Monthly Archives: October 2015

wise sayings from a 3,5 yo

Standard

blog4

“Kamu harus berpikir, apakah kamu punya sesuatu di kepalamu untuk berpikir.”

“Kalau musim gugur kita mengumpulkan daun-daunan…kalau musim semi kita memetik bunga-bungaan.”

“Orang yang cuma duduk-duduk saja, nggak ngapa-ngapain…nanti perutnya jadi gendut. Apalagi kalau makannya banyak. Tapi yah, kalau nanti mereka pupnya banyak juga…perutnya kempes lagi nggak ya?”

blog5Dan waktu kami kemarin memberi makan bebek-bebek di taman dengan remah-remah roti (paling tidak sekali seminggu pasti kami kesana), kami dikejutkan dengan mama bebek yang menggiring 7 bayi kecilnya. Sky lama sekali memandangi mereka sambil mengulang-ulang betapa lucu dan cute-nya para bebek kecil itu, yang bulunya masih terlihat lebat dan lembut. Aku menjelaskan bahwa sebetulnya aneh dan tidak biasa bahwa di tengah musim gugur begini ada anak bebek yang baru lahir. Waktu dia menyadari hal ini, wajah dan suaranya jadi serius, seiring dengan arah pembicaraan kami:

Sky : “Aku berharap semoga bayi-bayi bebek itu tidak mati kalau nanti musim dingin tiba…”
Aku: “Yah, aku juga berharap begitu. Tapi gimana ya, kita juga nggak bisa membawa mereka pulang kan…pasti mereka nggak suka juga kalau kita bawa ke rumah.” (maksudku cuma becanda, tapi malah ditanggapi serius)
Sky:  “O, bisa kita taruh di air kan…di bak mandi, di kamar mandi?” 😀

***

“Je moet nadenken, of je in je hoofd iets hebt om na te denken.”

“In de herfst rapen we blaadjes…in de lente plukken we bloemetjes.”

“Mensen die alleen maar zitten, die niks doen…krijgen dikke buik. En nog dikker als ze veel eten. Maar ja, als ze veel poepen…gaat die buik dan weer weg?”

En toen we gisteren de eendjes bij het park voerden met broodkruimels (wat we minstens een keer per week doen), zagen we tot onze verbazing een moeder eend met 7 kuikentjes. Sky bleef heel lang naar ze staren en herhaalde hoe schattig ze zijn, met hun donsveertjes. Ik legde uit dat het een beetje een wonder is dat er nu midden in de herfst nog eendenkuikentjes geboren zijn. Toen ze dat besefte werd ze ernstig:

Sky : “Ik hoop dat die baby eendjes niet doodgaan van de kou in de winter…”
Ik: “Tja, dat hoop ik ook. Maar ja, we kunnen ze ook niet mee naar huis nemen hè…vinden ze ook niet leuk denk ik.” (gekscherend bedoeld, maar ze vatte het serieus op)
Sky:  “O, we kunnen ze toch in het water zetten…in het bad in de badkamer.” 😀

blog3

visiting Wunderland

Standard

blog5

Akhir pekan lalu kami dolan beberapa hari ke Jerman, mengunjungi taman hiburan yang namanya ‘Wunderland’. Sekitar 1,5 jam bermobil dari kota kami, taman ini ternyata besarnya (atau kecilnya) pas banget untuk anak seusia Sky. Dia bisa menaiki hampir semua atraksi, dan senang luar biasa (lebih cepat! lebih tinggi! berputar, terbang, menyetir…horeee!). Yang juga menyenangkan adalah bahwa nyaris tidak ada antrian untuk menaiki atraksi, plus matahari musim semi bersinar cerah, plus kami menggunakan tiket masuk 1+1 (maksudnya beli 1 gratis 1) hasil mengumpulkan kupon di supermarket, plus di taman ini semuanya sudah termasuk harga tiket masuk (yang termasuk itu karcis parkir, semua minuman, dan kentang goreng. Kalau roti ya kami bawa sendiri). Hotel yang kami pilih juga ternyata sip banget, terletak di tengah-tengah hijaunya landscape Jerman yang cantik. Singkat cerita: menikmati momen keluarga yang menyenangkan! 🙂

***

Afgelopen weekend hebben we een paar hele leuke dagen gehad in Wunderland (in Kalkar, Duitsland). Zo’n anderhalf uur rijden van onze stad, dit pretpark is precies groot (of klein) genoeg voor onze peuter. Ze kon op bijna alle attracties in, wat ze geweldig leuk vond (sneller! hoger! draaien, vliegen, sturen…joepieee!). Ook prettig dat er bijna geen wachtrijen waren, én het zonnetje heerlijk scheen, én wij gebruik hebben gemaakt van 1+1 toegangskaartjes actie van de grote supermarkt, én alles in dit pretpark inbegrepen is (dat wil zeggen: parkeren, alle drankjes, en frietjes. Broodjes namen we dus zelf mee). Ons hotel hebben we ook goed gekozen, midden in het mooie Duitse landgoed. Al met al: een geslaagd, gezellig gezinsuitje! 🙂

blog3

blog8

blog91

blog4

blog7

blog9

blog92

blog6

blog93

some talks and creativity

Standard

blog2

Beberapa pertanyaan dan ucapan Sky yang lucu dan pintar:

  • “Mama, kenapa sih kita bentuknya seperti ini? Karena binatang…seperti domba…kan punya empat kaki, kenapa kita cuma dua? Dan kenapa kita punya kulit yang menutupi tulang?”
  • “Mama, aku ingin pergi ke Jepang…apa mereka punya naga betulan di sana?” (Ini inspirasinya datang dari salah satu buku bacaannya tentang naga).
  • “Kalau ada yang bisa keluar dari TV, kamu mau pilih apa? Aku mau ada naga yang keluar jadi betulan, kayaknya lucu deh.” (Ini jelas masih terinspirasi dari buku yang sama, padahal tidak semua naga di buku itu lucu, justru sebaliknya!)
  • “Kalau aku besar nanti, aku nggak mau naik motor ah. Mereka jalannya suka ngebut, dan suaranya juga kencang. Naik sepeda saja, habis itu naik mobil.” (Harusnya pas dia ngomong begini aku rekam ya, hehe, nanti 13 tahun lagi bisa diperdengarkan lagi).
  • Aku bertanya apa air showernya sudah pas suhunya, jawabnya: “Sebetulnya terlalu hangat, tapi enakkkk banget…”
  • Kami sedang bersepeda bersama, sambil aku mengagumi warna-warni musim gugur yang menghiasi pepohonan di sepanjang jalan. Cantik sekali! Sky bertanya: “Apa nama jalan ini ma? Aku akan mengingatnya.” Wah, manis sekali tawarannya! Aku sendiri tidak tahu apa nama jalannya, jadi aku bilang bahwa kita harus mencari papan nama berwarna biru yang bertuliskan nama jalan. Dia menunjuk ke depan: “Itu ada papan biru!” Aku menjelaskan bahwa itu nama jalan yang di samping kanan (karena papan jalan di sini sejajar dengan jalannya). Akhirnya kami menemukan juga nama jalannya. Entah dia sekarang masih ingat atau tidak, hehe…biarpun ingatannya luar biasa bagus, tapi nama jalan rasanya masih terlalu susah untuk diingat.

blog5Makin hari anak ini makin kreatif saja. Karena dia belum bisa membuat simpul atau pita, jadi dia menggunakan jepitan baju untuk segala kreasinya. Menghubungkan tali-temali atau menggantungnya pada sesuatu (atau pada kami, hehe). Di rumah tersedia sebuah dus besar berisi beragam pita, tali, renda, wol, pipe cleaners, selotip warna-warni…dan setiap hari dibongkarnya dus ini untuk membuat prakarya baru. Senang sekali melihatnya begitu menikmati berkreasi, bahwa dia bisa menciptakan benda-benda dari fantasinya, dan juga bangga karenanya! (Tentu ortunya juga bangga banget!) 🙂

Foto atas:
Kiri: Dia membuat ranjang goyang untuk boneka bayinya menggunakan tangga dapur yang dibalik. Kebetulan pegangan tangganya melengkung sehingga kalau dibalik jadi bisa digoyang-goyang. Lalu dia lengkapi dengan “seatbelt” dan diselimuti…
Kanan: Dia meminjam headphone papa dan memasang pita merah dari situ ke laptop merah mudanya, dan berpura-pura bahwa dia sedang mendengarkan musik. 😀

Foto tengah:
Kiri: “Lihat mama, aku jadi orang Eskimo!”
Kanan: Dia bilang agak kedinginan, tidak lama kemudian aku melihatnya duduk di bawah kreasi hangat ini, hehe 😀

Foto bawah:
Dia ingin membuat “sebuah laptop seperti punya mama” (yah, mungkin karena sering melihat mamanya duduk di belakang laptop ya). Jadilah kami bersama-sama membuat prakarya laptop unik dari dus bekas. Di keyboard-nya kami tulisi ABC dan 123, dan isi layarnya bisa diganti-ganti (menggunakan plastik yang ditempel di 3 sisi dan terbuka di bagian atas), dan bagian tengah dus bisa digunakan untuk menyimpan gambar-gambar yang mau dia gunakan untuk mengisi layar.

***

blog3

Sky’s grappige, slimme, en uitdagende vragen en uitspraken:

  • “Mama, waarom zien we er zo uit? Want dieren…schapen ofzo…hebben vier poten, waarom wij maar twee? En waarom hebben we huid rondom onze botten?”
  • “Mama, ik wil naar Japan gaan…hebben ze daar echt draken?” (Dit is geïnspireerd door een van haar draken-boeken).
  • “Als iets uit de televisie kan komen, wat zou je dan willen? Ik zou willen dat een draak uitkomt, dat vind ik lief.” (Dit komt duidelijk nog uit hetzelfde boek, hoewel niet alle draken in dat boek lief zijn…integendeel!)
  • “Als ik groot ben, wil ik geen brommer rijden hoor, ook geen motor. Ze rijden veels te hard en maken herrie. Gewoon fietsen, en dan auto rijden.” (Dit moet ik eigenlijk opnemen om haar het over 13 jaar weer te laten horen).
  • Zij stond onder de douche en ik vroeg of de temperatuur van het water goed was. Antwoordde ze: “Het is eigenlijk te warm, maar ik vind het héérlijkkk….”
  • Toen wij samen aan het fietsen waren uitte ik mijn verwondering over hoe mooi de weg is, met de bomen eromheen in volle, prachtige herfstkleuren. Sky vroeg dan: “Wat is de naam van deze straat? Ik zal het onthouden.” Nou, dat vind ik wel erg lief van haar! Ik wist de straatnaam niet, dus ik zei tegen haar dat we naar een blauwe bord met straatnaam moeten zoeken. Ze wees naar voren: “Daar is het mama!” Ik legde uit dat het voor de zijstraat is. Zo ook het volgende bordje. Maar eindelijk hebben we de goede naam gevonden en ben ik benieuwd of ze de naam nu nog weet. 😉 (Hoewel, haar geheugen is echt ontzettend goed, blijkt weer keer op keer!)

Ze wordt met de dag creatiever, zo lijkt het. Omdat zij nog geen strik of knoop kan maken, gebruikt ze overal wasknijpers voor. Zo hangt ze touwen aan elkaar of aan iets (of aan ons, haha), en maakt ze de leukste creaties met lintjes, touwtjes, pluche wol, pijpenragers, kant, knispertouw, gekleurde plakbandjes… We hebben een volle bak met al die dingen in huis, die elke dag gebruikt wordt. Erg leuk om te zien dat zij zoveel plezier aan beleeft met haar eigen knutseltjes, dat zij vanuit niets iets weet te maken, en dat zij er trots op zijn! (Wij ook natuurlijk!) 🙂

Op de foto’s boven:
Links: Ze maakte een wiegje voor haar baby knuffel door het keukentrapje om te draaien (het heeft toevallig een ronde leuning, dus het wiegje kan schommelen). Vastgezet met een “gordel” en een deken erop…
Rechts: Ze maakte een lint vast van geleende papa’s koptelefoon naar haar roze laptopje, en deed alsof ze muziek van haar laptop zat te luisteren. 😀

Foto’s midden:
Links: “Kijk mama, ik ben een Eskimo!”
Rechts: Ze zei dat ze koud had, met deze warme creatie als resultaat. 😀

Foto’s onder:
Ze wilde graag “een laptop zoals die van mama” (tja, waarschijnlijk omdat ze mij vaak achter mijn laptop ziet zitten). Dus hebben we samen deze unieke laptop gemaakt van een doos. Met ABC en 123 toetsenbord, een wisselbare scherm (door plastic hoes op 3 kanten vast te plakken) en een opbergruimte voor de tekeningen die ze op haar scherm wil hebben.

blog4

shower (hi)story

Standard

blog3

Waktu kami 2 tahun lalu pindah dari apartemen ke rumah biasa (waktu itu Sky berumur 1,5 tahun), aku menemukan “masalah” baru sehubungan dengan urusan mandi. Tentu saja semua Ibu (baru) bermasalah dengan mandi, karena bagaimana mau mandi kalau sudah punya anak? Anaknya dibawa ke kamar mandi atau ditinggal tidur/bermain/apapun aktivitasnya di luar kamar mandi? Paling gampang memang mandi kalau suami sedang di rumah. Waktu Sky masih bayi aku sering mandi kalau dia sedang tidur, atau aku taruh dia di kursi goyang di depan kamar mandi yang pintunya aku biarkan terbuka (rahasia umum kan bahwa yang namanya ‘privasi’ terbang entah kemana begitu kita jadi orang tua, hehe).

Waktu Sky mulai bisa berjalan makin susah saja mencari waktu beberapa menit untuk berdiri di bawah shower. Kalau dia tidur siang aku sering langsung mencuci rambut, atau aku biarkan dia bermain (air) di kamar mandi, atau aku menunggu sampai suami pulang. Hanya kadang-kadang saja aku berani meninggalkan Sky di luar kamar mandi selama beberapa menit. Sebetulnya semua selalu berakhir baik-baik saja, tidak pernah ada kejadian aneh. Tapi yah, mandi terburu-buru jelas nggak enak kan ya.

Kalau semua ini terjadi di ruangan yang berdekatan dan di lantai yang sama, masih lumayan bisa dikontrol lah. Tapi di rumah yang sekarang ini kamar mandinya ada di lantai atas. Jadi tiap pagi aku harus membawa Sky ke atas kalau mau mandi. Buat pembaca yang mungkin bertanya-tanya kenapa nggak mandi kalau suami masih di rumah sebelum berangkat kerja: memang sedikit banyak “salah” kami sendiri sih, tapi kami ini bukan orang pagi, dan hobby banget menunda-nunda waktu bangun sampai mepet, hehehe (aku butuh banget tidur cukup supaya bisa beraktivitas normal)…plus kami mencoba untuk sarapan bersama tiap pagi. Jadilah tidak ada satu menit pun tersisa di pagi hari buatku untuk mandi.

Begitulah, perlahan-lahan kami menemukan ritme keseharian yang sesuai untuk keluarga kecil kami. Antara umur 2 dan 3 tahun Sky selalu ikut ke atas kalau aku mandi. Dua hal yang tidak pernah absen aku cek setiap pagi: bahwa pagar ke arah tangga terkunci (supaya dia tidak bisa turun tangga sendiri) dan bahwa tidak ada hal-hal aneh bin berbahaya di kedua kamar tidur yang letaknya juga di lantai 2. Untuk menyibukkannya aku selalu membawa mainan ke atas. Awalnya Sky sering dan cepat sekali mampir dan ikut nongkrong di kamar mandi. Tapi seiring dengan bertambah umurnya dia makin lama tinggal di kamar tidurnya untuk bermain sendirian. Dan aku makin berani meninggalkannya sendirian seperti itu untuk mandi dengan tenang.

Mulai umur 3 dia kadang menolak untuk ikut ke atas kalau aku mau mandi. Nah, bagaimana nih? Aku memutuskan untuk mempercayainya dan membiarkannya bermain sendirian di lantai bawah. Aku setelkan lagu atau cerita yang dibacakan dari CD, memberinya kertas kosong untuk menggambar atau menyiapkan set mainan untuk dimainkan. Tentu saja di awal fase ini aku tidak bisa mandi dengan tenang. Buru-buru saja untuk turun lagi secepat mungkin. Tapi Sky memang anak manis, dia tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Tidak sekali pun aku pernah memergokinya berbuat yang aneh-aneh (ketok kayu dulu tiga kali). Pelan-pelan momen mandiku jadi tenang lagi. Sekarang bahkan aku berani mandi plus keramas (yang berarti lamanya dobel) tanpa memikirkan apa yang sedang dia lakukan di bawah. Kalau aku turun sesudah mandi biasanya dia memperlihatkan dengan bangga gambar atau hasil prakarya yang baru saja dibuatnya. Atau bercerita dengan bangga bahwa dia tadi kencing sendiri atau membuang ingus sendiri.

Oya, ngomong-ngomong soal kencing: Aku baru menyadari sesuatu yang lucu. Sebelumnya kalau aku duduk 2 menit di wc rasanya seperti berada di surga (kalau suara kecilnya tidak memanggil-manggil dari luar wc ya, hehe). Tapi sejak dia bisa kencing sendiri, eh, waktu surganya bertambah 2 menit lagi, yaitu kalau dia yang duduk di wc! Kalau dikumpulkan dan dijumlah dalam sehari, lumayan juga lho, waktu surga (alias menit-menit tenang) yang aku peroleh dalam sehari, hahaha! 😀

***

blog4

Toen we 2 jaar geleden van een appartement naar een gewoon huis verhuisden (Sky was toen anderhalf jaar oud), had ik een nieuw “probleem” ontdekt met betrekking tot het douchen. Natuurlijk hebben alle (nieuwe) moeders een probleem met het douchen, want hoe moet je het doen als je een kindje hebt? Neem je het kindje mee of laat je hem ergens spelen/slapen/wat dan ook, of doe je half-half? Douchen als je partner/man thuis is, is natuurlijk de makkelijkste. En toen Sky nog een baby was ging ik soms douchen als zij sliep of zette ik haar in een wipstoeltje voor de badkamer en liet ik de deur openstaan (het woord ‘privacy’ is foetsie op het moment dat je moeder wordt, dat weet iedereen).

Toen Sky begon te lopen werd het al iets moeilijker om een paar minuten onder de douche te staan. Het middagdutje werd vaak een haarwas-moment voor mij, of ik liet haar met een (water) speelgoed in de badkamer spelen, of ik wachtte totdat mijn man thuiskomt. Heel soms durfde ik Sky buiten de badkamer alleen te laten, voor een paar minuten. Het ging eigenlijk altijd goed, er gebeurde niks geks. Maar ja, haastig douchen is ook niet zo lekker…

Als dat allemaal gelijkvloers gebeurt, dan is het nog te overzien, vind ik. Maar hier in ons huis is de badkamer op de bovenverdieping. Ik moest Sky dus elke morgen naar boven meenemen als ik wilde douchen. Voor diegenen die zich afvragen waarom niet gaan douchen als mijn man ‘s morgens nog thuis is voordat hij naar zijn werk gaat: ik weet dat het zo’n beetje onze eigen schuld is, maar we houden erg van “uitslapen” (ik heb het gewoon heel hard nodig, zeg ik altijd), dus we stellen het wakker worden vaak zo lang mogelijk uit én we willen ook nog samen als een gezin ontbijten. Dus…er blijft ‘s morgens simpelweg geen minuut over voor mij om alleen te gaan douchen.

Afijn, ik heb op een gegeven moment een prima regelmaat gevonden. Tussen 2 en 3 jaar ging Sky altijd met mij mee naar boven. Ik lette wel op dat het traphek dicht was, en dat er geen gevaarlijke dingen in beide slaapkamers waren. We namen ook altijd iets om te spelen mee. Aan het begin kwam Sky wel gauw naar de badkamer toe, maar ze bleef steeds langer in haar slaapkamer om alleen te spelen. En ik durfde steeds langer haar zo alleen te laten om rustig te gaan douchen.

Vanaf haar derde jaar begon zij af en toe te weigeren om mee naar boven te gaan. Wat nu? Ik besloot haar te vertrouwen en haar alleen beneden te laten. Liedjes- of luister cd’s opzetten, een paar lege papiertjes geven om te tekenen of een set speelgoed klaarzetten. Natuurlijk douchte ik aan het begin van deze fase wéér onrustig, nam ik een bliksemdouche om zo snel mogelijk weer beneden te zijn. Maar Sky is gewoon een lief kind, ze weet wat mag en niet mag, ik heb haar nooit op iets geks kunnen betrappen (even afkloppen). Langzaam werd mijn douche-momenten steeds rustiger. Nu kan ik zelfs mijn haar rustig wassen (het duurt twee keer zo lang als een gewone douche) zonder na te denken wat ze beneden aan het doen is. Als ik beneden kom laat ze meestal trots een tekening of een knutselwerkje zien. En vertelt ze trots dat ze zelf heeft geplast of zelf haar neus heeft gesnoten.

Oja, over plassen gesproken: Laatst merk ik iets grappigs. Voorheen voelde de 2 minuten alleen op de wc voor mij als een kleine paradijs (áls er dan geen klein stemmetje die buiten de wc “mama” blijft roepen). Maar sinds zij helemaal zelfstandig naar de wc kan, komt er daar nog 2 minuten bij, de tijd dat zíj op de wc alleen zit! Tel dat maar op gedurende de dag, en heb ik mijn rustmomenten bij elkaar toch mooi gescharreld! 😀

blog2

being involved in household chores

Standard

blog1

Kami sangat percaya bahwa apa yang dipelajari saat muda, pasti berguna di saat dewasa. Dan juga bahwa belajar mengemban tanggung jawab bisa dan harus dipelajari dari dini. Beberapa waktu lalu kami dolan ke rumah teman yang anak perempuannya hampir seumur Sky. Di tengah-tengah kunjungan aku menawarkan untuk membantu memasukkan mainan ke kotak penyimpannya masing-masing, karena lantai penuh dengan mainan yang tersebar di mana-mana sampai jalan pun susah. Sky langsung ikut membantu, tapi si anak perempuan hanya memandangi kami dan malahan mengambil dan mengacak-acak (dan melempar-lempar!) mainan yang lain. Mungkin dia tidak terbiasa untuk membantu beres-beres?

Untung kami tidak pernah mengalami hal seperti itu. Sejak masih kecil Sky sudah kami biasakan untuk membantu membereskan mainannya sendiri. Yang pasti sebelum pergi tidur malam kami akan merapikan ruang keluarga dulu bersama-sama. Tapi juga kalau ruangannya sudah terlalu berantakan atau kalau dia mau bermain set mainan yang lain sama sekali dari yang sedang dimainkannya, maka dia harus beres-beres dulu. Kami pernah mendengar dia berkata pada temannya (yang sedang berkunjung ke rumah kami): “Ya, kita main itu. Tapi yang ini harus kita bereskan dulu.” Nah, nggak bisa nggak bangga lah kalau mendengar anak bilang begitu! 🙂

Di samping membereskan mainan, Sky juga selalu membantu membawa piring dan gelas bekas pakainya ke dapur. Juga membantu menyortir sampah plastik dan kertas, mengisi ulang kaleng berisi coffee pads, memetik dan membuang daun tanaman yang menguning, dan akhir-akhir ini aku juga memintanya membantu mengeringkan piring dan gelas plastik sesudah dicuci, dan kadang-kadang menyapu (cuma sebentar saja) atau mengelap meubel. Kalau aku sedang memasak di dapur dia juga boleh ikut membantu sedikit-sedikit: mengupas telur rebus, mencuci tomat, membuang biji paprika, dan mengiris-iris jamur.

Tentu saja semuanya harus dilakukan secara menyenangkan. Dan kami pikir memang begitu kok, kalau tidak pasti Sky sudah lama menolak membantu. Rasanya dia menganggap semua aktivitas itu seperti bermain saja. Setiap kami mau mengerjakan sesuatu di sekitar rumah, dia pasti langsung bersemangat dan bertanya apakah dia boleh membantu. Seperti terlihat di foto, saat kami mengelap kaca pintu dan jendela, mengepel lantai (yang jelas masih terlalu berat untuknya, jadi itu cuma coba-coba saja), atau saat kami mengupas dan memipil/melepaskan satu persatu biji dari bunga matahari raksasa kami (foto bawah).

***

We geloven erg in in “jong geleerd, oud gedaan”, en dat het leren van verantwoordelijkheid nemen al van jongs af aan geleerd kan en moet worden. Een tijdje geleden kwamen we bij een kennis van wie het dochtertje bijna zo oud is als Sky. Op een gegeven moment heb ik geofferd om te helpen met bepaalde speelgoed in de juiste opbergdoos op te ruimen, want de vloer is zo vol bezaaid met speelgoed dat je niet eens fatsoenlijk kunt lopen. Sky hielp me direct, maar het dochtertje van het huis keek alleen en ging juist verder met nóg meer speelgoed uit de dozen halen en overal gooien. Misschien niet gewend om te helpen opruimen?

Dat hebben we gelukkig nooit gehad. Sky heeft al vroeg geleerd om haar eigen speelgoed op te ruimen. Sowieso voordat we naar bed gaan, maar ook als het al te rommelig is of als ze van de ene grote set naar een andere wil wisselen. We hebben haar weleens tegen haar vriendin horen zeggen: “Ja, we gaan dat spelen, maar we moeten dit eerst opruimen.” Je kunt toch niets anders dan trots zijn als je dat hoort! 🙂

Naast het opruimen van speelgoed, helpt Sky ook altijd met haar eigen vieze bordjes en bekers naar de keuken te brengen, plastic en papieren afval te scheiden, de koffiepads-bus bij te vullen, droge blaadjes van de plant te verwijderen en recentelijk de (plastic) afgewassen bordjes af te drogen en af en toe helpen afstoffen of vegen. Ook mag zij in de keuken een beetje helpen als ik sta te koken: gekookte eitjes pellen, tomaten wassen, paprika ontpitten, en champignon snijden.

Het moet natuurlijk leuk blijven. Maar we denken dat het wel zo is, anders houdt Sky het niet zo lang vol. Ze ziet het gewoon als spelen. Elke keer als we iets doen in en rond het huis, is zij er als de kippen bij en vraagt ze altijd of ze mag helpen. Zoals ramen zemen, dweilen (zie foto, dat was uiteraard nog veel te zwaar voor haar) of onze gigantische zonnebloem ontpitten (foto onder).

blog2

scissors and glue

Standard

blog1

Serpihan kertas, sisa-sisa koran dan majalah, potongan kecil-kecil selotip bermotif, dan lem kering di mana-mana… Sky sedang berada di fase baru: fase prakarya. Senang melihatnya, bahwa dia sepanjang hari sibuk berkreasi dan menciptakan benda-benda. Seringnya membuat prakarya bersama tampak mulai meninggalkan jejak, di samping dia baru-baru ini menguasai cara menggunting dengan benar, dan juga tahu bagaimana menyemir lem pada tempatnya (penting lho untuk prakarya!). 😉

Foto atas: sibuk menghias karton bekas tempat telur supaya jadi “dus yang bagus”, sesudah dia menggunting-gunting bekas tempat buah pir sampai jadi mirip kupu-kupu.
Foto tengah: prakarya musim gugur menggunakan daun-daun warna-warni yang sekarang berguguran dari pohon, dan sebuah dus yang dibawanya pulang dari toko, yang akhirnya dijadikan robot-robotan.
Foto bawah: kemarin kami membuat rangkaian warna-warni ini yang sekarang digantung di pintu kamarnya. Dan hari ini membuat dua balerina yang bisa digerakkan dengan tali (paketnya beli jadi sih di toko, tinggal disambung-sambung).

***

blog2

Papierensnippertjes, restjes kranten en tijdschriften, kleine stukjes (gekleurde) plakbandjes, en overal lijmresten… Sky zit in een nieuwe fase: de knutsel-fase. Wel leuk natuurlijk, dat ze de hele dag door knutsel-dingetjes verzint en de ene na de andere projectjes tovert. Onze vele knutsel-momenten hebben gelukkig goede sporen achtergelaten, naast het feit dat ze recentelijk de (kinder)schaar goed kan bedienen, en ook weten hoe je lijm precies op de juiste plek moet smeren (niet onbelangrijk!). 😉

Foto’s boven: ze is bezig een lege eierendoos te versieren zodat het een “leuk doosje” wordt, nadat ze een lege kartonnen perenbak met wat knipwerk tot een vlinder weten te toveren.
Foto’s midden: onze herfst-knutsel met mooie gekleurde bladeren en een doos die zij per se van de winkel wilde meenemen die nu een robot wordt.
Foto’s onder: gisteren hebben we deze kleurrijke krans gemaakt voor haar slaapkamerdeur en vandaag twee ballerina’s trekpoppen van een knutselpakket geknutseld.

blog3

some recent stories

Standard

blog2

blog
Sekilas hari-hari Sky dalam foto dan video. 🙂

Foto atas: Gagang pel ternyata banyak gunanya…hehe…

Foto samping: Bersama seorang Putri cantik di Efteling (ini ceritanya Putri Cinderella, tapi a la Belanda, karena Cinderella versi internasional kan beda ya).

Video 1: Wortelnya kecil-kecil dan bentuknya aneh bin ajaib, tapi seru juga panen wortel dari kebun sendiri. Menunggu dan merawat selama 5 bulan, langsung ludes sekali masak, hehe, tapi memang pelajaran yang berharga buat Sky. Bahwa sayur yang mendarat di piring makannya itu tadinya berasal dari biji mungil, dan harus dirawat baik-baik supaya tumbuh dan akhirnya bisa dimakan.

Vidblog1eo 2: Sekarang Sky “resmi” ikut les menari untuk anak usia 3,5 – 5 tahun. Senang sekali melihatnya begitu menikmati les.

Video 3: Mungkin agak bertolak belakang. Tapi salah satu aktivitas di tempat penampungan binatang saat 4 Oktober (Hari Hewan Internasional) kemarin adalah mengendarai kuda poni. Sky suka banget, sama sukanya seperti mengelus-elus binatang yang ada di sana (domba, kelinci, kambing kecil, kucing).

***

Een klein kijkje in Sky’s leventje aan de hand van foto’s en video’s. 🙂

Foto’s boven: Wat een lange dweil niet allemaal goed voor is…

Foto zijkant: Samen met een lieve Prinses van de Efteling (het is Assepoester, maar wel de Nederlandse versie. Want de internationale Assepoester oftewel Cinderella is toch wel een tikje anders…)

Video 1: Onze worteloogst. Mini, kronkelende worteltjes die na 5 maanden verzorging in één avondeten op zijn, maar wel lekker, en leuk om te doen! En natuurlijk een hartstikke leerzame les voor Sky om groente van zaadjes te zien groeien tot op haar bord.

Video 2: Sky volgt nu “officieel” een dansles voor kinderen van 3,5 – 5 jaar oud. Het is genieten om haar zó te zien genieten van de les.

Video 3: Een beetje tegenstrijdig misschien, maar een activiteit bij een dierenopvangcentrum op dierendag (4 okt) was pony rijden. Vond Sky erg leuk, net als het aaien van de dieren (schapen, konijnen, geitjes, poesjes).

first day filming: papa learning to unicycle

Standard

blog

Memang jadi pusing kalau menonton video di bawah ini, tapi oh oh lucunyaaa (tentunya ini pendapat pribadi ya, hehe…)
Sky sekarang sudah 6 hari punya kamera sendiri. Dan setelah ratusan kali memencet tombol foto di kamera, pagi ini dia bertanya kepadaku: “Mama, tombol yang ini buat apa sih?” Aku menjelaskan bahwa itu tombol untuk membuat video. Tapi penjelasan sederhana ini tidak cukup untuknya. Aku harus menjelaskan sampai detail, dan dia jadi bersemangat luar biasa. Seharian penuh hari ini dia membuat video, sekitar 20 biji totalnya. Makin lama makin bagus, dan dia senang sekali. Waktu papa sore tadi mau berlatih naik sepeda roda satu, Sky jelas langsung mau membuat videonya. Ternyata bukan sekedar video biasa, tapi dia sekaligus berfungsi sebagai reporter dan sutradara! Top banget…membuat kami tertawa-tawa waktu menonton filmnya lagi.

Di bawah ini sebagian terjemahan ucapannya di video:

Sky: “Filmnya mulai ya…”
Papa: “Kamu bikin film?”
Sky: “Iya, ini sudah mulai. Nah, kamu sebetulnya sedang apa sih?”
Papa: “Sedang berlatih naik sepeda roda satu.”
Sky: “O bagus. Bisa juga mencoba lepas tangan nggak?”
Papa: “Bisa saja sih mencoba, tapi belum berhasil ya.”
Sky: “Belum ya…mungkin kamu harus mencoba berlatih di sirkus.”
Papa: “Haha ya mungkin…”
Sky: “Aku matikan filmnya ya…oh enggak dink, aku biarkan menyala.”
Papa: “Kamu betul masih bikin film? Yakin?”
Sky: “Iya yakin. Makanya kan aku bicara begini, bercakap-cakap sama kamu. Karena aku lagi bikin film.”
(Papa geli sendiri…)
Sky: “Sudah, berdiri lagi di sana. Nah, kenapa sih kamu berlatih begini?”
Papa: “Karena belum berhasil…”
Sky: “Kamu badut bukan sih?”
Papa: “Haha…bukan…”
Sky: “Hehe, lucu juga kalau jadi badut. Nah, sekarang, bisa nggak mencoba meloncat-loncat di atas sepeda?”
Papa: “Hmm, begini ya… (mencoba toing-toing dengan sepedanya)”
Sky: “Ya bagus begitu… Eh papa, sepedamu warnanya apa, merah, atau oranye, atau kuning?”
Papa: “Haha…warnanya kuning Sky.”
Sky: “Yak betul. Nah, kamu suka nggak berlatih seperti ini?”
Papa: “Iya, suka. Oke dahhh (sambil melambai ke kamera).”
Sky: “He enggak! Aku masih mau bikin film!”
(tapi tak lama kemudian dia bilang bahwa dia mau mematikan kameranya).

Foto-foto di atas ini juga Sky yang memotret, waktu kami kemarin berjalan-jalan di hutan. Dari sekitar 90 foto yang dia buat sekitar setengahnya buram, hehe…Tapi setengahnya yang cukup tajam ternyata hasilnya bagus lho! 🙂

***

Je wordt wel een beetje duizelig van, maar o wat is dit een leuk filmpje! (vinden we, natuurlijk!). 😉
Sky heeft nu haar camera voor 6 dagen, en na honderden keer de foto-knop te hebben gedrukt vroeg ze vanmorgen aan mij: “Mama, wat is deze knop voor?” Ik legde haar uit dat het om een filmpje te maken. Maar een simpele uitleg was niet voldoende, ik moest het haar helemaal uitleggen, en ze werd razend enthousiast. De hele dag door maakte ze vandaag filmpjes, zo’n 20 stuks. Het wordt steeds beter, en wat een lol krijgt ze er in. Toen papa op de eenwieler wilde gaan oefenen, wilde ze -wat kan het anders zijn- er een filmpje van maken. Maar het werd niet zomaar een filmpje, maar eentje waarvan zij als verslaggeefster fungeerde! Dit is toch geweldig…het tovert zo een grote glimlach op je gezicht! 😀

De foto’s hierboven zijn ook gemaakt door Sky, toen we gisteren in het bos wandelden. Van de 90 foto’s die ze gemaakt heeft was ongeveer de helft onscherp, maar de foto’s die wél scherp zijn zijn erg leuk geworden! 🙂

3,5 years old!

Standard

blog5

4 hari lalu Sky persis berumur 3,5 tahun. Kami rayakan dengan diam-diam menyiapkan hadiah istimewa untuknya: ranjang baru! Ranjang besar dengan ukuran normal untuk 1 orang (karena ranjang toddler-nya sudah terlihat kecil, hehe) yang berbentuk rumah, lengkap dengan gorden berwarna emas dan sticker tembok baru yang bergambar kucing hitam dan putih mirip Pim dan Pom. Dia senangggg sekali! Tapi reaksinya malam itu waktu aku mengantarnya pergi tidur memang yang paling top dari semuanya:

Sky: “Mama, dan juga papa, terima kasih untuk ranjang yang bagus ini ya.”
Aku: “Sama-sama sayang, mama senang kamu suka ranjang barumu.”
Sky: “Papa betul-betul pintar memasangnya, ada atapnya juga. Pasti papa harus bekerja keras ya?”
Aku: “Ya memang lumayan susah, tapi untung berhasil kan.”
Sky: “Mama, aku pikir nggak ada orang lain yang punya ranjang seperti ini, ranjang-rumah.”
Aku: “Mungkin nggak ada ya, yang jelas mama juga belum pernah lihat sebelumnya. Waktu aku lihat, aku pikir kamu pasti suka..”
Sky: “Ya betul sekali, aku sukaaaaa sekali!”
Aku: “Syukurlah!”
Sky: “Mama, aku tahu kalau tidak baik untuk bilang ke orang-orang bahwa ranjangku lebih bagus dari teman-temanku.”
Aku: “Ya betul. Kamu boleh saja bilang kalau kamu punya ranjang bagus, karena memang begitu adanya kan. Tapi tidak perlu membanding-bandingkan, apalagi mengejek milik orang lain.”
Sky: “Tapi mama, boleh nggak kalau aku bilang begini: Aku punya ranjang bagus, dan aku kira kamu juga punya ranjang bagus?”
Aku: “Nah, itu manis banget kalau kamu bisa bilang begitu. Ide bagus lho!”

Dan memang benar begitu! Anak ini bijak sekali. Om dan tantenya yang baru saja berkunjung (baca juga tulisan blog sebelum ini) menduga bahwa Sky punya “old soul” di dalam jiwa mudanya. Ide yang menarik, dan mungkin ada benarnya juga! 🙂

***

blog4

4 dagen geleden werd Sky precies 3,5 jaar oud! Een leuke mijlpaal, en dat hebben we gevierd met een leuke verassing voor haar: een nieuw bed! Een groot 1-persoons bed (het peuterbed is bijna te klein voor haar!) in de model van een huis, compleet met gouden gordijnen en nieuwe muursticker van katjes die op Pim en Pom lijken. Blij blij blij is zij…super blij! Maar haar reactie die avond toen ik haar naar bed bracht was het hoogtepunt van allemaal:

Sky: “Mama, en ook papa, bedankt voor dit leuke bed.”
Ik: “Graag gedaan hoor meid, fijn dat je het leuk vindt.”
Sky: “Papa heeft dit echt goed gemaakt (ze bedoelt: in elkaar gezet) hè. Met het dak enzo. Best zwaar was het denk ik?”
Ik: “Ja het was best een klus, maar het is gelukt.”
Sky: “Mama, ik denk dat niemand zo’n bed heeft, een huis-bed.”
Ik: “Misschien niet nee, ik heb het in ieder geval nog nooit gezien. Toen ik dit zag dacht ik dat je het wel erg leuk zou vinden.”
Sky: “Ja dat klopt ook, ik vind het superrrr leuk!”
Ik: “Gelukkig maar!”
Sky: Mama, ik weet dat het niet aardig is om tegen iedereen te zeggen dat ik een mooier bed heb dan die van mijn vrienden.”
Ik: Dat is inderdaad zo. Je mag natuurlijk zeggen dat je een mooi bed hebt, want dat is gewoon zo. Maar je hoeft het niet te vergelijken met anderen.”
Sky: “Maar mama, mag ik dan zo zeggen: Ik heb een mooi bed, en ik denk dat jij ook een mooi bed hebt?”
Ik: “Nou, dat is erg lief om te zeggen. Wat een goed idee van jou!”

En dat is zo! Wat een wijze meid is ze toch! Haar oom en tante die net op bezoek waren (zie vorige post) dachten dat Sky een soort van “old soul” in zich heeft. Een fijn idee, vinden we! 🙂

fun times with uncle and auntie

Standard

blog1

Kami betul-betul bersyukur bahwa putri kami sekarang sudah bisa 2 kali bertemu muka dengan om dan tantenya. Ajaib kalau dipikir-pikir, karena jarak antara Belanda dan Australia itu kurang lebih jarak terjauh di muka bumi. 2,5 hari kemarin berlalu dengan menyenangkan. Sky masih menyimpan kenangan hangat atas kunjungan om dan tantenya tahun lalu, dan kunjungan kali ini makin menguatkan kenangannya. Betapa dia suka sekali pada tante Amanda dan om Sandy (adikku), dan sebaliknya! Di foto pertama mereka membacakan Sky cerita sebelum tidur. Tante bercerita dalam bahasa Inggris dan om dalam bahasa Indonesia. Hari-hari selama kunjungan mereka diisi dengan campuran tiga bahasa…seru sekali! Sky bilang bahwa dia bisa mengerti yang om Sandy bilang, dan juga bisa mengerti tante Amanda sedikit-sedikit. Jadi penasaran bagaimana serunya sekitar 10 tahun lagi, kalau Sky sudah bisa sedikit berbahasa Inggris ya, hehe…

Baik om dan tante adalah fotografer, jadi memang dobel istimewa waktu mereka memberi Sky hadiah…sebuah kamera! Kameranya yang pertama nih! Berwarna pink nge-jreng, tahan air, tahan banting, dan sangat mudah dioperasikan. Sky senang luar biasa, dan hampir langsung bisa memakainya dengan benar. Cuma sekarang kami harus mengosongkan kameranya setiap malam dan memilih-milih di antara ratusan foto yang dibuat, mana yang mau disimpan dan mana yang terpaksa masuk tempat sampah, hehe… Ada momen lucu saat Sky baru saja mendapat kameranya. Dia senang banget, itu sudah jelas, tapi aku melihatnya ragu-ragu sedikit… lalu dia berbisik di telingaku: “Tapi mama, kamera ini cara bikin selfie-nya gimana ya?” Aku menerjemahkan pertanyaannya untuk om dan tante, dan kami terbahak-bahak sesaat. Om: “Anak zaman sekarang!” 😀

***

blog2

We zijn erg dankbaar dat onze dochter nu al 2 keer haar oom en tante ‘live‘ kan zien, want het is wel een wonder als je bedenkt dat de afstand tussen Nederland en Australië zo’n beetje het verste is wat mogelijk is. We hadden 2,5 dagen vol met pret en plezier. Sky had nog warme herinneringen van hun bezoek vorig jaar in haar geheugen, en het wordt nu nog eens versterkt en opgefrist. Wat is ze dol op tante Amanda en oom Sandy (mijn broertje), en andersom! Op de eerste foto lazen ze voor toen het bedtijd was. Tante las in het Engels en oom in het Indonesisch. De dagen waren gevuld met een mengelmoes van drie talen, en wat was het gezellig! Sky zei dat zij oom Sandy kon verstaan, en tante Amanda een beetje. We dachten hoe leuk zou het zijn over 10 jaar ofzo, als Sky al een beetje Engels kan, haha…

Zowel oom als tante zijn fotograaf, dus het is dubbel bijzonder toen ze een camera cadeau aan Sky gaven: haar allereerste echte camera! Hardroze van kleur, waterbestendig, shockbestendig, super kindvriendelijke bediening…Sky is door het dolle heen, en ze kan vrijwel gelijk de camera goed gebruiken. Nu moeten we elke avond de camera wel leegmaken en uit de honderden foto’s selecteren welke we willen bewaren en welke niet, haha… Er was een grappig moment toen Sky de camera net kreeg. Ze was super blij, dat mag duidelijk zijn, maar eventjes zag ik haar twijfelen, en toen fluisterde ze in mijn oor: “Maar mama, hoe kan deze camera een selfie maken?” Ik vertaalde haar vraag en we moesten allemaal wel heel hard lachen. Oom: “die Kids van tegenwoordig!” 😀

blog3

blog4

blog