Monthly Archives: August 2015

back to school

Standard

blogSetelah 6 minggu lamanya menikmati libur musim panas, pagi ini Sky masuk sekolah lagi dengan penuh semangat. Waktu berjalan ke sekolah kami bertemu seorang kenalan yang bertanya pada Sky: “Kamu sekarang masuk kelas 2 ya?” (info: kelas 2 di sini itu berarti sekitar umur 5). Hehe, Sky memang terlihat ‘besar’ ya. 😉
Jam sekolahnya sekarang agak lain. Yang tadinya hari Senin dan Kamis pagi (masing-masing 2,5 jam), sekarang hari Senin pagi 3 jam dan Kamis siang 2 jam.
Waktu sarapan Sky berkata: “Nanti aku mau cerita pada Ibu Guru kalau aku sudah bisa naik sepeda!” Lalu lanjutnya: “Tapi aku nggak akan bilang pada anak lain bahwa mereka semua belum bisa naik sepeda lho. Aku tahu nggak baik kan ya kalau bilang begitu. Ya kan mama?” (dan begitulah, memang dia sudah ‘besar’ secara tingkah laku dan isi pikirannya…) 🙂

Foto: menikmati es smoothie buah. Hari ini mungkin hari panas terakhir di tahun ini…

***

Na 6 weken lang genieten van de zomervakantie, ging Sky vanmorgen weer met heel veel zin naar de peuterspeelzaal. Onderweg kwamen we nog een bekende tegen die aan haar vroeg: “Ga je nu naar groep 2?” Haha…zo ‘groot’ lijkt ze dus. 😉

De schooltijden zijn vanaf nu niet meer maandag- en donderdagmorgen (ieder 2,5 uur), maar maandagmorgen 3 uur en donderdagmiddag 2 uur. Bij het ontbijt zei Sky: “Ik ga straks de juf vertellen dat ik al kan fietsen, met zonder zijwieltjes!” (dat zegt ze nog steeds: ‘met zonder’, hihi). En dan vervolgde ze: “Maar ik ga niet tegen andere kindjes zeggen van: je kunt het nog niet hè, fietsen. Ik weet dat het niet aardig is om zo te zeggen. Toch mama?” (ja, en ‘groot’ is ze inderdaad, in het doen en denken!). 🙂

Op de foto: genietend van een fruit smoothie ijs. Misschien is vandaag wel de laatste warme dag van dit jaar…

so sweet as…

Standard

blog

Banyak orang tua di sini yang kalau anaknya bilang “aku sayang mama/papa” atau “kamu baik/manis sekali” menjawab dengan “ah, penjilat kamu”. Mungkin maksudnya becanda, atau jaim di depan orang lain. Tapi aku nggak suka mendengarnya. Kenapa sih harus menjawab begitu. Buatku, kata-kata manis itu nggak pernah cukup banyak diucapkan (selama itu memang mencerminkan perasaan yang sebenarnya ya, bukan cuma sekedar omong).
Sky memang agak telat memulai, karena kami tidak spesifik mengajarinya bilang “aku sayang kamu”. Tapi sekarang dia sering sekali berkata-kata manis, murni dari dirinya sendiri. Sering kalau kami mengantarnya tidur di malam hari, momen intim yang selalu dipenuhi dengan kata-kata manis. Tapi sering juga spontan sepanjang hari. Saat dia memeluk kami dan berbisik: “aku sayang mama, mamaku yang paling baik di seluruh dunia!”. Setiap kali aku merasa hatiku melembung karena rasa bangga dan cinta. 🙂
Malam ini juga begitu:
“Mama manissss sekali deh….semanis….bunga!” (hmmm, memang manis ya…)
“Manis semanis….Mini Tikus!” (oke, lumayan juga…)
“Manis semanis….burung hantu!” (heh?!?) 😀

***

Ik snap eigenlijk niet dat sommige ouders “slijmbal!” roepen, als hun kinderen woorden zoals “je bent zó lief!” of “ik hou van jou” zeggen. Voor mij kunnen die woorden nooit vaak genoeg geroepen worden (als dat je oprechte gevoelens zijn)! Sky is weliswaar een beetje laat begonnen (we hebben haar niet specifiek geleerd om ‘ik hou van jou’ te zeggen), maar ze heeft het ruimschoots ingehaald. Meestal ‘s avonds als wij haar naar bed brengen, een heerlijk intiem moment gevuld met veel lieve woorden. Maar het gebeurt ook vaak overdag, zomaar, gewoon omdat het leuk is om te zeggen en te horen. Komt ze ons een knuffeltje geven en fluistert: “ik vind je lief mama, de liefste van de hele wereld!”. En ik voel elke keer mijn hart groeit van liefde en trots. 🙂
Vanavond ook:
“Mama je bent zoooo lief….zoooo lief als….een bloem!” (hmmm, dat is inderdaad lief ja…)
“Zoooo lief als….Minnie Muis!” (okee, ze is ook lief…)
“Zoooo lief als….een uiltje!” (heu?!?) 😀

blog1

helpful little fellow

Standard

blog

Malam ini kami mengganti seprai dan sarung selimut ranjang besar. Sky ngotot mau membantu, dan betul-betul bekerja keras menarik dan merapikan seprai dari segala sudut ranjang. Sebegitu rajinnya, sampai papa memuji: “Wah, kamu pintar sekali ya membantu papa!” Yang mana dijawabnya: “Ya praktis kan, ada sobat begini.” (Sebetulnya untuk kata ‘sobat’ dia berkata ‘kamerad’, mungkin ada yang masih tahu kata ini dari zaman kolonial dulu). Hehehe, entah dari mana lagi dia belajar kata ‘sobat’, tapi kedengarannya jadi lucu sekali. 😀

Foto atas:
Di sela-sela bermain dia bilang: “Istirahat dulu ah sebentar.” (Ini sebetulnya kalau diterjemahkan begini jadi nggak lucu, karena kata-kata aslinya adalah semacam ungkapan dalam bahasa Belanda yang bahkan tidak banyak digunakan, semacam peribahasa begitu deh). Dua menit kemudian: “Selesai beristirahat!”

Foto bawah:
Menggambar di dalam dus. 😉

***

Vanavond verschoonden we de dekens op het grote bed, en Sky wilde per se helpen. Eerst een schoon hoeslaken om de matrassen heen. Ze deed echt haar best om van alle kanten en hoeken het laken glad te trekken. Zó goed dat papa haar prees: “Wat kun jij goed helpen zeg!” Waarop ze antwoordde: “Ja handig toch, zo’n kameraadje.” Hihihi…geen idee waar ze dat woord weer vandaan gehaald heeft, maar het klinkt wel erg leuk. 😀

Foto boven:
Ze zei tijdens het spelen: “Ik ga even een uiltje knappen.” En twee minuten later: “Uiltje geknapt!”

Foto onder:
Tekenen IN de doos. 😉

blog1

fly a kite – the drawing

Standard

blog

Hari ini Sky membuat gambar ini. Seorang putri dan ksatria”nya” (yang topinya luar biasa besar dan tinggi) sedang bermain layang-layang bersama. Sebuah boneka mini duduk di layang-layang si putri, dan seorang peri terbang di atas sambil tersenyum. Beginilah cara Sky merefleksi pengalamannya kemarin menerbangkan layang-layang, bagus sekali ya! 🙂

***

Vandaag heeft Sky deze tekening gemaakt. Een prinses en “haar” ridder (met enorme ridderhoed) zijn samen aan het vliegeren. Er zit een mini poppetje op de vlieger van de prinses, en een fee vliegt boven haar glimlachend te kijken. Zo heeft Sky haar vlieger-ervaring van gisteren op een prachtige manier weer teruggehaald! 🙂

We won a photo contest! :)

Standard

blog

Reaksi pertamaku waktu mendapat email yang berjudul: “Selamat, Anda menang hadiah utama dalam lomba foto Mamarazzi!” adalah mencari tahu apakah ini bukan spam atau phishing. Ya tentu saja aku masih ingat mengirim foto untuk ikut lomba ini, dan bahwa aku totalnya mendapat 9 suara/votes (yang ke-9-nya aku kenal semua orangnya, haha). Tapi menang? Hadiah utama? Sementara beberapa foto di daftar Top 10 mendapat lebih dari 100 votes? Yang bener aja, becanda kali ya! Tapi kemudian aku mengecek website majalah penyelenggara lomba ini (detail unik: aku dan Sky juga pernah difoto untuk cover majalah ini, lihat di sini). Apa yang aku lihat? Namaku jelas terpampang di belakang tulisan ‘hadiah utama’, dengan fotoku ukuran mini di kolom sebelah kiri.

Wowwwww!!! Betul-betul menang nih ceritanya! Masih penasaran, aku baca sekali lagi aturan main lombanya. Dan ternyata memang pilihan juara itu kombinasi dari jumlah votes dan pilihan juri profesional. Yang terakhir ini rupanya memutuskan bahwa fotoku paling mewakili foto a la Mamarazzi (setuju lho, hehe). Singkatan dari ‘mama’ dan ‘paparazzi’, yaitu mama yang kemana-mana memotret anaknya, sering secara sembunyi-sembunyi, seperti fotoku yang memenangkan kontes ini. Sky sedang berunding serius dengan sahabat karibnya, dipotret dari lubang di semak-semak di taman bermain. 🙂

***

Mijn eerste reactie toen ik een e-mail kreeg met de titel “Gefeliciteerd, je hebt de hoofdprijs gewonnen van de Mamarazzi foto-wedstrijd!” was uitzoeken of het geen spam of phishing was. Ja natuurlijk weet ik nog dat ik een foto heb ingezonden voor die wedstrijd, en dat ik welgeteld 9 stemmen kreeg (alle 9 ken ik persoonlijk, haha). Maar winnen? De hoofdprijs? Terwijl een paar foto’s van de top 10 meer dan 100 stemmen hebben? Nee, grapje zeker! Maar dan check ik de website van het tijdschrift dat deze wedstrijd georganiseerd heeft (leuk detail: Sky en ik hebben ooit in de cover van dit tijdschrift gestaan, zie hier). En wat zie ik? Mijn naam bij ‘hoofdprijs’, met in het klein mijn foto erbij.

Wowwwww!!! Ik heb echt de hoofdprijs gewonnen!!! Toch nog een keer de spelregels gelezen, en inderdaad, winnen is een combinatie van de stemmen én de beslissing van de vakjury’s. En de laatste hebben er blijkbaar besloten dat mijn foto een echte mamarazzi-foto is (ben er wel mee eens hoor!). Een afkorting van ‘mama’ en ‘paparazzi’, dat is een mama die overal foto’s maakt van haar kind, liefst stiekem, zoals mijn ingezonden foto hieronder. Sky in een diep onderonsje met haar beste vriendin, geschoten vanuit een gat in de heg van de speeltuin. 🙂

IMG_3669 -ekk

the story behind her first lip balm

Standard

blog

Aku baru saja menjemput Sky dari rumah sahabat karibnya. Satu atau dua kali seminggu dia dolan beberapa jam di sana, atau sebaliknya, temannya yang bermain di sini. Siang itu sesampainya di rumah dia masih hiperaktif, sekitar 20 menit lamanya berlari dan jungkir-balik keliling ruangan, penuh dengan cerita tentang apa saja yang dilakukan, dimainkan, dan dibicarakannya di sana bersama sahabat dan kakak perempuan sahabatnya yang juga ada di rumah.

Satu dari sekian banyak ceritanya menarik perhatianku. Sky bercerita bahwa si kakak memperlihatkan kotak perhiasan dan make-upnya, dengan beberapa lipstick di dalamnya. Dia bertanya apa Sky mau mencoba mengoleskan lipstick di bibirnya. Jawab Sky: “Aku kira mamaku tidak akan setuju. Aku harus lebih besar dulu sebelum boleh memakainya.” Si kakak masih mencoba meyakinkan Sky dengan argumen bahwa teman karibnya (si adik) boleh mencoba. Tapi Sky tetap bertahan.

Memang cuma cerita singkat saja. Dan bakal banyak beda pendapat tentang boleh tidaknya lipstick untuk anak-anak, dan tentang bedanya anak yang patuh dan yang terlalu patuh. Tapi bukan itu fokus kami. Kami (tentunya aku meneruskan ceritanya pada Joop) cuma merasa satu hal: BANGGA! Dan hari ini kami memutuskan untuk memberinya hadiah kecil, sebagai tanda betapa kami menghargai keputusannya: sebuah lip balm! Kebetulan sudah beberapa minggu ini bibirnya memang agak kering, jadi pas banget. Tadi siang aku membawanya ke toko dan dia boleh memilih sendiri. Pilihannya jatuh pada Snow White, alias Putri Salju, dengan aroma buah apel yang manis (tentu saja tanpa warna atau gloss). Aku menjelaskan mengapa kami memberinya hadiah ini, dan juga alasan mengapa dia belum boleh memakai lipstick untuk orang dewasa. Karena prinsip kami bahwa “mengapa” itu yang sangat penting untuk dijelaskan. Tidak semata-mata melarang, tapi memberi pengertian mengapa dilarang. Dan anaknya sendiri? Tentu saja tidak perlu diceritakan lagi betapa senangnya dia, membawa lip balm-nya kemana-mana sepanjang hari. 🙂

***

Ik heb Sky net opgehaald bij haar beste vriendinnetje. Zo’n 1-2 keer per week spelen ze een paar uurtjes daar of hier. Deze middag kwam ze hyper thuis, de eerste 20 minuten stuiterend door de kamer, vol met verhalen over wat ze allemaal gedaan, gespeeld, en besproken heeft met haar vriendin en de grote zus die ook thuis was.

Eén van haar verhalen sprong eruit. Sky vertelde dat de grote zus trots haar sieraden en make-up doosje heeft laten zien, met daarin een paar lippenstiften. Ze vroeg aan Sky of ze het wilde proberen; lippenstift op haar lippen. Waarop Sky antwoordde: “Ik denk niet dat mijn mama dat goed vindt. Ik moet eerst groter worden dat ik dat mag doen.” De grote zus probeerde Sky nog te overtuigen door te zeggen dat Sky’s vriendinnetje dat wél mag doen. Maar Sky hield vol.

Het is maar een klein verhaal. En de meningen zullen verdeeld zijn over wel of geen lippenstift voor kinderen, en over kinderen die gehoorzaam zijn en té gehoorzaam zijn. Maar daar gaat het ons niet om. Wij (ik heb het daarna natuurlijk aan Joop verteld) voelen ons niet anders dan TROTS! En vandaag, besloten we om Sky iets te geven, een beloning voor haar juiste beslissing: haar eerste lippenbalsem! Toevallig heeft ze ook al een paar weken last van droge lippen, dus het komt helemaal mooi uit. Ik heb haar naar een winkel meegenomen en ze mocht kiezen uit verschillende leuke lippenbalsem. Sneeuwwitje werd het, met een zachte appelgeur (en uiteraard geen kleur of gloss). Ik heb haar goed uitgelegd waarom zij dit cadeautje krijgt en ook de reden waarom zij nog geen lippenstift voor volwassenen mag gebruiken, want het “waarom” vinden we belangrijk om mee te geven. Niet nodig om te zeggen dat Sky haar schattige lippenbalsem de hele dag koestert en overal meegenomen heeft. 😉