“Aku peluk di sini… aku peluk di sana…
Tiga boneka lucu bersama-sama…”
Dikarang sendiri, dinyanyikan sendiri. Sky tiba-tiba menggumamkan lagu ini waktu aku mengantarnya tidur malam ini. Bagus sekali kedengarannya…
Aku tahu bahwa blog ini penuh tulisan rasa bangga terhadap putri kecil kami. Buat sebagian pembaca mungkin agak kelewatan bangganya, tapi sebagai orang tua kami tidak bisa tidak mengungkapkannya (lagipula, kenapa nggak boleh?). Kenyataannya memang Sky dalam banyak bidang mendahului teman-teman seusianya. Boleh dong ditulis di sini, tidak ada salahnya kan merasa bangga dengan kemampuan sendiri. Biarpun begitu, ada beda yang jelas antara bangga dan sombong.
“Mama, aku pintar menggambar ya. Anak-anak lain enggak bisa tuh.”
Waktu kami mendengar Sky bilang begitu, kami sadar sudah waktunya mengajarinya supaya rendah hati. Semua memang harus dipelajari kan ya? Kami berpendapat bahwa seorang anak boleh belajar sebanyak mungkin dari orang tuanya. Karena itulah kami banyak sekali ngobrol dengan Sky, memenuhi rasa ingin tahunya yang luar biasa, dan menjelaskan segala sesuatunya, sampai ke hal-hal yang kecil dan terlihat remeh sekalipun.
– Kami mengajarinya bahwa setiap anak punya sesuatu yang spesial. Mungkin dia pintar menggambar, tapi anak lain mungkin jago berolahraga, atau menari, atau menyanyi, atau membantu sesama, atau membagi mainannya, dll.
– Dia boleh menyebutkan bakat dan kemampuannya sendiri, tapi tidak perlu menambahkan bahwa anak lain tidak bisa ini – itu. Mungkin anak lain masih harus belajar, dan mungkin di kesempatan lain dia yang harus belajar dari anak-anak itu.
– “Aku akan mencoba sebaik mungkin (I will do my best)” adalah satu kalimat yang sangat penting (dan memang sekarang sering dia pakai). Dengan mengucapkannya dia sadar bahwa apapun hasilnya, yang lebih penting adalah kemauan dan usahanya. Dan ini juga bisa digunakan untuk menghibur anak lain kalau tidak berhasil: “Tapi kamu sudah mencoba sebaik mungkin, bagus lho!”
– Kami memujinya kalau dia berbuat baik, atau membuat sesuatu yang bagus. Tapi kami juga berusaha jujur pada diri sendiri. Akhir-akhir ini dia sering mewarnai acak-acakan, hasilnya mirip sarang burung di seluruh halaman gambar. Bedanya seperti bumi dan langit kalau dibandingkan dengan hasil mewarnainya setengah tahun belakangan yang sudah sangat rapi dan bagus. Mungkin dia sedang sengaja ingin melampiaskan emosinya di atas kertas gambar, tapi kami juga berkata jujur bahwa sebetulnya kami lebih suka melihat hasil warnanya yang rapi berwarna-warni.
– Berani mengakui kesalahannya dan hal-hal lain yang kurang bagus. Jelas tidak gampang, tapi sungguh sangat penting.
– Dan sebaliknya, kalau dia tidak suka sesuatu, juga boleh dan harus bilang. Yang ini sudah terbukti, aku sering mendengar dia bilang pada anak lain: “Aku tidak suka kalau kamu begitu!” (dalam bahasa Belanda bunyinya sedikit lebih halus, lebih mirip ke “aku tidak merasa nyaman kalau kamu begitu”).
– Yang terakhir, kami mengajarinya bahwa dia harus bersyukur atas segala yang dimilikinya. Cukup susah dan butuh waktu untuk menjelaskan padanya apa itu “bersyukur” (dan kami merasa bahwa dia sebetulnya belum sepenuhnya mengerti artinya), tapi kami ulangi berkali-kali: bahwa banyak sekali anak lain yang tidak punya atau tidak bisa apa-apa, dan bahwa kita harus saling menolong dan membantu supaya semua anak bisa sama-sama senang dan bahagia.
***
“Ik knuffel hier… ik knuffel daar…
Drie fijne knuffels bij elkaar…”
Zelfverzonnen, zelfgezongen. Ineens mijmerde Sky dit liedje toen ik haar vanavond naar bed bracht. Zó mooi klonk het…
Ik weet dat deze blog propvol zit met onze trotse betuigingen richting onze dochter. Voor sommigen misschien té, maar als ouders kunnen we het niet helpen om het niet te doen (ja, en waarom niet eigenlijk?). Feit is wel dat Sky in veel gebieden voor loopt op haar leeftijdsgenoten. Dat mag bekend gemaakt worden, er is niets mis mee met trots zijn op je kunnen. Er zit echter een verschil tussen trots en hoogmoed.
“Mama, ik kan heel goed tekenen hè. Andere kindjes kunnen dat niet.”
Toen we deze zin van Sky hoorden, wisten we dat het tijd wordt om het begrip bescheidenheid te leren. Alles moet je leren, toch? We zijn van mening dat een kind heel veel van zijn ouders mag leren. Daarom praten we heel veel met Sky, voeden we haar nieuwsgierigheid, en leggen we alles uit, tot aan de kleine dingen toe.
– We leren haar dat ieder kind iets speciaals heeft. Zij kan misschien goed tekenen, maar een ander kindje is heel goed in sporten, of dansen, of zingen, of elkaar helpen, of speelgoed delen, enz.
– Ze mag haar eigen talenten noemen, uiteraard, maar ze hoeft niet te zeggen dat anderen dat niet kunnen of hebben. Misschien moeten ze dat nog leren, en misschien gaat ze de komende tijd iets van die anderen leren.
– “Ik zal mijn best doen” is een hele belangrijke zin (wat ze nu echt vaak gebruikt). Daarmee beseft ze dat ongeacht wat het resultaat is, dat haar wil en moeite zwaarder telt. En dit kan ze weer gebruiken om anderen te troosten wanneer iets niet lukt: “Maar je hebt je best gedaan, goed zo!”
– We complimenteren haar als ze iets goeds, leuks, of moois heeft gedaan en gemaakt. Maar we proberen nu kritisch naar onze eigen stem te luisteren. De laatste tijd kleurt ze soms slordig (zo’n vogelnest op de hele tekening, in tegenstelling tot een ingekleurde kleurplaat). Misschien heeft ze even de behoefte om wild te gaan bij het kleuren, maar we zeggen wel eerlijk dat wij de netjes gekleurde plaatjes eigenlijk mooier vinden.
– Haar fouten en andere minder leuke dingen (durven te) erkennen. Niet makkelijk, maar wel heel belangrijk.
– En andersom, als ze iets niet leuk vindt, moet ze dat ook zeggen. Het gaat heel goed op dit punt, ik heb nu vaak gehoord dat ze zegt: “Ik vind het niet fijn dat je zo doet!”
– Als laatst, we leren haar dat ze dankbaar moet zijn met wat ze allemaal heeft. Het kost tijd en moeite om haar uit te leggen wat “dankbaar” is (en we vermoeden dat ze het eigenlijk nog niet helemaal snapt), maar we herhalen het keer op keer: dat er veel andere kindjes die niet veel hebben, en dat wij elkaar moeten helpen zodat alle kindjes even blij en gelukkig mogen zijn.