Monthly Archives: August 2014

new glasses

Standard

 

blog1

Seperti yang mungkin sudah kalian lihat, sejak seminggu ini Sky memakai kacamata baru. Berwarna ungu dan merah mengkilap, pokoknya cool, begitu menurut kami, hehe…Tapi yang lebih penting adalah bahwa kacamata ini lebih pas dan posisinya di hidung lebih mantap daripada kacamata lamanya (yang tentunya masih kami simpan sebagai kacamata cadangan). Ternyata memang membeli kacamata buat anak harus berdasar pengalaman, untuk mengetahui apa saja yang harus diperhatikan saat memilih yang paling cocok.

Kacamata baru ini punya dua kelebihan utama:

– Ada tambahan karet pengencang di belakang telinga. Karenanya si kacamata tetap berada di tempatnya, lain dengan kacamata lamanya yang sering jatuh terutama kalau kena senggol atau kalau anaknya pencilakan. Yang terakhir ini membuat kami khawatir. Kami tidak mau gerakan dan perkembangan Sky terhambat hanya gara-gara dia harus memikirkan kacamata yang jatuh melulu. Untungnya sekarang ini sudah teratasi. Dia sekarang bisa meloncat-loncat dan bergerak semaunya, karena kacamatanya tetap nongkrong di atas hidugnya, hehe… Sebetulnya ada satu lagi model kaki kacamata khusus untuk anak, yang melengkung setengah lingkaran di belakang telinga (jadi dari model kacamatanya sendiri, bukan dengan tambahan karet). Yang ini juga kami coba, tapi ternyata model ini cuma ada untuk ukuran kecil. Sky sudah terlalu besar dan masih tumbuh terus. Jadilah karet di belakang telinga ini solusinya. Dan kami sampai saat ini puas sekali! Memang yang tadinya Sky bisa memakai kacamatanya sendiri, sekarang jadi harus kami bantu untuk mengepaskan letak karet, tapi tidak apa-apa. Demi posisi kacamata yang lebih baik.

blog3– Tidak ada nosepad-nya lagi (itu lho, dua benda kecil yang menyangga kacamata di batang hidung). Sebetulnya kacamata papa dan mama juga tidak menggunakan nosepad, jadi kami sendiri tidak mengerti kenapa justru untuk kacamata Sky yang pertama kami dulu memilih yang ada nosepad-nya. Dalam waktu 4 bulan benda itu patah 2 kali. Sekali patah sendiri (karena bungkus silikonnya ternyata makin lama makin jadi keras dan mudah patah) dan kali kedua patah waktu Sky tabrakan dengan anak lain di kolam bola waktu pesta di sekolahnya. Yang terakhir ini lumayan parah, karena gara-gara bungkus silikonnya lepas, jadi pin besi yang menyangganya jadi tidak terlindungi, dan waktu itu melukai hidung Sky. Butuh waktu beberapa minggu sampai lukanya betul-betul sembuh. Ini tidak pernah lagi mau kami alami! Jadi mulai sekarang: tidak ada nosepad lagi di kacamatanya. Dan tentang yang ini kami juga sama dengan point pertama: sangat puas! 🙂

***

Zoals jullie misschien al gemerkt hebben, heeft Sky sinds een week een nieuwe bril. Vet cool, zoals de jongeren dat zeggen, en dat vinden we ook! Glimmend paars en rood van kleur, maar wat veel belangrijker is: deze bril zit veel strakker en passender dan haar oude, gammele bril (die we uiteraard nog bewaard hebben als haar reserve bril). Het blijkt maar dat bij zoiets als kinderbril kopen, dat je eerst moet ervaren wat eigenlijk nodig is, en het beste past bij je kind.

Deze nieuwe bril heeft dan twee belangrijke kenmerken:

– Rubberen steuntjes voor achter de oren. Daardoor blijft de bril stevig op zijn plaats. Want haar oude bril valt telkens bij elke snelle of onverwachte beweging. We zijn dan bang dat zij beperkt wordt in haar vrije beweging omdat ze rekening moet houden zodat haar bril niet valt. Maar dat is nu gelukkig opgelost. Ze kan rollen en springen wat ze wil, maar de bril blijft op haar neus zitten. Er is trouwens een andere oor-model voor kinderbrillen, met kromme achterpoten. We hebben deze ook geprobeerd, maar het bestaat blijkbaar (althans, bij de brillenwinkel waar we de bril gekocht hebben) alleen in kleine maten. Sky is daar dan al te groot voor en ze groeit nog steeds snel. Dus de rubberen steuntjes zijn de enige oplossing, maar we zijn er tot nu toe zeer tevreden over! Het maakt het zetten van de bril wel iets moeilijker. Wat ze normaal al zelf doet, haar bril opzetten, nu moet ze door ons een beetje geholpen worden om de steuntjes goed achter haar oren te plaatsen.

– Geen neusvleugels meer! Eigenlijk hebben de brillen van papa en mama ook geen neusvleugels, dus we snappen zelf ook niet waarom we voor Sky’s eerste bril een model met neusvleugels hebben gekozen. Die dingen hebben we in 4 maanden tijd 2 keer gebroken. Een keer brak het zelf af (de siliconen omhulsel kan in korte tijd hard geworden en breekt daardoor heel makkelijk) en de andere keer brak het toen Sky op haar schoolfeestje hard door een ander kind in de ballenbak gebotst werd. Dat was heel vervelend geweest, want omdat de neusvleugel niet meer beschermd werd door de (gebroken) silicone omhulsel, stak de metalen houder uit en het heeft toen Sky’s neus verwond. Het duurde weken voordat die wond volledig genezen was. Dit willen we nooit meer laten gebeuren! En dus voortaan: geen neusvleugels op haar bril. En bij deze geldt tot nu toe ook dezelfde: we zijn er heel tevreden over! 🙂

blog2

“look, I bring a boy home!”

Standard

blog2Sky suka sekali bermain boneka dan berpura-pura, dan dengan demikian menghidupkan dunia fantasinya menjadi nyata. Hari-hari belakangan ini dipenuhi dengan memainkan cerita si Tudung Merah dan serigala. Dengan Mini Tikus sebagai Tudung Merah, boneka serigala sebagai serigala baik hati (bukan serigala jahat, hehe) dan Miki Tikus sebagai pemotong kayu yang menolong Tudung Merah waktu dikejar serigala. Setiap pagi kalau dia bangun tidur dan turun ke bawah, yang pertama diambilnya selalu boneka-boneka kecil favoritnya. Terbuat dari sejenis karet, berukuran setinggi 6-7 cm, dan sebetulnya merupakan bagian dari set mainan lain. Lihat foto pertama deh, yang berambut coklat itu sudah lama sekali merupakan favoritnya. Sepertinya boneka ini sebetulnya refleksi dirinya sendiri, karena mirip: berambut coklat dengan model poni, membawa tas ransel di punggung (untuk pergi ke sekolah)… Boneka di sebelahnya itu selalu disebutnya mama dari si rambut coklat. Ya betul, mama memang sedikit lebih kecil daripada anak perempuannya, haha… Dengan menggunakan dua boneka ini dan beberapa teman-temannya (plus seekor kucing dan beberapa ekor anjing) dia sudah berpetualang kemana-mana di dunia fantasinya.

Kemarin lusa Sky kami beri set mainan baru, dengan sebuah rumah, taman bermain dan toko/stasiun/dokter gigi/sekolah (yang semuanya bisa dilipat dan dibuka, dan penuh dengan musik dan bunyi-bunyian). Kami ‘berani’ memberinya set mainan ini karena kami sekarang tahu apa kesukaannya. Dan memang betul, dia suka sekali!

Boneka-boneka ‘lama’nya sebetulnya tidak terlalu pas di set baru ini, karena memang merknya tidak sama. Jadi set ini ada boneka-bonekanya sendiri. Sky langsung menemukan favorit barunya: tentu saja seorang anak perempuan, tapi kali ini berambut pirang dan memegang sebuah balon merah. Kemarin malam dia asyik sekali bermain dengan set mainan barunya dan tiba-tiba berkata: “Lihat papa, aku membawa anak laki-laki ke rumah!” (boneka berambut pirang bersama boneka anak laki-laki berbaju merah). Papa berbisik pada mama: “Nah, aku sebetulnya tidak mau mendengar kalimat itu dulu selama setidaknya 20 tahun ke depan!”. Tapi papa tidak mengucapkannya keras-keras dan sebaliknya dia bertanya pada Sky: “Lalu, mereka sekarang mau ngapain?” Sky membawa keduanya masuk ke rumah-rumahan dan pertama-tama mereka menjelajahi isi kulkas dulu, mencari makanan dan minuman. Dan selanjutnya…sama-sama ke tempat tidur! (lihat foto). Jadilah papa bertanya: “Mereka mau ngapain tuh Sky?” Jawabnya: “Tidur!” Papa mencari kepastian sekali lagi: “O…tidak dipeluk dulu?” Jawab Sky tegas: “Enggak kok”. Ahh…baguslah kalau begitu! Hehe… 😀

blog5

***

Sky vindt rollenspelletjes en de fantasiewereld eromheen geweldig. De laatste dagen zijn gevuld met het naspelen van Roodkapje en de wolf. Met Minnie Muis als Roodkapje, knuffel wolf als de lieve (niet de boze) wolf, en Mickey Muis als de houthakker die Roodkapje gaat helpen. Iedere morgen als ze beneden komt pakt ze als eerste altijd haar poppetjes (het zijn kleine rubberen poppetjes van zo’n 6-7 cm hoog, eigenlijk onderdeel van een groter speelgoed set). Zie eerste foto, de bruinharige is absoluut haar favoriet. Het is volgens mij eigenlijk een spiegelbeeld van haarzelf: bruin haar met pony, rugzakje mee (voor als ze naar school gaat)… Het poppetje ernaast noemt ze altijd de mama van dat meisje. Inderdaad, mama is iets kleiner dan het meisje zelf, haha… Met deze twee poppetjes en nog een paar soortgelijke (plus een katje en wat hondjes) beleeft ze al heel wat avonturen.

blog3Eergisteren kreeg ze van ons een nieuwe speelset, met een huis, speeltuin en winkel/station/tandarts/school (alles kan uitgeklapt worden en zitten vol met leuke geluidjes en muziek). We ‘durven’ dit te geven omdat we nu zeker weten waar haar interesse ligt. En ja hoor, het is een groot succes!

Haar ‘oude’ poppetjes passen redelijk in deze set, maar helaas het is niet van hetzelfde merk. Dus deze set heeft zijn eigen poppetjes. Ze heeft gelijk haar favoriet tussen die poppetjes gevonden. Uiteraard weer een meisje. Maar nu met blond haar en een ballon in haar hand. Gisterenavond zat ze volledig in het spel en zei ze ineens: “Kijk papa, ik heb een jongen meegenomen naar huis!” (het blonde meisje samen met een jongen-poppetje). Papa knipoogde naar mama en fluisterde: “Nou, die zin wil ik eigenlijk de komende 20 jaar nog liever niet horen!”. Maar hij vroeg verstandig tegen Sky: “En wat gaan ze nu doen?” Sky bracht het stel in het huisje. Eerst gingen ze de koelkast plunderen. En daarna…samen naar bed! (zie foto) Papa vroeg toch maar een keer voor alle zekerheid: “Wat gaan ze doen Sky?” Haar antwoord: “Slapen!” Papa weer: “O…gaan ze niet knuffelen?” Sky: “Nee hoor.” Ahhh…dan is het goed! 😀

she’s an amazing eater :)

Standard

blog1Untuk menyeimbangkan aura negatif dari pos kemarin, hehe, hari ini aku menulis tentang betapa gampang dan menyenangkannya gadis kecil kami kalau sudah menyangkut soal makan (minum sih agak kurang gampang, karena minumnya memang tidak banyak). Satu hal yang selalu mengundang komentar penuh cemburu dari orang tua lain setiap aku bercerita soal makannya Sky. Memang dalam soal satu ini kami betul-betul bersyukur dan luar biasa senang!

Setiap kali kalau kami makan sesuatu yang baru, atau agak lain dari yang dikenalnya, dia bakal datang penasaran dan bertanya: “Bolehkah aku mencicipi?” Ya tentu saja nak! Sarapan kami standar roti gandum coklat. Memang ada hari-hari di mana dia dengan gampang menghabiskan rotinya dan hari lainnya bisa saja agak kurang bersemangat, tapi yang jelas pasti selalu makan. Teman roti favoritnya adalah daging filet lembaran, terutama filet ayam dan daging asap. Selai, madu dan semir coklat juga dia suka (tapi siapa sih yang nggak suka!). Keju lembaran biasa bukan favorit utamanya. Tapi keju lunak, seperti jenis brie dan camembert, apalagi kalau disemirkan di atas roti toast, wah suka banget tuh. Malam hari makannya ikut makanan kami saja, tidak ada yang khusus. Ayam dan daging selalu membuatnya lahap (memang dia karnivor sih, haha), tapi ikan dan udang juga dia suka. Bayam lembut (di sini ada jenis bayam yang sudah dilunakkan jadi semacam bubur) dia kurang suka, tapi semua jenis sayur lain sebetulnya dia mau makan. Yang lucu adalah dia justru suka sayur yang rasanya agak asam, seperti kubis merah dan sayur bit (dua jenis sayur yang di sini biasanya sudah dimasukkan ke pot kaca dan rasanya memang asam).

blog2Antara waktu sarapan dan makan malam dia makan segala sesuatu. Dengan banyak sekali buah di antaranya. Hari ini misalnya, dia seharian makan setengah pisang, sebuah jeruk besar, strawberry, blackberry, raspberry, dan anggur (masing-masing jenis segenggam penuh). Ditambah paprika mentah dan kismis sebagai selingan. Kemarin dia sesaat sesudah sarapan minta makan pisang. Sesudahnya minta sup dimakan dengan roti. Lalu masih ngemil tomat kecil-kecil. Makan siangnya sushi dan roti kismis. Makan malam kami hari ini nasi dengan lauk ayam, zucchini dan paprika saus asam manis. Sudah jelas kan bahwa kami senang dan bangga sekali dengan “perut tong sampah”nya yang hampir pasti dia warisi dari mamanya, hahaha… Oya dan yang terakhir: dia belum pernah kami beri chips (keripik kentang), permen, dan sejenisnya. Kami mencoba sebisa dan selama mungkin membatasi asupan makanan manis-manis (juga untuk kami sendiri). Minuman juice buahnya juga selalu kami campur dengan air setengah-setengah. Minuman soda sebetulnya juga tidak kami beri, kecuali pada kesempatan sangat khusus kalau kami misalnya pergi makan di luar dan dia mau mencicipi minuman kami. Pokoknya makan sehat, bervariasi dan cukup. Itu saja prinsip kami. Bisa dan harus dimulai dari usia sedini mungkin, gadis kecil kami adalah bukti nyatanya. 🙂

***

Om de negatieve aura van de post van gisteren een beetje te balanceren, wil ik vandaag schrijven hoe een geweldige eter onze kleine meid is. Iets wat veel jaloerse blikken en commentaar van andere ouders lokt elke keer als ik vertel hoe Sky eet (drinken is zij iets minder geweldig in, simpelweg omdat ze nooit veel drinkt). Dus ja, op het gebied van eten zijn wij heel erg dankbaar!

blogElke keer als wij iets nieuws eten, of iets wat anders is dan wat zij eet, komt ze nieuwsgierig kijken en vraagt: “Mag ik dat proeven?” Ja maar natuurlijk meisje! ‘s Morgens eet ze standaard samen met ons een bruine boterham. De ene dag wat makkelijker dan de andere dag, maar eten doet ze altijd. Haar favoriete beleg is vlees, vooral kipfilet en gebraden gehakt. Jam, honing en choco pasta lust ze ook graag (maar wie niet!). Gewone kaas iets minder. Maar zachte kaas, zoals brie of camembert, en vooral op getoast brood vindt ze wel lekker. ‘s Avonds eet ze gewoon met ons mee. Kip en vlees zijn altijd een succes (ze is een carnivoor, haha), maar vis en garnalen lust ze ook graag. Spinazie-pap vindt ze wat minder, maar alle andere groente lust ze eigenlijk wel. Grappig is dat ze een zure smaak lekker vindt, zoals rode kool en bieten.

Tussen ontbijt en diner eet ze van alles en wat. Met hĂ©Ă©l veel fruit tussendoor. Vandaag bijvoorbeeld, eet ze een halve banaan, een hele sinaasappel, aardbeien, blauwe bessen, frambozen en druiven (van alle soorten een handjevol). Plus rauwe paprika tussendoor en wat rozijntjes. Gisteren vroeg ze een tijdje na haar ontbijt al om een banaan. Daarna vroeg ze of ze wat soep met brood mocht hebben. Daarna wilde ze wat tomaatjes. En voor de echte lunch sushi’s plus krentenbol. Ons diner vandaag is rijst met kip, courgette en paprika in zoetzuur saus. Je begrijpt het al, we zijn maar al te blij mee met haar “vuilnis ras-eter” dat ze waarschijnlijk van mama heeft geĂ«rfd. Hahaha… Oh en de laatste: ze heeft nog nooit snoep en chips van ons gekregen. We proberen zoveel mogelijk zoetigheid te beperken (ook voor onszelf). Haar fruitsapje lengen we altijd half-half met water aan. Frisdrank krijgt ze nooit, behalve heel af en toe als wij bijvoorbeeld uiteten gaan en ze ons “sapje” wil proeven. Gezond, gevarieerd en genoeg eten. Je kunt het niet jong genoeg leren, onze meid is er het bewijs van. 🙂

come here mama…I can’t sleep…

Standard

blog2Sekarang Sky selalu menolak untuk tidur siang di rumah. Sudah lama sekali sejak dia untuk terakhir kalinya mau tidur di kamarnya. Tentunya kami sesudahnya masih terus mencoba untuk membawanya pergi tidur setiap siang. Usaha yang makan waktu, tenaga, dan kesabaran luar biasa. Tanpa hasil. Kalau dibawa ke kamar tetap saja dia bakal bermain, bercanda, ngoceh, meloncat-loncat, berputar-putar…pokoknya super aktif tanpa ada tanda-tanda capek atau mengantuk. Sekarang kalau siang dia hanya jatuh tertidur di kereta (stroller)nya atau di mobil. Jadi kami mencoba untuk selalu berjalan-jalan di luar di seputar waktu tidur siangnya, atau kalau pergi naik mobil direncanakan waktunya sehingga dia bisa tidur di mobil. Jadilah siang tadi aku keluar berhujan-hujan untuk membawanya berjalan-jalan. Belum sampai semenit di luar (agak berlebihan tentunya) dia sudah jatuh tertidur. Enak, karena aku jadi bisa cepat kembali ke rumah dan mengerjakan hal-hal lain sementara dia tidur di keretanya di dapur (karena di luar hujan, kalau tidak biasanya aku membiarkannya tidur di halaman belakang, di bawah selimut hangat).

Yang nggak enak adalah bahwa jam tidur siangnya makin lama makin sore. Hari ini baru tertidur menjelang jam 3, dan membangunkannya supaya tidak tidur terlalu lama juga tidak berhasil. Akhirnya dia tidur selama 2 jam! Yang artinya malam ini lebih larut lagi pergi tidur. Tentu saja kami selalu mencoba untuk menjaga ritme tidurnya dengan membawanya naik ke kamar pada jam yang sama, sekitar jam 8. Tapi kami boleh saja mencoba, kalau dia tidak mau tidur ya tetap saja. Akhir-akhir ini malah dia minta ditunggui sampai jatuh tertidur. Menyebalkan sekali, baik kalau kami menungguinya (melelahkan, karena kadang bisa sampai jam 10 malam!), maupun kalau kami tidak mengabulkan permintaannya dan membiarkannya tidur sendiri (karena dia bakal memanggil, menangis, ngamuk…tanpa akhir).

Mungkin ada yang bertanya-tanya: kalau begitu, kenapa tidak membiarkannya bangun saja seharian tanpa tidur siang? Nah, ini juga sudah kami coba. Tapi hasilnya begitu malam menjelang dia bakal rewel dan gampang ngamuk. Kadang bahkan tidak bisa bertahan sampai waktunya makan malam, atau cuma bisa makan sedikit saja. Lalu sudah minta tidur. Lho, enak kan kalau begitu? Tapiii…ada tapinya nih. Cuma sekali kami mengalami bahwa kalau dia minta tidur itu jam 7 sudah betul-betul tidur. Sisanya, betapapun capek dan rewelnya dia, tetap saja baru tertidur sekitar jam 9! Dan besoknya tetap bangun pagi lagi. Dengan begitu dia mengalami lingkaran ‘kurang tidur’ yang tidak bisa kami putuskan. Kecuali kalau dia tetap ‘menyicil’ jam tidurnya dengan tidur siang. Begitulah. Kami berpikir bahwa masa ini benar-benar masa peralihan alias transisi antara tidur siang dan tidak tidur siang. Susah deh jadinya…

Seolah-olah belum cukup susah: sekarang tiap malam dia pasti memanggil-manggil kami. Kadang memang karena dia harus kencing. Tapi lebih seringnya dia cuma mau melihat papa atau mamanya. Bahkan kadang cuma mendengar juga sudah cukup (kalau kami menjawabnya dari kamar kami yang berada di sebelah kamarnya). Kalimat andalannya sekarang: “Mama/papa…kesini dong, tinggal di sini ya?” dan “Aku tidak bisa tidur…”  Nah lho, harus bilang apa coba… Sofa tidur kami (sejenis sofa yang bisa dilipat dan dibuka jadi ranjang) sekarang kami pindah ke kamar Sky. Perjanjiannya adalah kalau Sky setelah jam 6 pagi memanggil, bahwa papa Joop akan pindah tidur ke kamarnya (jadi sebelum jam 6 pagi tidak pindah). Ini untuk memperlama jam tidurnya sedikit, untuk kebaikan kami semua, hehe… Sky sih tidak pernah meninggalkan ranjangnya, untuk pergi ke kamar kami misalnya. Sebetulnya ini oke. Tapi memanggil kami beberapa kali tiap malam itu yang sangat tidak oke. Mengingatkanku akan masa-masa bayinya. Akan masa di mana kami terus-terusan kurang tidur. Dan makin menegaskan kenyataan bahwa Sky kemungkinan besar akan menjadi anak tunggal, hehehe…

***

blog1‘s Middags weigert Sky nu permanent om thuis een dutje te doen. Het is al hĂ©Ă©l lang geleden dat zij het voor het laatst gedaan heeft. Hebben we nog een tijdje zitten proberen en met veel geduld, tijd en moeite haar elke middag begeleidt om naar bed te gaan. Zonder resultaat. Dan draait, springt, speelt, en kletst ze ook uren in bed of in haar kamer zonder enig teken van slaperigheid of vermoeidheid. ‘s Middags valt ze nu alleen in slaap in haar kinderwagen of in de auto. Dus proberen we rond de middaguur om buiten te lopen of plannen we een uitje met de auto zodat zij in de auto kan slapen. Trotseer ik vandaag de regen om een rondje met haar in de kinderwagen te wandelen. Nog geen minuut buiten gewandeld en viel ze in slaap onder haar regenkap. Wel fijn, want dan kan ik snel terug naar huis om andere dingen te kunnen doen terwijl ze verder sliep in haar wagen, in de keuken (omdat het buiten regende, anders slaapt ze gewoon in de tuin met een deken om).

Minder fijn is dat haar slaaptijd steeds later wordt. Pas tegen 15u viel ze in slaap, en wakker maken lukte niet dus uiteindelijk heeft ze 2 uur geslapen! En dat betekent vanavond weer later naar bed gaan. Natuurlijk hebben we altijd geprobeerd haar ritme te behouden. Maar je kunt wel proberen haar rond 20u naar bed te brengen, maar slapen doet ze niet hoor. De laatste tijd wil ze per se dat wij bij haar blijven totdat ze in slaap valt. Heel vervelend, zowel als wij wĂ©l blijven (vermoeiend, want het kan tot 22u duren!) maar ook als wij niet op haar verzoek ingaan en haar gewoon alleen laten slapen (want dan gaat ze roepen, huilen, krijsen…zonder einde).

Je zou je misschien afvragen: waarom laten jullie haar niet gewoon zonder middagdutje dan? Nou, dĂĄt hebben we ook al geprobeerd. Aan het begin van de avond wordt ze dan al erg jengelig en huilerig. Soms kan ze het avondeten zelfs niet bereiken of maar een klein beetje. Dan wil ze al naar bed. Het is wel fijn, zou je zeggen. Maarrr…we hebben maar Ă©Ă©n keer meegemaakt dat ze werkelijk om 19u al in slaap viel. De andere keren, hoe moe en jengelig ze ook was, viel ze toch pas in slaap rond 21u. En de volgende morgen weer vroeg wakker. Zo krijgt ze een cirkel van slaaptekort die wij niet doorbroken krijgen. Tenzij ze wat slaap in de middaguren inhaalt. Daarom dus. Het is, denken we, echt de overgang tussen wel en geen middagdutje. Lastig…

Alsof het nog niet lastig genoeg is: ‘s nachts roept ze ons nu ĂĄltijd. Soms moet ze echt plassen. Maar vaak eigenlijk alleen om ons te zien (soms is zelfs “horen” al genoeg, als we haar terug antwoorden vanuit onze slaapkamer). Zegt ze standaard: “Kom eens hier…blijf je hier?” en “Ik kan niet slapen mama…”  Tja, wat zeg je dan… Onze slaapbank staat nu in haar slaapkamer. De afspraak is dan als Sky na 6u ‘s morgens roept, dat papa Joop bij haar in haar kamer gaat slapen. Om de tijd een beetje te rekken, voor het belang van ons allemaal. Sky gaat trouwens nooit haar bed uit, om bijvoorbeeld onze slaapkamer binnen te wandelen. Dat is op zich wel fijn. Maar ‘s nachts een paar keer roepen om ons te zien is echt niet fijn. Het doet me terug herinneren aan haar baby tijd. Aan onze permanente slaapgebrek. En het bevestigt maar weer waarom Sky waarschijnlijk een enig kind zal blijven, haha…

a muffin princess and other toddler’s talks

Standard

blog1Sky terlihat sangat menikmati muffin-nya, sehingga papa sambil tertawa menamakannya “raja muffin”, yang mana Sky kemudian membetulkannya: “Bukan…putri muffin!”

Akhir-akhir ini kami memperhatikan bahwa perkembangan bahasa Sky melesat cepat lagi:

Dia sering membetulkan pernyataan kami: “Bukan mama, itu bukan mobil sampah, tapi mobil untuk menyapu jalanan” (yang nyatanya memang betul begitu). Atau: “Ini bukan zucchini (timun jepang) mama, tapi timun biasa” (padahal memang zucchini. Nah kalau sudah begini susah membetulkannya karena dia lumayan keras kepala dan berpegang pada kebenarannya sendiri). Atau satu lagi: “Sebentar lagi hujan mama, bawa payung ya.” (ini juga susah, karena maksudnya membawa payung kecilnya sendiri yang tidak bisa dilipat, yang susah untuk dibawa kalau bepergian dengan stroller). Dan saat aku memberitahunya supaya dia segera tidur karena di luar sudah gelap dan semua anak, binatang dan pohon sudah tidur, dia menjawab: “Tidak mama, pohon tidak tidur.”

Dia sangat sering bermain dengan kata-kata. Misalnya kata ‘jeruk’ (bahasa Belanda = sinaasappel). Katanya: “Sinaasappel…namanya mirip apel, tapi cuma nama…hahaha!”  Kancing bajunya yang totol-totol disebutnya: ‘kancing jamur’. Waktu bermain memancing bebek-bebek plastik di pasar malam, susah sekali menjelaskan bahwa kata ‘memancing’ itu bahasa Belandanya ‘vissen’, yang artinya dobel, bisa juga berarti ‘ikan’. Sky ngotot: “Itu bebek, bukan ikan!” (padahal maksudnya: memancing bebek). Mainan anjingnya diberinya nama ‘Piet’, kucing namanya ‘Pien’ dan tikusnya ‘Siem’. Semuanya nama-nama yang lucu tapi memang beken di Belanda. Dan siang tadi dia tidak mau ikut waktu aku mau pergi ke supermarket untuk berbelanja. Jadi aku bilang: “Tapi mama nggak punya makanan untuk makan malam nanti.” Jawabnya: “Kan masih ada cookies.” 😀

Dia suka sekali berhitung. Sebelum tidur dia selalu menghitung-hitung, sering dibantu oleh jari-jarinya dan sering juga dalam dua bahasa. Dan akhir-akhir ini semua benda dihitungnya. Datang melapor seperti ini: “Aku baru saja menghitung burung di sampul buku, ada enam!” Kalau di piring makannya ada tomat atau anggur juga selalu dihitungnya. Begitu berkurang satu karena masuk mulut, sisanya bakal dia hitung lagi. Memang salah satu hobbynya nih, berhitung.

– Sekarang juga dia sering sekali memisahkan perkataan papa dan mama. Kalau hanya salah satu dari kami yang bersamanya, dia sering bilang: “Mama bilangnya lain” atau “Papa berkata begini” atau “Cerita papa tidak sama” atau “Mama bilang boleh kok (atau justru nggak boleh)”. Kadang susah untuk mengetahui apakah yang dikatakannya itu 100% betul. Bahwa papa bilang kalau dia naik sepeda kayuh harus di trotoar misalnya, tentunya gampang untuk di-amin-i. Dan bahwa papa menceritakan cerita yang agak lain dari buku yang sama, ya memang bisa juga (lebih lagi karena mama biasanya menceritakan ceritanya langsung diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, jadi biasanya memang jadi agak lain). Tapi kalau dia bilang “Bersama papa pernah melihat atau mendengar ini atau itu”, nah ini yang susah untuk dinilai, apakah memang betul begitu, setengahnya betul, atau justru sepenuhnya fantasinya semata. Kalau kami berdua ada bersamanya, sering dia sekarang tetap ngotot lari dan bertanya ke mama, misalnya apakah dia boleh melahap apelnya. Kalau sudah begitu dia tidak mau tahu bahwa papa juga ada di dekatnya dan bisa juga bilang ‘ya’ atau ‘tidak’ (atau bahkan tidak perlu bilang apa-apa, kalau mau makan apel ya tidak usah minta izin dulu ya). Dan sebaliknya juga begitu. Ngotot mau dibantu papa misalnya, padahal mama juga bisa membantunya.

blog– Sesuatu yang awalnya lucu, kalau keseringan diulang-ulang ternyata jadi sangat menyebalkan. Beberapa waktu yang lalu aku pernah menulis bahwa Sky berkata pada papa: “Bicara yang betul papa, jangan cuma hmm hmm”, waktu papa banyak diam saat bermain bersamanya. Waktu itu terdengar lucu. Tapi sekarang dia bilang terus-menerus: “Ngomong biasa dong papa” atau “Bicara yang benar ya”. Yah, papa kan tidak bisa ngomong nonstop (dalam hal ini mama sedikit lebih baik, tapi perkataan begitu juga kadang diucapkannya pada mama). Dan yang sering juga dikatakannya adalah: “Tidak apa-apa mama/papa” dan “Jangan khawatir mama/papa”. Kadang ucapan ini cocok banget dengan situasinya, misalnya kalau mama menjatuhkan segelas air, atau papa mengotori sesuatu. Tapi kadang juga tidak terlalu sesuai, dan kalau sudah begitu jadi terdengar setengah-setengah: antara lucu dan menyebalkan… 😀

***

Sky zat zo te genieten van haar muffin, dat papa moest lachen en haar “een muffin koning” noemde, waarna Sky hem verbeterde: “Nee papa…een muffin prinses!”

De laatste tijd merken we dat Sky zich weer erg veel ontwikkelt op het gebied van taal:

Ze verbetert ons vaak: “Nee mama, dat is geen vuilniswagen, dat is om de straat schoon te maken” (wat wel klopt). Of “Dit is een komkommer mama, geen courgette” (terwijl het wĂ©l zo is, en dan is het vaak lastig om haar te verbeteren want ze houdt wel vol aan haar eigen waarheid). Of nog eentje: “Het gaat zo regenen mama, paraplu meenemen.” (lastig, want ze bedoelt dan haar eigen paraplu die niet inklapbaar is, en dus ook moeilijk mee te nemen met de kinderwagen). En toen ik ‘s avonds vertelde dat ze nu wel echt moest gaan slapen want buiten is het al donker en alle kindjes, dieren en bomen al slapen, zei ze: “Nee mama, bomen slapen niet.”

Ze speelt enorm veel met woordjes: “Sinaasappel…het lijkt op appel…maar alleen de naam, hahaha!”  Een knoop van haar blouse met stippetjes noemt ze dan een “paddenstoel-knoop”. Eendjes vissen op de kermis is heel moeilijk uit te leggen, want: “Nee…het zijn eendjes, geen vissen!”. Haar hondje-pop heeft ze de naam “Piet” gegeven, het katje heet “Pien” en muis is “Siem”. En vanmiddag wilde ze niet mee met boodschappen doen, dus zei mama: “Maar mama heeft niks voor avondeten Sky…” waarna ze antwoordde: “We hebben toch koekjes!” 😀

blog2Ze is gek op tellen, altijd al. Voor het slapen gaan telt ze altijd, vaak met behulp van haar vingertjes en soms ook nog in twee talen. En nu moeten heel veel dingen worden geteld. Kwam ze naar me toe en zei: “Ik heb net de vogels in het boek (op de cover) geteld, zijn er zes!” Als er wat losse tomaatjes of druiven op haar bord liggen dan telt ze dat ook altijd. Zodra er eentje in haar mond zit dan telt ze de overgebleven stukjes overnieuw. Vindt ze erg leuk om te doen, volgens mij.

– De laatste tijd speelt ze papa en mama steeds vaker uit. Als alleen Ă©Ă©n van ons aanwezig is, zegt ze: “Mama zei iets anders” of “Papa vertelt zĂł” of “Verhaal van papa is niet hetzelfde” of “Van mama mag het niet/wel”. Soms is het lastig om te weten of dat 100% de waarheid is. Dat papa zegt dat ze op de stoep moet blijven als ze met haar loopfiets racet bijvoorbeeld, is wel makkelijk te beamen. En dat papa een ander verhaal van het boek vertelt…ja dat kan zeker wel (en helemaal omdat mama het verhaal meestal direct in het Indonesisch vertaalt en er dus iets anders van heeft gemaakt). Maar of zij ergens iets gezien of gehoord heeft, dat is wat lastiger te achterhalen of het helemaal waar is, voor de helft waar, of eigenlijk gewoon haar fantasie is. Als wij allebei aanwezig zijn, rent ze toch naar mama toe om te vragen of ze een hap van haar appel mag nemen. Dan verneemt ze echt niet dat papa ook ‘ja’ of ‘nee’ kan zeggen (of dat eigenlijk helemaal niets te hoeven zeggen, in het geval van de appel). En andersom ook. Iets per se aan papa vragen terwijl mama haar ook kan helpen.

– Iets wat aan het begin grappig en leuk is, als het vaak herhaald wordt dan is het irritant. Een tijdje geleden heb ik geschreven dat Sky tegen papa zei: “Goed praten papa, niet alleen hmm hmm”, toen papa even stil viel tijdens het spelen. Dat was even grappig. Maar nu zegt ze dat de hele tijd: “Gewoon praten papa” of “Goed praten alstublieft”. Tja, papa kan niet de hele tijd praten natuurlijk (mama in dit geval iets beter, maar deze bekende uitspraak heeft ze ook al vaak tegen mama gezegd). En bij alles zegt ze nu ook: “Geeft niet hoor mama/papa” en “maak je geen zorgen mama/papa”. Soms past het heel goed bij de situatie, bijvoorbeeld als mama een glaasje water laat vallen, of papa iets gemorst heeft. Maar af en toe klopt het niet helemaal of helemaal niet. En dat is tussen grappig en irritant in… 😀

flowers in the throat

Standard

blog7Papa Joop tidak pernah sakit. Atau lebih tepatnya, tidak pernah betul-betul sakit. Karena kadang-kadang dia juga punya keluhan, seperti kemarin. Mengeluh capek dan agak nggregesi (bahasa Jawa kalau badan terasa tidak enak dan agak menggigil), dan sakit tenggorokan juga. Jadi pergi tidur cepat dan tidur yang lama (sama lamanya dengan Sky), dan hari ini untungnya sakit tenggorokannya sudah hilang, biarpun masih terasa capek dan belum fit sepenuhnya. Malam ini waktu aku mengantar Sky tidur, dia berkata bahwa ada “auw di leher”. Waduhh…aku bertanya memperjelas, apakah sakitnya di dalam leher. Ya jawabnya. Lalu aku memberitahunya bahwa itu namanya sakit tenggorokan, seperti yang papa alami juga kemarin. Dan bahwa kalau dia tidur nyenyak nanti sakitnya besok sudah reda. Dia mendengarkan semuanya dengan seksama. Setelah aku selesai bercerita dia mengulang semua ceritanya sendiri. Tentang beda antara ‘leher’ dan ‘tenggorokan’ (yang luar dan yang dalam), bahwa malam ini dia harus tidur yang enak dan lama supaya cepat sembuh. Dan bahwa mulai sekarang dia harus mengenakan syal di leher kalau pergi keluar (cuaca memang sudah mulai berangin, dan anak ini sudah beberapa hari menolak mengenakan syal kalau bepergian). Dan bahwa besok dia harus/boleh minum banyak teh dengan madu. Satu-satunya bagian cerita yang tidak dia ulangi (yang rasanya pasti dia sengaja) adalah bahwa dia sebaiknya tidak bicara terlalu banyak kalau sedang sakit tenggorokan. Hehehe…karena bicaranya jalan terusss, nonstop!

Setelah selesai mengulang ceritaku dia diam sebentar. Lalu memandangku penuh arti: “Mama, rasanya aku punya kacang di tenggorokan. Oh bukan, bukan kacang…mungkin batu-batu kecil. Ah bukan…bunga! Yaaa…bunga-bunga di tenggorokan!” Sesudahnya dia berbaring dengan riang di ranjangnya dan mengulang terus-menerus: “Aku punya bunga-bunga di tenggorokan…!” 😀

***

blog6Papa Joop is nooit ziek. Tenminste, nooit echt ziek. Want zo nu en dan heeft hij natuurlijk wat kwaaltjes, zoals gisteren. Hij klaagde over vermoeidheid en rillerigheid, en keelpijn. Extra vroeg naar bed en extra lang slapen (even lang als Sky) en vandaag is de keelpijn eigenlijk al weg, wel nog duf en moe en een beetje rillerig. Vanavond toen ik Sky naar bed bracht begon zij over “auw in de nek”. Oh jee…ik vroeg of het de binnenkant van haar nek is die zeer doet. Ja was het antwoord. En toen vertelde ik haar over keelpijn, wat papa gisteren ook had en na goed slapen al zo goed als weg is. Zij luisterde aandachtig. Nadat ik alles verteld heb kan zij zelf het hele verhaal herhalen. Over het verschil van ‘nek’ en ‘keel’ is (buiten en binnen), dat ze vanavond goed moet slapen en dat haar keel morgen waarschijnlijk alweer beter is. Dat ze dan voortaan een sjaal om haar nek moet dragen als we naar buiten gaan (dit weigert ze al een paar dagen om te doen), en dat ze morgen veel thee met honing moet/kan drinken. Het enige deel van het hele verhaal dat ze overgeslagen heeft (met opzet dacht ik, Oost Indisch doof…) was dat ze eigenlijk niet teveel moet praten als haar keel zeer doet. Hahaha…want oh dat doet ze bijna nonstop hoor, dat praten…

Nadat zij mijn verhaal herhaald heeft viel ze even stil. En toen keek ze me bedenkelijk aan: “Mama, ik denk dat ik nootjes in mijn keel heb…oh nee, geen nootjes. Steentjes misschien. Nee…bloemetjes! Jaaa….bloemetjes in mijn keel!” Daarna lag ze blij in haar bedje en bleef ze herhalen: “Ik heb bloemetjessss in mijn keeeelll….” 😀

a sweet caring girl

Standard

blog1

Dari segala yang sampai saat ini aku dengar dan lihat, sekarang benar-benar percaya deh: Sky memang anak manis yang sangat perhatian (caring) pada orang lain. Dan ini pernyataan bukan karena aku mamanya lho, atau karena kami memang sangat bangga padanya.

Sebelum libur musim panas, kira-kira 1,5 bulan lalu, aku sempat dua kali membantu di sekolah Sky sebagai relawan: sekali untuk membersihkan mainan-mainan di kelas, dan kali lain untuk membuat raportase foto di pesta penutupan tahun. Keduanya merupakan momen yang tepat untuk mengamati tingkah laku Sky di antara guru dan teman-teman sekelasnya. Ternyata dia cuek dengan keberadaanku di kelasnya. Malah beberapa teman sekelasnya yang mendatangiku dengan penasaran waktu aku mulai membersihkan mainan-mainan mereka, hehe… Sebuah pertanda yang baik, karena ini berarti Sky senang dan nyaman berada di sekolah dan tidak membutuhkan mama dan papa di dekatnya.

Sesudahnya aku mengamat-amati kegiatannya dari jarak yang aman. Senang sekali melihatnya ngobrol kesana-kemari dan aktif mengikuti segala aktivitas di kelas. Mengamati ‘cara’nya bermain dengan teman-temannya yang menurutku sudah pas (kadang sendirian, kadang bersama-sama, tidak menyebalkan atau menjengkelkan, pokoknya sopan dan menyenangkan). Melihat bagaimana dia memberikan sebuah buku kepada Ibu Guru dan meminta supaya dibacakan. Bahwa Sky kemudian bisa menjawab semua pertanyaan Ibu Guru mengenai warna-warna yang terdapat di buku itu dengan tepat, kecuali satu yang saat makan siang harus aku jelaskan kepada Bu Guru yang bersangkutan. Warna coklat itu bahasa Belandanya “bruin”. Tapi waktu ditanya Sky menjawab “coklat”, dan Bu Guru tertawa karena dia merasa lucu. Dia mengira bahwa Sky mengasosiasikan warna itu dengan coklat yang bisa dimakan (yang bahasa Belandanya memang mirip “chocola”). Jadi aku menginformasikan kepada Ibu Guru bahwa dalam bahasa Indonesia, kata ‘coklat’ itu memang bermakna ganda: warna dan makanan. Hehehe, lucu juga sih…

blog5Waktu Bu Guru meminta supaya anak-anak membuat barisan bertiga-tiga untuk siap menuju ke halaman luar untuk bermain, Sky langsung berlari ke depan dan langsung berdiri di barisan pertama. Mungkin dia ingin banget bermain di luar ya. Tapi anak-anak perempuan lain ternyata tidak secepat dia. Jadi di barisan pertama, kedua, dan bahkan ketiga hanya berisi anak-anak laki-laki. Kecuali Sky, sebagai satu-satunya anak perempuan, hehe…

Beberapa hari yang lalu untuk pertama kalinya aku merencanakan sebuah “playdate” (alias ‘bermain bersama’) buat Sky. Ada seorang anak perempuan, sekitar setengah tahun lebih muda dari Sky, yang sering bertemu dengan kami di perpustakaan dan di seputar kota. Karena rasanya kami agak cocok, baik dengan anaknya, mamanya, juga dengan omanya (yang bergantian dengan si mama mengantar si anak), minggu lalu aku memberanikan diri untuk mengundang mereka sekali-sekali datang ke rumah kami supaya Sky bisa bermain dengan si anak itu. Hari Kamis kemarin mereka main ke rumah. Seru sekali, bukan cuma buat anak-anak, tapi juga buat mama-mamanya, hehe… Tapi anak ini ternyata agak emosional. Biarpun memang harus disebutkan bahwa dia malam sebelumnya susah tidur, kata mamanya. Tapi waktu di rumah kami dia sering marah-marah, menangis, melempar barang-barang, mengklaim mainan dengan kata “punyaku!” dan bahkan beberapa kali memukul dan menarik-narik Sky, sampai satu kali kacamatanya jatuh ke lantai. Mamanya tentu mencoba menenangkan dan mengoreksi anaknya, tapi dia bilang bahwa karakter si anak memang begitu. Dan dia juga memuji Sky atas kesabaran, kelembutan dan kesediaannya untuk berbagi. Tidak sekali pun Sky melakukan hal yang tidak ramah pada anak itu. Justru sebaliknya, tiap kali dia dipukul atau ditarik, atau tiap kali anak itu ngamuk, Sky bilang kepadaku: “Dia masih kecil…” dan sesudahnya kembali mengelus anak itu dan bermain bersama. Betul-betul anak manis, sampai terharu melihatnya! Aku juga tidak ingat bahwa Sky pernah punya periode melempar-lempar barang atau memukul orang. Dan ini cukup sering aku lihat pada anak-anak lain. Mungkin karena Sky cepat bisa ngomong ya, jadi tidak perlu marah-marah untuk menjelaskan sesuatu. Tapi ini cuma mungkin sih, salah satu teori kami, hehe…

Di taman bermain dan tempat-tempat publik lain, aku mengamati hal yang sama. Bahwa aku beruntung dan sangat bersyukur punya anak yang super manis (ehmmm). Saat orang tua lain sibuk mengoreksi anak mereka yang terus-terusan bilang “ini punyaku!” yang biasanya berujung dengan ribut-ribut dan repot-repot (biarpun selalu ada saja orang tua yang tidak peduli), aku melihat Sky dengan tenang berkata pada anak-anak itu: “bermain bersama, berbagi bersama”. Kadang bahkan aku merasa anak ini baiknya kelewatan. Bahwa anak-anak lain mengambil ranting-ranting dan bunga yang sudah dikumpulkannya, misalnya. Atau Sky sendiri yang membagi-bagi benda-benda temuannya pada semua anak. Kadang aku justru sampai harus mengajarkannya begini: “Sky, kalau kamu yang pertama menemukan sesuatu, dan kamu mau menyimpannya sendiri atau mau bermain dulu…boleh ya. Kamu tidak harus selalu memberikan segalanya pada orang lain. Kamu juga punya hak untuk punya atau melakukan sesuatu.” Kira-kira begitu deh. Biarpun di sisi lain, dia juga bisa dengan jelas mengungkapkan kemauannya. Kemarin, setelah berlari beberapa putaran dan bermain petak-umpet bersama anak yang baru ditemuinya di taman bermain, dia capek dan duduk. Anak itu masih terus membujuknya untuk berlari lagi. Tapi Sky berkata dengan tegas: “Tidak, aku mau duduk dulu, aku capek.” Dan waktu seorang anak lain berusia kurang lebih 6 tahun menggawangi perosotan dengan tangan terentang lebar dan bilang: “Tidak ada yang boleh lewat sini. Perosotan ini sekarang punyaku!”, dijawab oleh Sky dengan jari telunjuknya menunjuk si anak: “Tidak bisa, ini punya semua orang!”

Umurnya baru 2 tahun dan 4 bulan…tapi kadang aku kagum dan berpikir: betapa anak ini sudah seperti orang dewasa di tindakan dan tingkah lakunya.

Tapiiiii…..dengan menceritakan ini semua, bukan berarti bahwa Ibu Teresa kecil kami ini sudah setara dengan malaikat ya. Hehe…karena tetap saja dia punya sifat-sifat yang lebih mirip monster kecil daripada malaikat, hehe… Contohnya? Minta perhatian! Maklum, anak tunggal, masih harus banyak belajar. Suatu kali aku harus menjaga seorang anak lain di taman bermain karena mamanya harus memindahkan sepedanya sebentar. Wah Sky langsung cemburu tuh. Sampai menangis-nangis karena tidak mau membagi mamanya dengan anak lain. Contoh lain: untuk diam sebentar kalau mama papa sedang berbicara (juga dengan orang lain), ini juga masih susah buatnya. Oh, dan contoh yang terakhir: menangis. Akhir-akhir ini kami merasa dia jadi sering menangis lagi. Kalau marah, kalau tidak mendapat yang dimaui, kalau merasa tidak dimengerti, kalau capek (padahal sekarang dia capek terus, karena untuk anak seusianya tidurnya sangat sedikit. Yah, mau gimana, selalu menolak tidur sih…). Begitulah. Dan keras kepala, tahu persis apa yang dimaui. Untungnya sekarang kami sudah bisa berkomunikasi dengan baik dengannya. Kami bisa memberitahunya kenapa dia misalnya tidak mendapat sesuatu, atau kenapa harus menggunakan cara yang lain. Dia mengerti sepenuhnya…tapi yah…mengerti saja bukan berarti bahwa dia bakal menerima ya, hehe…

Memang menarik dan lucu, semua perkembangan ini. Tidak semuanya menyenangkan, tapi istimewa sekali rasanya untuk bisa mengamati dari jarak sangat dekat bagaimana seorang anak berkembang. Dan betapa banyaknya sebetulnya yang harus dipelajari dan dialami oleh seorang anak di tahun-tahun hidupnya yang masih sedikit.

blog4

***

Inmiddels heb ik genoeg gezien en gehoord dat ik het nu echt geloof: Sky is een super lief en zorgzaam meisje. En dat zeg ik niet alleen omdat ik haar mama ben (en dus ook super trots op haar!)

Vóór de vakantie heb ik twee keer als hulp-mama op haar peuterspeelzaal geholpen: een keer om het speelgoed te poetsen en de andere keer om foto rapportage te maken bij het jaarafsluitingsfeest. Beide keren waren voor mij perfect momenten om Sky in haar gewone schooldag te observeren. Hoe gedraagt zij eigenlijk tussen al haar klasgenoten en de juffen? Ten eerste, zij negeerde mijn aanwezigheid vrijwel direct. Juist een paar van haar klasgenootjes kwamen geĂŻnteresseerd naar mij toe, vooral toen ik hun speelgoed aan het poetsen was, haha…. Een goed teken voor mij. Het betekent dat Sky lekker in haar vel zit op school en mij dus niet nodig heeft.

Daarna kon ik lekker van een afstand al haar activiteiten bekijken. Het doet mij goed om te zien hoe zij veel babbelt en actief met alles meedoet. Hoe zij lekker speelt op een leuke manier (soms alleen, soms samen, geen ruzie en gewoon netjes en leuk). Hoe zij een boekje aan de juf gaf en vroeg of ze dit wilde voorlezen. Hoe zij op alle vragen van de juf over de kleuren in het boek correct antwoord gaf, behalve eentje die ik later aan die juf uitlegde. Op de kleur ‘bruin’ antwoordde Sky “coklat”, wat de juf erg grappig vond omdat ze dacht dat Sky die kleur met “chocola” associeerde. Maar “coklat” is een Indonesisch woord, dat zowel de kleur bruin als de -inderdaad- chocola betekent! Heel grappig toch wel! 😀

blog2Toen de juf vroeg of alle kindjes op een rij wilden zitten om in groepjes van 3 naar buiten te gaan spelen, rende Sky hard naar voren en zat ze op de eerste rij, waarschijnlijk omdat zij heel graag naar buiten wilde. Maar de meisjes in haar klas waren blijkbaar niet zo snel, dus er zaten alleen maar jongens bij de eerste, tweede en zelfs derde rij…met Sky ertussen als het enige meisje.

Een paar dagen geleden had ik voor het eerst een “playdate” voor Sky geregeld. Er is een meisje, ongeveer een half jaar jonger dan Sky, dat ik regelmatig bij de bieb en in de stad ontmoet. Het klikt eigenlijk goed, zowel met het kleine meid, haar moeder en ook haar oma. Dus afgelopen week had ik de stoute schoenen aangetrokken en ze op een “speel-afspraak” bij ons uitgenodigd. Het was erg leuk, en niet alleen voor de kindjes maar ook voor de mama’s! Het meisje heeft wel een pittig karakter. Het moet wel gezegd worden dat zij de nacht ervoor niet goed heeft geslapen, maar ze had vaak boze buien, gooide met dingen en speelgoed, alles met “van mij!” geclaimd, en had Sky zelfs een paar keer geslagen en getrokken, tot haar bril op de grond viel toe. Haar moeder probeerde natuurlijk haar kind te temmen, maar ze zei dat het inderdaad haar karakter is. En ze prijsde Sky voor haar geduld, zachtheid, en bereidheid om te delen. Niet Ă©Ă©n keer deed Sky iets onaardigs tegen dat meisje. Integendeel, elke keer Sky een klap kreeg of elke keer dat dat meisje op de grond lag te krijsen zei Sky tegen mij: “Zij is nog klein…” om haar daarna weer te aaien en samen te spelen. Echt super…super lief! Ik kan mij niet herinneren dat Sky ooit een fase heeft gehad dat zij dingen gooide of iemand sloeg. En dat zie ik toch best vaak bij andere kindjes. Misschien omdat Sky zich vrij snel verstaanbaar kan maken, dat ze dingen kan zeggen en niet hoeft te krijsen om iets te verduidelijken. Misschien hoor, het is maar een van onze theorieĂ«n!

In de speeltuin en andere openbare gelegenheden observeer ik eigenlijk hetzelfde. Dat ik een voorbeeldig kind heb (ehmmm). En dat ik van de grond van mijn hart dankbaar ben daarvoor! Waar veel ouders nog worstelen met hun kroost om het woord “van mij!” en al de bijbehorende ruzies te sussen (er zijn natuurlijk ouders die het hun niets kan schelen), zie ik Sky rustig tegen die kindjes zeggen: “samen spelen, samen delen”. Soms denk ik dat zij iets te ver gaat in haar goede bedoelingen. Dan zie ik andere kinderen al haar gevonden takjes en bloemetjes van haar afpakken (of dat Sky ze zelf weggeven), dat ik haar af en toe juist moet leren: “Sky, als je als eerste iets vindt, of aan iets komt, en je wilt dat houden of ermee speelt…dan mag dat. Je hoeft niet altijd alles aan anderen te geven, je hebt ook recht om iets te hebben of te doen.” Of zoiets. Aan de andere kant, ze kan ook goed uiten wat ze van mening is. Gisteren, na een paar rondjes rennen en verstoppertje spelen met een meisje op de speeltuin, was ze moe en ging ze zitten. Dat meisje bleef haar stoken om nog verder te rennen. Maar Sky zei duidelijk: “Nee, ik wil zitten, ik ben moe.” En toen een andere meisje van een jaar of 6 de grote glijbaan met verspreide handen bezette en zei: “Niemand kan hier langs, deze glijbaan is nu van mij!” antwoordde Sky haar met haar wijzend vingertje: “Nee, dit is van iedereen!”

Ze is pas 2 jaar en 4 maanden…maar soms denk ik: ze is al een volwassen meid in haar laten en doen.

Maarrrr….dit alles gezegd te hebben, betekent niet dat onze mini moeder Theresa een soort engel is. Want monster-achtige trekjes heeft ze heus ook wel hoor! Wat ze “goed” kan doen? Aandacht claimen (tja, enig kind hĂš). Ik moest een keer op een ander kind op de speelplek passen omdat de moeder van dat kind haar fiets wilde verplaatsen. Vond Sky niet leuk. Moest ze huilen om mijn aandacht onverdeeld te krijgen. Deze soort dingen moest Sky nog leren. Om even stil te zijn als mama of papa aan het praten zijn, ook een moeilijk punt. En huilen. De laatste tijd wordt het naar mijn idee iets erger…als ze boos is, als ze haar zin niet krijgt, als ze niet begrepen voelt, als ze moe is (en moe is ze nu bijna altijd, omdat ze voor haar leeftijd erg weinig slaapt. Tja, ze weigert gewoon om te slapen…). Huilen dus. En eigenwijs dat ze is, ze weet precies wat ze wil. Gelukkig kunnen we nu goed met haar communiceren. We kunnen haar vertellen waarom ze bijvoorbeeld iets niet krijgt of waarom het anders moet…ze begrijpt het wel, maar ja…het betekent niet dat ze het dan zomaar accepteert.

Best grappig, al deze ontwikkelingen. Niet alles even leuk, maar wel bijzonder om van dichtbij mee te maken hoeveel een kind eigenlijk moet leren en ervaren in haar jong leventje!

blog3