Monthly Archives: May 2014

Dutch funfair

Standard

blog4

Foto-fotonya dibuat oleh om Sandy dan tante Amanda, waktu kami weekend kemarin mengunjungi atraksi hiburan rakyat (= ‘kermis’) di sebuah desa di dekat Tilburg. Apa sih yang lebih menarik buat turis (atau seperti istilah mereka sendiri: ‘petualang’) untuk bisa melihat negara lain dan penduduknya dari acara unik seperti kermis ini? 😀

blog3Sky ternyata tidak terlalu suka dengan karosel/komidi putar, langsung menangis waktu mulai berputar. Ini masih diulang-ulangnya berhari-hari sesudahnya: “Aku nggak suka naik komidi putar!” Yang mana kami lalu menjelaskan bahwa mungkin kalau dia sudah lebih besar sedikit lagi, nanti bakal mencoba lagi dan mungkin dia akan suka. Jadi sekarang kata-katanya agak berubah: “Aku nggak suka naik komidi putar. Aku masih harus tumbuh besar dulu!” Hehehe… Tapi sisa kermis-nya dia suka kok. Terutama waktu bersama mama bermain menyemprot air dan yang jelas jadi favoritnya adalah permainan menangkap/menjaring bola-bola terbang. Mungkin karena sesudahnya dia boleh memilih kado. Waktu kami bertanya dia mau apa: apakah mau boneka, bola, pesawat… jawabannya jelas dan tegas: “mobil-mobilan!” dan sesudahnya bahkan lebih spesifik lagi: “mobil pemadam kebakaran!”. Begitulah… 😉

***

Foto’s zijn gemaakt door oom Sandy en tante Amanda, toen we afgelopen weekend een typische Nederlandse kermis bij een dorp vlakbij Tilburg bezochten. Zeg nou zelf, waar is het nou voor toeristen (of zoals ze het noemen: ‘travellers / reizigers’) leuker om een land en de lokale mensen te zien dan bij zoiets als een kermis?! 😀

Sky had geen plezier in de draaimolen, begon gelijk te huilen toen die draaide. Dit heeft ze nog dagen daarna herhaald: “Ik vind de draaimolen niet leuk!” Waarna we haar vertelden dat misschien als ze iets groter wordt, dat we dan nog een keer proberen en dat ze het leuker gaat vinden. En dus zegt ze nu steeds: “Ik vind de draaimolen niet leuk. Ik moet nog groter worden!” Haha… Maar ze vond de rest van de kermis wel leuk. Vooral het met water spuiten en het spelletje balletjes vangen waren haar favoriet. Mede omdat ze daarna een cadeautje mocht uitkiezen. Toen we vroegen wat ze wilde: of een knuffel, een bal, een vliegtuig… antwoordde ze stellig: “autootje!” en daarna nog specifieker: “brandweerauto!”. Zodoende… 😉

blog9

blog6

blog7

blog5

blog8

reading, drawing, and writing

Standard

blog1

Membaca (foto atas): yang paling penting, menurut kami. Kunjungan ke perpustakaan dan toko buku adalah jadwal wajib mingguan. 😉

Menggambar (foto tengah): Sky mengumpulkan boneka-bonekanya, dan semua mendapat kertas dan spidol. Percakapannya berlangsung seperti ini (dalam bahasa Belanda): “Ya panda, kamu harus menggambar juga. Bukan di situ, tapi di sini, di kertas…Ya beruang, pakai warna kuning. Bagus itu. Senang ya, menggambar bersama-sama!” 😀

Menulis (foto bawah): Akhir-akhir ini Sky sering mau meniru “menulis” huruf (dan kadang bentuknya bisa mirip sesuatu!). Sebetulnya kami belum berencana mengenalkannya pada menulis huruf, tapi karena dia sendiri yang mulai, jadi kami kadang mengikuti kemauannya dan mengajarinya menulis. Pengenalan huruf-hurufnya sudah semakin bagus, mungkin karena seringnya kami menyanyikan lagu a-b-c, membuat puzzel a-b-c dan membaca buku-buku a-b-c, hehehe… 😀

blog2

***

Lezen (foto boven): is het aller belangrijkste, als dat aan ons ligt. Een bezoek aan de bieb en de boekwinkel is dan ook ons wekelijkse uitje. 😉

Tekenen (foto midden): Sky heeft haar knuffels verzameld en iedereen kreeg een stukje papier en een stift. Het gesprek ging zo: “Ja panda, je moet ook tekenen. Nee niet daar, hier op papier…Ja beertje, met geel tekenen. Dat is mooi. Samen tekenen, gezellig!” 😀

Schrijven (foto onder): De laatste tijd wil Sky vaak het alfabet schrijven “nabootsen” (het lijkt al soms echt op iets!). Aanvankelijk wilden we haar nog niet stimuleren met schrijven, maar omdat ze zelf er mee komt doen we dan maar mee. Haar a-b-c wordt ook steeds beter, ze herkent steeds meer letters, mede door het a-b-c liedje zingen, de a-b-c puzzels maken en het a-b-c boek lezen… 😀

blog3

precious (family) relationship

Standard

blog4Sky sedih. Ikut sedih melihatnya…aku belum pernah melihatnya seperti ini, dan aku tidak bisa membantunya. Di satu sisi aku senang karena dia akhirnya merasakan yang namanya hangatnya hubungan kekeluargaan. Tapi di sisi lain…keluarga yang ini tinggal jauh banget dan tidak bisa sering bertemu.

Bagaimana sebetulnya ceritanya?

Seperti yang sebagian dari pembaca sudah tahu, saat ini adik Stella dan istrinya sedang berada di tengah-tengah tur keliling dunia. Mereka bakal berada di Eropa kira-kira 3 bulan, di mana setiap kali setelah sekitar sebulan mereka bakal berada di Belanda lagi, untuk menjenguk Sky sebentar. Akhir minggu lalu mereka ada di Tilburg lagi, setelah menyelesaikan bagian pertama dari tur Eropa mereka. Seru dan menyenangkan sekali tentunya (biarpun isi blog-nya jadi tersendat karenanya, hehe), terutama buat Sky. Dia betul-betul menyukai tante Amanda. Biarpun tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicaranya (Sky bicara bahasa Belanda dan Indonesia, Amanda berbahasa Inggris dan Mandarin), bisa dilihat dan dirasakan betapa hangatnya hubungan mereka.

Dan setelah beberapa hari, kami harus berpisah lagi. Sebetulnya cuma sementara, karena sebulan lagi mereka akan kembali lagi (untuk mengembalikan mobil kami, hehe), tapi Sky sedih. Kami selalu memberitahu Sky secara jujur segala sesuatunya (dan dia memang mengerti semua!). Dia tahu bahwa om Sandy dan tante Amanda tinggal di Australia. Dan bahwa Australia itu bahkan lebih jauh lagi daripada Indonesia, tempat tinggal oma dan opa Indo. Dan bahwa itu betul-betul jauhhh… Aku masih ingat reaksinya waktu kami bercerita seperti itu. Dia terlihat berpikir keras, lalu bilang: “Naik kereta api?”  Ahhh tidak bisa sayang, naik kereta api tetap nggak sampai. Minimal nggak sampai dalam waktu yang masuk akal, hehe…

Bulan depan Sky bakal harus berpisah sekali lagi, sementara untuk yang terakhir kalinya, dengan om dan tantenya dari negeri ‘antah-berantblog3ah’. Kami bakal melambai-lambai selama mungkin, sampai puas. Dan mungkin…ya, siapa tahu, tahun depan kita bisa ketemuan lagi…

***
Sky was verdrietig. En het brak mijn hart… Ik heb haar nog nooit zo gezien. En ik kon haar niet helpen. Aan de ene kant ben ik blij dat zij nu eindelijk een besef krijgt van hoe warm familiebanden kunnen zijn. Maar aan de andere kant…die families wonen niet naast de deur en kan zij dus niet vaak zien.

Wat is nou het verhaal?

Nou, zoals sommige van jullie al weten, zitten mijn broer en zijn vriendin op dit moment in het midden van hun wereld tour. Ze zullen zo’n 3 maanden in Europa verblijven, waarvan ze telkens na 1 maand terug naar Nederland zullen komen om Sky weer even te zien. Afgelopen weekend waren ze dus voor een paar dagen weer in Tilburg, na hun eerste deel van de Europa tour. Hartstikke gezellig (maar daardoor was de blog weer vertraagd, haha), vooral voor Sky. Zij is enorm gehecht aan haar ‘tante Amanda’. Hoewel ze elkaar niet kunnen verstaan (Sky spreekt Nederlands en Indonesisch, Amanda spreekt Engels en Chinees), je ziet en voelt gewoon hoe die twee een mooie band hebben.

En dan, na een paar dagen, komt er weer een afscheidsmoment. Weliswaar tijdelijk, want over een maand zijn ze weer terug (om onze auto terug te geven, haha), maar Sky was verdrietig. We zijn altijd eerlijk tegen Sky geweest en vertellen haar ook alles (en ze begrijpt ook gewoon alles!). Ze weet dat oom Sandy en tante Amanda in Australië wonen, en dat Australië nóg verder weg is dan Indonesië, waar oma en opa Indo wonen. En dat dat echt écht ver is. Ik weet nog dat ze toen ging nadenken en zei: “Met de trein?”  Ahhh, nee schat, met de trein kom je er niet. Althans, niet binnen een acceptabele tijd.

Volgende maand zal Sky, voorlopig, voor het laatst haar oom en tante uit het verre land zien. We zullen hun goed uitzwaaien. En misschien…ja, wie weet, zullen we elkaar volgend jaar weer zien…

blog ye bye

 

sleeping angel (not!)

Standard

 

blog1

Note: This post is written in 3 parts; in Indonesian, English and Dutch. Please scroll down to read.

Indonesian:

Selalu iri deh, setiap mendengar cerita dari orang tua lain tentang “malaikat tidur (sleeping angel)” mereka. Malaikat yang terbangun dari tidurnya dengan senyum lebar, yang kalau malam tidur 12 jam penuh ditambah beberapa jam di siang hari…tentang betapa menyenangkannya kebersamaan sebelum tidur, tentang ciuman selamat tidur yang manis, dan bahwa malaikat itu dalam hitungan detik saja sudah akan tertidur lelap dan bermimpi indah…

Sky, seperti yang sudah sering aku tulis di blog ini, mempunyai semacam aura yang menyatakan bahwa dia adalah “musuh tidur”, sejak dari bayi memang begitu. Kadang ada masa-masa yang lebih mudah, kadang memang kami temui dia tersenyum saat bangun tidur. Tapi semuanya itu bisa dihitung dengan jari tangan. Mungkin berlebihan sih, tapi rasanya memang begitu, bahwa masa-masa mudah itu jarang sekali terjadi.

Sekarang sudah berminggu-minggu, kalau tidak berbulan-bulan (sampai lupa hitungannya) bahwa dia sangat susah lagi dibawa tidur. Semua ritual sebelum tidur masih tetap sama, tapi semuanya sekarang berlangsung jauh lebih lama. Tentu saja kami tahu dia mencoba mengulur-ulur waktu, tapi kami juga mencoba sebisa kami untuk menjaga supaya waktunya tidak terlalu banyak diulur. Jam 7 malam mulai dengan ritual, dan seringnya baru selesai jam setengah 9!!! Dia bakal memanggil-manggil terus, dan menangis-nangis…dan kami bakal naik turun ke kamarnya…menggunakan cara halus, cara yang agak keras, cara keras…tidak ada hasilnya. Kalau malam/subuh juga sering terbangun beberapa kali, memanggil-manggil lagi, menangis-nangis lagi. Kalau pagi selalu terbangun jam 6, yang mana kami selalu mencoba sebisanya untuk membiarkannya tetap berbaring sampai jam 7 (bukan cuma buat kami, tapi juga buat dia, supaya tidurnya tidak terlalu sedikit).

Ada dua benda yang saat ini menjadi angan-angan kami: penyumbat telinga yang bagus (tapi susahnya, kalau Sky memanggil-manggil di malam hari itu, di setengah kasusnya kami memang harus menengoknya. Di setengah yang lain sebetulnya nggak ada apa-apa, seperti ngelindur saja, dia langsung tertidur sendiri lagi. Tapi kalau sudah sampai menangis, nggak enak juga membiarkannya begitu, juga untuk tetangga). Selain itu kami ingin membeli sebuah jam weker yang ada bonekanya, yang bisa disetel kalau jam 7 pagi baru mata bonekanya terbuka. Katanya ini membantu sekali buat anak-anak seperti Sky yang selalu bangun kepagian, untuk membuat mereka tidur atau berbaring sebentar lagi.

Memang katanya anak berusia 2 tahun kebanyakan mengalami kesulitan tidur, yang bentuknya bisa bermacam-macam. Karena mereka sedang sibuk-sibuknya, dengan sekolah baru, fase baru (lepas popok), ranjang baru (makanya kami masih menunda yang ini, padahal ranjang besar Sky sudah berbulan-bulan nongkrong di samping ranjang bayinya yang masih dipakai sampai sekarang), masa mulai bermimpi (termasuk mimpi buruk), mulai sadar bahwa mereka punya keinginan sendiri, selalu mau ikut-ikutan, dll dll… Mungkin yang kami alami ini memang normal, tapi kami kok sudah lumayan putus asa ya. Kecapekan, jadi tidak percaya diri (apa betul ini normal ya?!), situasi ini jadi membayang-bayangi hari-hari yang kami bayangkan bisa lebih menyenangkan, kalau saja tidurnya bisa lebih bagus sedikit…

Sky sebetulnya mulai tertarik dengan ranjang besar. Atau tepatnya: ranjang kami. Sekarang seringnya, sebelum berhasil kami giring ke kamarnya sendiri, dia bakal meloncat ke ranjang papa dan mama dulu, lalu bilang: “Aku tidur di sini!”. Lalu melepas kacamatanya, berbaring di bantal, menarik selimut, dan pura-pura tidur. Oya, dan juga mengambil dan memeluk guling mama, hehe… Sebetulnya lucu banget, tapi kami tidak bisa benar-benar menikmatinya, karena ya itu, pikiran dan konsentrasi kami tertuju semata-mata pada membawanya tidur…

Kami masih punya satu teori terakhir, yang mungkin sebentar lagi bakal kami uji cobakan. Yaitu bahwa, alasan Sky selalu memanggil-manggil kami, juga di malam hari, adalah bahwa dia tidak nyaman kencing di popoknya. Sebelum tidur pastinya kami selalu membawanya ke wc dulu. Tapi sesudahnya dia masih kami pakaikan popok. Tentunya berbeda rasanya dari di siang hari, yang mana dia selalu kencing di pispot atau wc, tapi kalau malam toh harus kencing di popok. Jadi mungkin kami harus mencoba dalam waktu dekat untuk melatihnya bebas popok saat tidur malam. Mungkin bakal berarti membangunkannya beberapa kali, tapi kalau ini memang suatu hari nanti harus terjadi, yah, kenapa tidak mencoba sekarang saja? Iya kan?

Apa pengalaman kalian dalam hal ini? Tentang sering terbangun di malam hari, tentang susah tidur, tentang terus-terusan memanggil-manggil ‘papa’ atau ‘mama’, terlepas dari apapun yang kami katakan atau lakukan?

blog3

***

English:

Decided to also write this post in English. Hoping for some input, tips, advices or simply to hear some experiences from other parents!

I’ve always been jealous to other parents’ stories about their sleeping angel. An angel who gives her best smile when awake, who sleeps through the night plus a few hours in the afternoon…about how cozy the bedtime always is, about the sweet night kisses and how the angel falls asleep within ten seconds…

Sky has always had, her little life long, a kind of “sleep hater” aura. I have blogged about this quite many times. Sometimes we have an easier periods in-between, and sometimes we will indeed find her smiling in bed. But all those moments we can count with one hand. Okay, maybe I exaggerate now a bit, but that’s how that actually feels like!

And now it has been weeks again, or maybe months (I lost my count) that she shows her ‘talent’ to be very difficult with sleeping again. All sleeping rituals remain the same, but they extend now over a much longer period of time. We know she could probably try to stretch her bedtime, so we have done all we could to maintain it within a reasonable amount of time. We will start the rituals at around 7 p.m, and often we’re not finished until one and a half hour later! She will keep calling and calling, crying and crying…and we will walk up and down to her room…with soft approach, a bit stricter approach, a strict approach…we have tried everything, without any results. She also would awake a few times at night, calling again, and crying again. The next morning is always 6 a.m. when she starts calling again, and we would try our best to keep her in bed until 7 a.m (for our sake, and her own sake!).

There are two things we would love to have at the moment: good earplugs for the night (but…in half of the case we need to visit her when she calls us at night. A crying baby is never good for your nerve, neither for the neighbours. In the other half it’s usually a fake alarm, she will fall asleep by her own very quickly). Our other wish is to have an alarm clock with a doll on it, who will open its eyes at a set time. We heard this is very helpful for children like Sky, who always wakes up too early, to keep them, hopefully, a bit longer in bed.

It appears that many two years old have some kind of problems with sleeping, in various forms. Because of their busy days, sometimes new school, new phase (being potty-trained), new bed (that’s why we’re still postponing this one, while her real bed has now been standing next to her current crib for months), the (scary) dreams, the awareness of their own will and personality, etc etc… Maybe this is normal afterall, but honestly speaking, we are quite desperate with the whole (sleeping) situation. Exhausted, feeling insecure (is this really normaal?!), this issue has formed a shadow in days which we actually would love to feel happier.

She does show interest in sleeping on a big bed though. To be precise: on our bed. Right now she will first jump on our bed before we manage to get her in her own room. She will put her glasses off, lay on the pillow, pull the blanket, say “I will sleep here!” and pretend sleeping. Oh and she will cuddle mama’s “guling” (bolster) too. Funny and amusing, but we can’t enjoy it fully, simply because the tension around her sleeping situation keeps haunting our mind…

We still have one last theory which we probably will give a try. That is, that Sky keeps on calling us, also at night, because she doesn’t feel comfortable to pee in her diaper. We always have toilet time before bed, but after that we will put her diaper on. And it’s maybe a very strange feeling to have to pee on the diaper again after the whole day running free of it. So we might need to try to let her sleep without diapers. Which means we will have to wake her up a few times at night. But it has to happen someday right, so we can try it now as well.

What are your experiences? About sleep difficulties, about being awake a few times at night, keep calling ‘papa’ or ‘mama’ the whole time, whatever we say or do?

blog4

***

Nederlands:

Jaloers ben ik altijd al, bij elk verhaal van andere ouders over hun slapende engeltjes. Een engeltje dat altijd met een lach wakker wordt, dat ‘s nachts de klok rond slaapt plus nog een paar uurtjes in de middag…over hoe gezellig en leuk de bedtijd is, over de zoete nachtkus en dat dat engeltje binnen tien tellen in slaap valt…

Sky heeft, haar hele leven lang al, een soort aura van een “slaap-vijand”. Dat heb ik al meerdere keren in deze blog beschreven. Af en toe kwamen er een iets makkelijkere periodes tussen en af en toe troffen we haar inderdaad met een lach in bed bij het wakker worden. Maar het is allemaal met een hand te tellen, of misschien overdrijf ik nu een beetje, maar zo voelt het wel tenminste.

Het is nu alweer weken, zo niet maanden (ik ben de tel kwijt) dat zij weer erg moeilijk doet met slapen. Alle slaaprituelen blijven dezelfde, maar het duurt nu allemaal veel langer. Natuurlijk probeert ze de tijd te rekken, maar we hebben ook alles gedaan om de tijd binnen de perken te houden. Om 19u naar bed (of beginnen met de rituelen) en vaak pas rond half negen (!!!) klaar. Ze blijft roepen en roepen, huilen en huilen…gaan we naar boven en naar beneden…met zachte aanpak, iets hardere aanpak, harde aanpak, alles hebben we geprobeerd, zonder resultaat. ‘s Nachts wordt ze altijd nog een paar keer wakker, dan weer roepen, en weer huilen. De volgende ochtend is zij standaard om 6u wakker, waarbij wij wéér van alles hebben gedaan om haar tot 7u in bed te houden. Twee dingen zitten nu hoog in ons verlanglijstje: goede oordopjes voor ‘s nachts (maar ja, bij de helft van de gevallen moet een van ons toch even naar haar toe, want zo’n huilend kind is natuurlijk niet prettig. Niet voor ons en ook niet voor de buren. Bij de andere helft ging het trouwens om loos alarm en slaapt ze zelf verder). Daarnaast willen we graag een klok/wekker kopen waarbij je kunt instellen dat de ogen van een dier pas om 7u open zijn. Dit schijnt een goede hulp te zijn voor kinderen zoals Sky, die altijd te vroeg wakker is, om ze, hopelijk, iets langer in bed te laten liggen.

Het schijnt dat veel tweejarigen inderdaad moeite hebben met slapen, in allerlei vormen. Door hun drukke schema’s, nieuwe school, nieuwe fase (zindelijk zijn), nieuw bed (vandaar dat we dit maar nog even uitstellen voor Sky, terwijl haar grote bed nu al maanden naast haar huidige babybedje staat), de (enge) dromen, het besef dat zij eigen wil kunnen hebben, het altijd maar mee willen doen, enz enz… Misschien is dit dus wel normaal, maar we zijn redelijk wanhopig met het hele toestand. Vermoeid, onzeker (is dit écht normaal?!), overschaduwt dit toestand de leukere dagen die wij eigenlijk graag willen hebben.

Interesse in het grote bed heeft Sky wel degelijk. Of om precies te zijn: in ons bed. Ze springt nu vaak, vóór we haar in haar eigen kamertje kunnen krijgen, eerst in het bed van papa en mama, en zegt dan: “Ik slaap hier!”. Doet haar bril af, ligt op de kussen, trekt de deken en doet alsof ze slaapt. Oh en ook de “guling” van mama knuffelen. Wel grappig allemaal, maar erg genieten kunnen we niet, omdat we steeds in de spanning rondom haar bedtijd zitten…

We hebben nog één laatste theorie die wij binnenkort waarschijnlijk gaan uitproberen. Dat is, dat Sky ons steeds roept, en ‘s nachts ook, omdat zij niet prettig vindt om in haar luier te plassen. Vóór het slapen gaan moet ze uiteraard eerst haar blaas leegmaken. Maar ‘s avonds doen we haar nog de luier aan. Toch heel anders dan overdag, als je gewend bent om aan te geven wanneer je gaat plassen maar ‘s avonds in je luier moet doen… Dus binnenkort maar proberen om ‘s avonds ook zonder luier te laten slapen. Het zal wel betekenen dat we haar een paar keer wakker moeten maken, maar het moet toch een keertje gebeuren dus waarom nu niet proberen.

Wat zijn jullie ervaringen hiermee? Over het ‘s nachts een paar keer wakker, over het moeilijk slapen, over het ‘papa’ of ‘mama’ de hele tijd blijven roepen, wat we ook zeggen of doen…?

blog2

summer is in the air!

Standard

blog

Nikmatnya, cuaca hari-hari ini!!! Kami hampir tidak pernah berada di rumah, hehe…maka dari itu tulisan blognya agak terhambat (karena semua pekerjaan harus dikerjakan di malam hari, di waktu yang biasanya kadang aku gunakan untuk menulis). Sering kami cuma pulang ke rumah sebentar supaya Sky tidur siang. Tapi bisa juga seperti hari ini, dia ketiduran di keretanya, capek bermain sepagian dan dihembus semilir angin…jadilah tidur siang di bawah bayangan pohon di halaman belakang. Dan sesudahnya jalan-jalan ke kota lagi, bermain air dan berbagi es krim dengan mama…senangnyaaa! 🙂

***

Heerlijk, dit weer!!! We zijn bijna niet binnenshuis geweest, haha…vandaar dat de blogpost even op zich laat wachten (want alle werk moet dan ‘s avonds gedaan worden, op de tijden die ik af en toe gebruik om iets te schrijven). Vaak komen we alleen even thuis voor Sky’s middagdutje. Maar het kan ook zoals vanmiddag, dat zij in slaap viel in haar kinderwagen, moe van al dat buitenspelen en gewiegd door de wind…kon ze even in de schaduw in de tuin een tukje doen. Om daarna weer lekker naar de stad te gaan, om met water te spelen en samen met mama een ijsje te delen…genieten!!! 🙂

blog1

our little scientist and hygiene agent

Standard

blog5

Sky makin senang bermain air, misalnya kalau sedang mandi di bak mandi. Dan kadang dia melontarkan ucapan-ucapan yang lucu atau pertanyaan yang pintar. Kalau sudah selesai mandi kami mengosongkan bak mandinya dan dia senang sekali mengamati bagaimana airnya berputar seperti tornado kecil, membentuk pusaran air sebelum menghilang ke lubang.

Lalu Sky bilang: “Papa, coba pusarannya diberi minum, bakal bagaimana ya?”
Nah lho, aku sendiri tidak tahu apa jawabannya! Jadilah kita lakukan percobaan bersama. Menuangkan air persis di tengah pusaran, apa yang terjadi? Ternyata pusarannya langsung menghilang, karena penuh berisi air. Tapi begitu berhenti menuang air, pusarannya langsung muncul lagi. Lucu ya, jadi tahu gara-gara Sky ilmuwan kecil kami!

Dan akhir-akhir ini Sky sangat memperhatikan kebersihan badan, hehe. Setiap pagi selesai sarapan dia bilang pada papa: “Dan sekarang pergi mandi papa! Bercukur juga ya!” Kuku-kuku mama juga tidak lupa diinspeksi dengan teliti: “Yang ini panjang mama, harus dipotong!” dan setelahnya dia meminjam pemotong kuku untuk merapikan kuku-kuku bonekanya juga. Sambil mengelus rambut mama: “Rambutnya kotor ma, dicuci dulu ya.” Anehnya semua inspeksi kebersihan badan ini tidak berlaku untuk dirinya sendiri, haha… Tapi urusan memotong kuku memang dia tidak pernah susah sih. Yang biasanya susah, soal keramas alias mencuci rambut, sekarang kami rasanya sudah menemukan solusi yang jitu. Setiap akhir minggu dia bakal mandi bareng papa di bathtub (biasanya dia mandi di bak mandi kecilnya). Lalu dia berbaring di perut papa, memandang ke atas dan menutup mata rapat-rapat. Dengan begitu mama bisa mencuci rambutnya dengan gampang, tanpa dia marah-marah kalau airnya menetes-netes di wajah atau kena mata. Sepertinya cara ini berhasil, dan kami senang sekali! 🙂

***

Sky vindt het steeds interessanter om met water te spelen, bijvoorbeeld als zij in bad zit. En soms heeft ze hele leuke vragen of opmerkingen. Zo vindt ze het erg leuk om te kijken hoe er een draaikolk ontstaat tijdens het leeg lopen van het bad. Ze ziet dat het water rond gaat draaien en dat er lucht in het midden blijft staan, met een soort van slurf naar beneden (als een tornado). 

Nu zei Sky tegen mij: “Papa laat de slurf water drinken, wat zal er dan gebeuren?” 
Tjonge wat een vraag, want ik weet het antwoord eigenlijk niet. Dus gelijk maar een testje doen samen met Sky. We gieten samen een bekertje water in de slurf en de draaikolk vult zich gelijk met water en verdwijnt dus, maar zodra je stopt met gieten komt de draaikolk gelijk weer terug. Leuk hè, weten we nu dus ook weer dankzij Sky onze kleine wetenschapper!

En de laatste tijd vindt Sky de hygiëne erg belangrijk. Zegt ze elke morgen na het ontbijt tegen papa: “En nu douchen papa! En scheren ook!” Mama’s nagels worden ook keurig geïnspecteerd: “Deze is lang mama, moet knippen!” en daarna wil ze ook de nagels van alle knuffels zelf knippen… En bij het aaien van mama’s haar: “Haar is vies mama, even wassen!” Gek genoeg gelden al deze hygiëne inspecties niet voor haarzelf, haha… Maar nagels knippen vindt ze wel leuk, is nooit een probleem geweest. Bij haar wassen hebben we nu een treffende oplossing gevonden: Elk weekend gaat ze met papa samen in het grote bad (de badkuip, op andere dagen gebruiken we voor haar bad haar eigen kleine badje). Om haar haar te kunnen wassen gaat ze schuin liggen op papa’s buik, omhoog kijken en oogjes dicht. Dan kan mama haar haar snel (en goed) wassen, zonder dat ze moppert over water in haar gezicht enz. Dat werkt, en we zijn er erg blij mee! 🙂