Kami berpandang-pandangan, terpesona mendengar yang diucapkan Sky dari balik gorden kamar mandi (dia sudah hampir sepenuhnya bisa mandi sendiri). Puisi berima di bawah ini dia ucapkan begitu saja. Susah untuk menerjemahkannya ke Bahasa Indonesia (mustahil tepatnya, hehe), tapi coba lihat versi aslinya yang Bahasa Belanda deh. Setiap kalimatnya diakhiri dengan rima yang sempurna. Diucapkan tanpa jeda, dengan tempo cepat, padahal hampir semua dia karang sendiri on spot. Kecuali dua kalimat pertamanya, karena itu pasti terinspirasi dari tema “read aloud week” 2016. Jadi kemarin kami ke perpustakaan untuk menonton teater anak dan pembacaan buku yang bertema “ada kambing kecil baru lahir”. Minggu ini adalah minggu pembacaan buku nasional, yang disertai dengan banyak aktivitas sesuai dengan tema di atas.
Ada kambing kecil baru lahir
O senangnya hati ini
Kambingnya sedang duduk di rumput
Waktu tiba-tiba ingin buang air kecil
Dia segera pergi ke wc
Dan membawa serta sikat gigi
Mau berjalan menuju ke Ibunya
Kata si Ibu, sudah kamu tidur saja
Dia pergi keluar berjalan-jalan
Dan melihat sebuah kincir bianglala
Lalu dia menuju ke kota
Dan sekarang capek luar biasa
***
Wij stonden met verbazing te luisteren toen Sky vanavond, achter het douchegordijn (ze doucht grotendeels alleen) dit gedicht zomaar uit haar mouw schudt. In rap tempo, en bijna alles heeft ze zelf verzonnen. Behalve, denk ik, de eerste twee regels. Die zijn geïnspireerd door het thema van voorleesdagen 2016 (gisteren zijn wij bij de bieb geweest voor het voorlezen en de voorstelling van dit thema). Maar oh wow! We hebben een dichter in huis! Ze kan al beter rijmpjes maken dan wij samen, nu al!
We hebben er een geitje bij
O wat zijn wij blij
Het geitje zit in het gras
Maar moet opeens een plas
Hij gaat naar de wc
En neem zijn tandenborstel mee
Wil hij naar zijn moeder toe lopen
Zei de moeder ga maar lekker slapen
Hij loopt dan op straat
En ziet een reuzenrad
Daarna gaat hij naar de stad toe
En is hij nu ontzettend moe