemukannya secara kebetulan, di atas wc, di antara cadangan tissue wc…)

Akhir-akhir ini Sky senang bermain ‘burung beo’. Dia akan mengulangi setiap kalimat yang aku ucapkan, membeo. Dan biasanya senyumnya makin lama makin melebar. Permainan ini mungkin menyenangkan buatnya, tapi menyebalkan sekali buat kami, orang tuanya. 😉

Foto yang paling atas dan paling bawah itu masih dari liburan kami minggu lalu ke Perancis. Sayangnya cuaca tidak terlalu bagus, sering hujan. Untung rumah sewa kami menyediakan mainan dan film untuk dipinjam. Dan membaca buku tentunya selalu mengasyikkan, lebih-lebih lagi kalau kami harus menerjemahkan buku bacaan anak berbahasa Perancis untuk Sky, hehe… (aku cuma tahu 3 kata bahasa Perancis dan Joop juga cuma menguasai beberapa kalimat standar…)

***

We stonden ‘s morgens voor het raam naar papa te zwaaien, die zijn fiets uit de schuur pakte om naar zijn werk te gaan. Ineens keek ze mij aan en vroeg, heel serieus: “Is het niet saai om de hele dag te werken, zoals papa?”

blog 4Mijn plan was om naar de kinderboerderij te gaan, de kleine geitjes bekijken, maar ze had daar geen zin in. Zei ze: “Hmm, zullen we naar de winkel gaan? Niet om wat te kopen, maar gewoon rondkijken? Voor schoenen ofzo?” (Oh wat ben ik toch blij om een dochter te hebben!) 🙂

“Later, als ik groot ben, wil ik een zeemeermin worden! Maar, euh, de hele dag onder water…hmm nee, toch maar niet. Dan wil ik… een dokter-elfje worden! Ga ik rondvliegen met mijn dokterskoffertje om zieke elfjes te helpen.”

“…en ze worden verliefd op elkaar, en ze gaan trouwen. Met z’n tweeën, want trouwen doe je met z’n tweeën, niet met z’n drieën of vieren. En als je getrouwd bent, kun je misschien kinderen krijgen. De prinses vroeg: zullen we vader en moeder worden? De prins antwoordde: nee. Maar toch kregen ze op een dag een babytje.”

Ik was mijn telefoon even kwijt, wist niet meer waar ik het neergelegd had (en we zijn ook net buiten geweest, maar ik wist zeker dat ik het daarvoor al kwijt was). Sky hielp met zoeken. Als een echte politieagent vuurde ze vragen op me af: “Waar heb je het voor het laatst gezien? En daarna, waar ging je naartoe? Liep je ook naar de keuken? Heb je het misschien in een andere tas gedaan? In je jaszak? Buiten? Ben je het misschien op straat kwijt geraakt? In de schuur? Hmm…misschien moet je toch een nieuwe kopen, mama.” (Uiteindelijk heb ik ‘dat ding’ per toeval gevonden, boven op de wc, tussen de reserve wc papieren…)

De laatste tijd speelt ze graag ‘papegaaitje’. Dan herhaalt ze elke zin die je zegt, meestal met een steeds bredere glimlach. Dit spelletje is best irritant, kan ik je vertellen. 😉

Foto’s helemaal boven en helemaal onder zijn nog van onze Franse-vakantie. We hebben best veel regen gehad. Gelukkig hadden onze vakantiehuisjes wat spelletjes en filmpjes te leen. En lezen is natuurlijk altijd leuk, helemaal als wij de Franse (kinder)boeken moesten vertalen voor Sky, hihi… (ik spreek alleen 3 woorden Frans, en Joop alleen wat standaard zinnetjes…)

blog 3

preschooler’s art

Standard

blog 1

Setiap hari terulang lagi, dia mengejutkan kami dengan gambar baru dan kreasi istimewa. Semua yang dia gambar sekarang selalu digantung guru kelasnya di papan kreasi sekolah. Mulai hari ini dia menjadi anak yang paling besar di kelas (selama sebulan lebih sedikit, sebelum dia berulang tahun ke-4). Logis memang bahwa motoriknya juga yang paling bagus di kelas, tapi tentunya tidak selalu otomatis begitu. Dan tidak otomatis juga bahwa anak seumurnya bisa menggambar sebagus ini. Kami bangga sekali, dan dia harus tahu itu. Bahwa dia berbakat dan pintar menggambar. Tapi selain itu dia juga harus sadar bahwa setiap orang berbeda. Tiap orang punya bakatnya sendiri-sendiri, yang mereka raih dan kembangkan dengan caranya sendiri, pada waktunya sendiri. Bangga boleh, tapi jangan sombong. Yang paling penting: harus menyukai apa yang dilakukan!

Gambar di bagian tengah itu pertama kalinya dia menggambar seorang anak laki-laki. Biasanya selalu anak perempuan atau princess, hehe… Dan gambar Elsa / Frozen di atas adalah versi terakhirnya. Kami sudah mengoleksi beberapa versi. Awalnya masih sangat sederhana, dan makin lama makin komplit.

Kadang dia menggambar sambil bercerita. Gambarnya makin lengkap dan ceritanya juga ikut melebar. Dan biasanya kami duduk di sampingnya sambil mendengarkan dan menikmati. Seperti gambar oranye di bawah artikel ini. Awalnya ada bebek kerajaan (mahkotanya banyak) yang berani, dan bisa mengusir awan hujan gelap yang menaungi. Waktu dia mulai lapar ada kapal datang, dan orang yang duduk di kapal itu menyebar remah-remah roti… asyik banget ya. 🙂

Gaya gambar terakhirnya yang kami anggap paling istimewa dari semuanya. Lihat dua gambar paling bawah (sebetulnya ada 4 gambar ya). Garis-garis yang ditarik dengan hati-hati, sering didasari perhitungan akan pembagian warna dan jumlah bidang…kalau ini bukan seni entah apa namanya! Seni anak pula! Bahkan aku sendiri tidak yakin bisa membuat gambar seperti ini…

***

blog 2Elke dag opnieuw, komt ze ons verbazen met een nieuwe, bijzonder leuke tekening. Alles wat ze tekent wordt nu door de juf op het schoolbord gehangen. Vanaf vandaag is zij trouwens de oudste in de klas, voor een maand, voordat zij 4 wordt. Op zich best logisch dat zij ook de beste motoriek heeft, maar dat is natuurlijk niet vanzelfsprekend. En ook niet “gewoon” dat zij leuke tekeningen kan maken. Wij zijn er erg trots op, en we laten het haar ook merken. Zij heeft er talent in. Dat willen we haar duidelijk maken, maar het moet ook duidelijk zijn voor haar dat iedereen anders is, dat ieder een ander talent heeft, en dat ieder dat talent op een verschillende manier en leeftijd ontwikkelt. Trots zijn, maar niet ijdel. En er heel veel plezier in beleven natuurlijk!

Hiernaast is de eerste keer dat zij een jongen tekent. Het is altijd een meisje of prinses geweest, hihi… De Elsa / Frozen tekening is haar allerlaatste versie, we hebben er verschillende gehad. Aan het begin was het nog erg eenvoudig, en het wordt steeds completer.

Soms tekent ze en tegelijkertijd vertelt ze een verhaal. De tekening wordt dan steeds groter en het verhaal groeit mee. En meestal zitten we naast haar te luisteren en te genieten. Zoals de oranje tekening hieronder. Het begint met een koninklijke eend, die dapper is en het onweer kan verjagen. Toen ze honger kreeg komt er een boot aangevaren en de man in de boot gaat broodkruimels strooien… heerlijk! 🙂

Haar laatste stijl vinden we het mooiste van allemaal. Zie de laatste twee tekeningen (het zijn er eigenlijk vier). Al de zorgvuldig getekende lijntjes, vaak met doordachte verdeling van kleur en aantal…kleuterkunst op z’n best! (nou ja kleuter, ik weet zelfs niet of ik zoiets zelf kan maken!)

blog 00blog 3blog 4

the evolution of her drawings

Standard

blog 0602

Menarik sekali untuk mengamati evolusi dan perkembangan gambar Sky, terutama gambar orang-orangannya. Tiga bulan yang lalu (foto 1) masih belum ada badannya dan hanya bertangan garis. Dua bulan kemudian, alias bulan lalu, dia menggambar lingkaran besar untuk badan dan dua lingkaran kecil untuk kaki/sepatu (foto 2). Pada foto 3 dia mulai menggunakan warna, dan sadar kalau di antara kedua kaki panjang itu digambari pola, jadi seperti mengenakan gaun.

Setelah itu kemajuannya pesat dan variasinya jadi banyak sekali. Orang-orangan gambarnya sekarang sudah mempunyai badan (biasanya tertutup baju atau gaun), pakaiannya berpola macam-macam, kadang dia gambar lalu diwarnai sendiri, dan makin banyak benda-benda yang menyertai; seperti binatang (kelinci, siput, kucing, burung), matahari (kadang lebih dari 1), bunga-bunga, boneka, sampai benda-benda acak seperti botol, poci teh, mobil, tenda, kain lap, perosotan, telur… ada juga gambar orang-orangan dua warna, yang dengan sangat hati-hati dia bagi dua warnanya. Coba cari yang mana hayo? Dan coba cari juga gambar Pigglet (si babi kecil teman Winnie the Pooh). Yang ini dia gambar dengan mencontoh boneka Pigglet-nya. Akhir-akhir makin sering bahwa dia menggambar sambil mencontoh benda atau gambar lain. Biasanya hasinya lumayan mirip. Gambar terakhir dia buat baru-baru ini di sekolah, yang mana Ibu Guru terkagum-kagum bahwa dia sudah bisa menulis ‘mama’ dan ‘papa’ sendiri! 🙂

***

blog 0802

Het is interessant om de evolutie van Sky’s tekeningen te volgen, in het bijzonder de poppetjes tekeningen. Drie maanden geleden (foto 1) hadden die poppetjes nog geen romp en maar eenvoudige armen. Daarna, twee maanden later oftewel vorige maand, tekende zij een grote cirkel voor het lichaam en twee kleine cirkels voor de voeten/schoenen (foto 2). Bij foto 3 begon ze meer kleuren te gebruiken, en besefte ze dat als je tussen de twee lange benen wat patronen tekent, dat het poppetje een soort jurk kreeg.

En sindsdien ging het razendsnel met de variaties. De poppetjes hebben nu een echt lichaam (meestal zit het onder een jurk of shirt), de kleren krijgen allerlei patroontjes, soms kleurt ze haar tekening zelf in en er komen steeds meer voorwerpen bij; van dieren (konijn, slak, poes, vogel), zon(netjes), bloem(en), knuffels, tot willekeurige dingen zoals fles, theepot, auto, tent, doekje, glijbaan, ei… er zit er ook een tweekleurig poppetje bij, dat zij met veel aandacht overal half-half verdeeld. Kun je het vinden? En zie je het varkentje Knorretje (van Winnie de Pooh) er ook tussen? Dit heeft ze nagetekend van haar Knorretje knuffel. Er gebeurt steeds vaker dat zij een interessant voorwerp of andere tekening natekent. Meestal met een verrasend leuk resultaat. De laatste tekening is recentelijk gemaakt op school. Waarbij de juf haar bewondering uitsprak dat Sky de woorden ‘mama’ en ‘papa’ zelf al kon schrijven! 🙂

blog 0817

blog 0823

blog 0828

blog 0903

blog 0904

blog 0907

between confidence and arrogance

Standard

blog

“Aku peluk di sini… aku peluk di sana…
Tiga boneka lucu bersama-sama…”

Dikarang sendiri, dinyanyikan sendiri. Sky tiba-tiba menggumamkan lagu ini waktu aku mengantarnya tidur malam ini. Bagus sekali kedengarannya…

Aku tahu bahwa blog ini penuh tulisan rasa bangga terhadap putri kecil kami. Buat sebagian pembaca mungkin agak kelewatan bangganya, tapi sebagai orang tua kami tidak bisa tidak mengungkapkannya (lagipula, kenapa nggak boleh?). Kenyataannya memang Sky dalam banyak bidang mendahului teman-teman seusianya. Boleh dong ditulis di sini, tidak ada salahnya kan merasa bangga dengan kemampuan sendiri. Biarpun begitu, ada beda yang jelas antara bangga dan sombong.

“Mama, aku pintar menggambar ya. Anak-anak lain enggak bisa tuh.”

Waktu kami mendengar Sky bilang begitu, kami sadar sudah waktunya mengajarinya supaya rendah hati. Semua memang harus dipelajari kan ya? Kami berpendapat bahwa seorang anak boleh belajar sebanyak mungkin dari orang tuanya. Karena itulah kami banyak sekali ngobrol dengan Sky, memenuhi rasa ingin tahunya yang luar biasa, dan menjelaskan segala sesuatunya, sampai ke hal-hal yang kecil dan terlihat remeh sekalipun.

– Kami mengajarinya bahwa setiap anak punya sesuatu yang spesial. Mungkin dia pintar menggambar, tapi anak lain mungkin jago berolahraga, atau menari, atau menyanyi, atau membantu sesama, atau membagi mainannya, dll.

– Dia boleh menyebutkan bakat dan kemampuannya sendiri, tapi tidak perlu menambahkan bahwa anak lain tidak bisa ini – itu. Mungkin anak lain masih harus belajar, dan mungkin di kesempatan lain dia yang harus belajar dari anak-anak itu.

– “Aku akan mencoba sebaik mungkin (I will do my best)” adalah satu kalimat yang sangat penting (dan memang sekarang sering dia pakai). Dengan mengucapkannya dia sadar bahwa apapun hasilnya, yang lebih penting adalah kemauan dan usahanya. Dan ini juga bisa digunakan untuk menghibur anak lain kalau tidak berhasil: “Tapi kamu sudah mencoba sebaik mungkin, bagus lho!”

– Kami memujinya kalau dia berbuat baik, atau membuat sesuatu yang bagus. Tapi kami juga berusaha jujur pada diri sendiri. Akhir-akhir ini dia sering mewarnai acak-acakan, hasilnya mirip sarang burung di seluruh halaman gambar. Bedanya seperti bumi dan langit kalau dibandingkan dengan hasil mewarnainya setengah tahun belakangan yang sudah sangat rapi dan bagus. Mungkin dia sedang sengaja ingin melampiaskan emosinya di atas kertas gambar, tapi kami juga berkata jujur bahwa sebetulnya kami lebih suka melihat hasil warnanya yang rapi berwarna-warni.

– Berani mengakui kesalahannya dan hal-hal lain yang kurang bagus. Jelas tidak gampang, tapi sungguh sangat penting.

– Dan sebaliknya, kalau dia tidak suka sesuatu, juga boleh dan harus bilang. Yang ini sudah terbukti, aku sering mendengar dia bilang pada anak lain: “Aku tidak suka kalau kamu begitu!” (dalam bahasa Belanda bunyinya sedikit lebih halus, lebih mirip ke “aku tidak merasa nyaman kalau kamu begitu”).

– Yang terakhir, kami mengajarinya bahwa dia harus bersyukur atas segala yang dimilikinya. Cukup susah dan butuh waktu untuk menjelaskan padanya apa itu “bersyukur” (dan kami merasa bahwa dia sebetulnya belum sepenuhnya mengerti artinya), tapi kami ulangi berkali-kali: bahwa banyak sekali anak lain yang tidak punya atau tidak bisa apa-apa, dan bahwa kita harus saling menolong dan membantu supaya semua anak bisa sama-sama senang dan bahagia.

blog5

***

“Ik knuffel hier… ik knuffel daar…
Drie fijne knuffels bij elkaar…”

Zelfverzonnen, zelfgezongen. Ineens mijmerde Sky dit liedje toen ik haar vanavond naar bed bracht. Zó mooi klonk het…

Ik weet dat deze blog propvol zit met onze trotse betuigingen richting onze dochter. Voor sommigen misschien té, maar als ouders kunnen we het niet helpen om het niet te doen (ja, en waarom niet eigenlijk?). Feit is wel dat Sky in veel gebieden voor loopt op haar leeftijdsgenoten. Dat mag bekend gemaakt worden, er is niets mis mee met trots zijn op je kunnen. Er zit echter een verschil tussen trots en hoogmoed.

“Mama, ik kan heel goed tekenen hè. Andere kindjes kunnen dat niet.”

Toen we deze zin van Sky hoorden, wisten we dat het tijd wordt om het begrip bescheidenheid te leren. Alles moet je leren, toch? We zijn van mening dat een kind heel veel van zijn ouders mag leren. Daarom praten we heel veel met Sky, voeden we haar nieuwsgierigheid, en leggen we alles uit, tot aan de kleine dingen toe.

– We leren haar dat ieder kind iets speciaals heeft. Zij kan misschien goed tekenen, maar een ander kindje is heel goed in sporten, of dansen, of zingen, of elkaar helpen, of speelgoed delen, enz.

– Ze mag haar eigen talenten noemen, uiteraard, maar ze hoeft niet te zeggen dat anderen dat niet kunnen of hebben. Misschien moeten ze dat nog leren, en misschien gaat ze de komende tijd iets van die anderen leren.

– “Ik zal mijn best doen” is een hele belangrijke zin (wat ze nu echt vaak gebruikt). Daarmee beseft ze dat ongeacht wat het resultaat is, dat haar wil en moeite zwaarder telt. En dit kan ze weer gebruiken om anderen te troosten wanneer iets niet lukt: “Maar je hebt je best gedaan, goed zo!”

– We complimenteren haar als ze iets goeds, leuks, of moois heeft gedaan en gemaakt. Maar we proberen nu kritisch naar onze eigen stem te luisteren. De laatste tijd kleurt ze soms slordig (zo’n vogelnest op de hele tekening, in tegenstelling tot een ingekleurde kleurplaat). Misschien heeft ze even de behoefte om wild te gaan bij het kleuren, maar we zeggen wel eerlijk dat wij de netjes gekleurde plaatjes eigenlijk mooier vinden.

– Haar fouten en andere minder leuke dingen (durven te) erkennen. Niet makkelijk, maar wel heel belangrijk.

– En andersom, als ze iets niet leuk vindt, moet ze dat ook zeggen. Het gaat heel goed op dit punt, ik heb nu vaak gehoord dat ze zegt: “Ik vind het niet fijn dat je zo doet!”

– Als laatst, we leren haar dat ze dankbaar moet zijn met wat ze allemaal heeft. Het kost tijd en moeite om haar uit te leggen wat “dankbaar” is (en we vermoeden dat ze het eigenlijk nog niet helemaal snapt), maar we herhalen het keer op keer: dat er veel andere kindjes die niet veel hebben, en dat wij elkaar moeten helpen zodat alle kindjes even blij en gelukkig mogen zijn.

blog1