Monthly Archives: January 2017

all about peanuts

Standard

blog-4

blog-4a

Dia suka kacang: memecah kacang, makan kacang, merangkai kacang (yang ini aku yang bikin sih karena ternyata masih terlalu keras untuk tangan kecilnya, itu untuk makanan burung di musim dingin begini), membuat boneka kacang, prakarya menggunakan kacang (dia memilih untuk membuat hantu kacang), selai kacang untuk rotinya… hanya saus kacang (seperti untuk gado-gado) yang dia agak kurang suka.

***
Ze houdt van pinda’s: pinda’s kraken, pinda’s eten, pinda’s rijgen (dit heb ik gedaan omdat het nog te zwaar is voor haar kleine handjes), pinda-mannetjes maken, pinda knutselen (ze koos er voor om pinda-spookjes te maken), pindakaas op haar boterham… alleen pindasaus vindt ze iets minder (zoals bij gado-gado; het groente gerecht met pindasaus erover).

in love

Standard

blog-5

Kebetulan memang sudah hampir hari Valentine, akhir-akhir ini tema cinta dan menikah sering sekali muncul di antara cerita karangan Sky. Foto di atas ini dibuatnya di sekolah. Di satu sisi kertas musim dingin, di sisi sebaliknya musim panas. Anak laki-laki musim dingin jatuh cinta pada anak perempuan musim panas, maka ada gambar hatinya.

Dan foto smurf di bawah itu ceritanya dimulai dengan membangun dua buah desa smurf, dipisahkan oleh jembatan di tengah-tengah. Smurfette/Smurfin tinggal di desa sebelah kiri dan jatuh cinta pada Smurf-Belanja yang tinggal di desa sebelah kanan. Akhirnya mereka menikah, di tengah-tengah tentunya, dengan Papa Smurf sebagai petugas pernikahan.

Kemarin malam aku mendengarkan cerita fantasinya selama setengah jam, sebelum memintanya untuk mengarang akhir ceritanya karena jam sudah menunjukkan waktu tidur. Akhir-akhir ini, setelah mama dan papa membacakan cerita pengantar tidur, dia mau menceritakan karangannya sendiri. Dengan bantuan boneka-bonekanya dan segala sesuatu yang terletak dalam jangkauan. Fantasinya luar biasa. Cerita karangannya seru (dan sering susah dihentikan), dan dia terlihat menikmati sekali. Ini ringkasan singkat salah satu cerita terbarunya:

blog-6“Panda diam-diam jatuh cinta pada kepala sekolahnya. Jadi dia membeli sebuah ‘bom kentut’ (yang kalau diduduki atau dibuka mengeluarkan bau yang aduhai busuknya). Di sekolah, sesaat setelah jam makan buah, diledakkannya bom kentut itu. Wahhh bau bangettt! Gurunya jelas marah luar biasa, tapi tidak bisa menemukan pelakunya. Akhirnya Panda sendiri yang mengaku pada Ibu Guru. Sebagai hukuman Panda harus segera melapor pada kepala sekolah. Nah, justru itu yang ditunggu-tunggu, pikir Panda sambil tersenyum-senyum. Di kamar kepala sekolah, tergagap dan dengan pipi merah merona, Panda mengaku kepada kepala sekolah: “Saya…sebetulnya jatuh cinta pada Bapak.” Lalu kepala sekolah menjawab malu-malu: “Saya juga pada kamu.” Tak lama kemudian mereka menikah dan mendapatkan anak kembar, laki-laki dan perempuan.”

***

Toepasselijk omdat het bijna valentijnsdag is, de laatste tijd komt het thema verliefdheid en trouwen steeds vaker in Sky’s fantasie-verhalen voor. Op de foto hierboven is haar tekening van school. Een winter tafereel aan de ene papier zijde, en zomer aan de andere kant. De winter jongen is verliefd op het zomer meisje, vandaar de hartjes.

De foto hieronder begon toen ze eerst twee smurfendorpen bouwde met een brug in het midden. Smurfin van het ene dorp werd verliefd op de Boodschappen-Smurf van het andere dorp. Uiteindelijk trouwden ze in het midden, natuurlijk met Papa Smurf als de trouw-ambtenaar.

blog-4Gisterenavond luisterde ik een half uur lang naar haar fantasie-verhaal, voordat ik haar vroeg om toch een einde aan het verhaal te maken want het was echt al bedtijd. Tegenwoordig wil ze, nadat papa én mama een of meerdere verhalen hebben voorgelezen, zelf een verhaal verzinnen en vertellen. Vaak met behulp van haar knuffels en alles wat op haar bed ligt. De verhalen zijn vaak erg leuk en zij geniet zichtbaar van haar poppenkast. Dit was een korte samenvatting van een recente verhaal:

“Panda was stiekem verliefd op de schooldirecteur. Dus ze kocht een stinkbommetje. Op school, vlak na het fruit eten, liet ze het ontploffen. Het stonk er verschrikkelijk! De juf werd hartstikke boos, maar ze kon eigenlijk niet ontdekken wie het gedaan had. Toen heeft Panda de juf zelf verteld. Ze riep dat Panda onmiddellijk naar de schooldirecteur moest! Nou, dat was juist de bedoeling, gniffelde Panda. In de kamer van de directeur, stotterend en met rode wangen, zei Panda tegen de directeur: “Ik…ben eigenlijk verliefd op u.” En toen antwoordde de directeur: “Ik ook op jou.” Niet lang daarna gingen ze trouwen en ze kregen een tweeling; een jongen en een meisje.”

blog-7

she starts to read!

Standard

blog-3a

Mengikuti jejak milestone-milestone penting yang selalu aku rekam di blog ini, berikut adalah satu yang paling aku suka: Sky mulai bisa membaca!!!

Tentu kejadiannya bukan 1,2,3 langsung bisa. Proses yang mengawalinya panjang. Dari mulai belajar huruf satu-persatu. Huruf besar dan huruf kecil (yang ada dua jenis juga: huruf pisah dan sambung). Sering-sering menunjukkan kata yang dia kenal di buku, di jalan dll. Banyak-banyak berbicara dengan rima (ini di Indonesia sepertinya kurang populer ya, tapi di sini dipercaya sangat membantu anak belajar membaca. Atau setidaknya berpuisi, hehe. Misalnya berkata ‘enam – senam – terbenam’). Mengenali huruf awal dan huruf akhir sebuah kata. Lalu mulai berlatih dengan pasangan huruf yang paling pendek dan gampang. Disambung dengan kata pendek, yang divariasikan seperti ‘bos – vos – mos‘.

Satu momen penting adalah saat guru Sky di sekolah menyarankan kami untuk menamai huruf seperti bunyinya di dalam kata. Jadi bukan seperti lagu a-b-c, tapi misalnya huruf ‘d’ harus kami ucapkan sebagai ‘duh’ (u dan h-nya ala Belanda ya, jadi lebih mirip ‘deu’, kira-kira begitu deh, agak susah kalau ditulis, hehe…). Bunyi itu yang didengar anak-anak, kata Ibu guru. Saran beliau kami ikuti dengan senang hati. Dan untungnya Sky memang selalu penasaran dan semangat sekali belajar angka dan huruf.

Dua minggu yang lalu kami kebetulan sedang berada di cafe di museum favorit kami (Brabantse Natuurmuseum, dekat rumah). Papa sedang ngobrol dengan petugas museum. Mama sedang memesan kopi dan jus apel, saat tiba-tiba ada yang memanggil dengan antusias dari sudut di mana anak-anak bisa mewarnai dan membaca buku. Sky mengacungkan sebuah buku dan berseru: “Mama, papa…aku bisa membaca dua kata!”. Segera aku menghampirinya dan memang betul, dia membaca kata “Tobi” dan “wil” dengan benar. Woww!!!

Sejak itu perkembangannya pesat. Kami meminjam buku tambahan dari perpustakaan untuk belajar membaca dan setiap hari duduk bersama sebentar untuk berlatih. Yang penting Sky suka dan tidak merasa terpaksa. Tidak hanya dari buku, tapi juga mencoba membaca semua yang bisa dibaca. Yang masih susah adalah gabungan huruf khas bahasa Belanda, seperti ‘aa, oe, ui, eu, ei‘ (buat aku saja sampai sekarang masih agak susah, hehe). Pagi ini dia membaca kalimat ini di etiket botol selai kacang: ‘vol van smaak‘. 😀

Bangga!!! Tapi sekaligus menyadarkanku bahwa masa kami membacakannya buku sudah hampir berakhir. Sampai saat ini kami sudah meminjam hampir 700 (!!) buku dari perpustakaan. Sebanyak itu pula (dan lebih dari itu tentunya) yang sudah kami bacakan untuknya. Momen-momen menyenangkan yang berharga… dan nanti…nanti dia bisa membaca sisanya semua sendiri. Atau mungkin gantian membacakannya pada kami? 😉

***

blog-4

In de reeks van belangrijke mijlpalen in deze blog, komt hier een leuke, een van mijn favorieten-allertijden: Sky begint te lezen!!!

Het gaat natuurlijk niet meteen 1,2,3 hoppakee. Het is een proces geweest. Van letters leren; grote letters en kleine letters zowel in de vorm van blokletters/los als schrijfletters. Vaak een woordje aanwijzen in de boeken, op straat e.d. Veel rijmen (leuk!), beginletters herkennen. Daarna de korte klanken oefenen. Hele korte, bekende woordjes. Allerlei variaties toevoegen (bos, vos, mos). Een belangrijk moment was toen wij van de juf op school een tip kregen om de letters te benoemen zoals ze ook in een woord te horen zijn. Dus niet zoals in het a-b-c lied, maar de ‘d(e)’ als ‘duh’ uitspreken. Kinderen horen het zo, zei de juf. En dat hebben we dus gevolgd. Gelukkig is Sky zelf altijd nieuwsgierig en leergierig naar letters en cijfers.

Twee weken geleden waren we toevallig bij het café van onze favoriete museum (het Brabantse Natuurmuseum, vlakbij ons huis). Papa stond met een mevrouw van het museum te praten. Mama was koffie en appelsap aan het bestellen, toen er ineens enthousiast werd geroepen vanuit de leeshoek. Sky hield een boekje omhoog en riep: “Mama, papa…ik heb twee woordjes zelf gelezen!”. Haastig liep ik naar haar toe en ja hoor, ze heeft de woorden “Tobi” en “wil” correct gelezen. Woww!!!

Sindsdien gaat het hard. We lenen wat (extra) boekjes van de bieb en maken er altijd leuke lees-leer-momenten van. Elke dag even oefenen. Niet alleen van de boeken, maar gewoon alles wat te lezen valt. De specifieke Nederlandse klanken zijn nog best lastig, zoals de ‘aa, oe, ui, eu, ei’ maar vanmorgen las ze van de pindakaas pot: ‘vol van smaak’. 😀

Trots!!! Maar tegelijkertijd besef ik me dat onze voorleesmomenten bijna geteld zijn. We hebben tot nu toe al bijna 700 (!!) boeken van de bieb geleend. Zoveel hebben we dus aan onze meid voorgelezen. Al die gezellige momenten… En straks…kan ze de rest allemaal zelf lezen. Of misschien aan ons voorlezen? 😉

blog-4a

tooth fairy deal

Standard

 

blog-3c
Beberapa anak yang lebih besar di kelas Sky sudah mulai mengalami ganti gigi. Ada yang punya gigi goyang, dan beberapa sudah tanggal. Tentu saja di rumah juga kami bahas, tentang gigi susu vs gigi tetap, dan sampai juga ke legenda peri gigi (yang di sini biasanya akan menukar gigi yang ditaruh di bawah bantal di malam hari dengan uang logam atau permen atau hadiah kecil lainnya). Sky sudah membayangkan bagaimana nanti kejadiannya:

Sky: “Gigi yang pertama tanggal kita simpan, yang kedua kita taruh di bawah bantal. Mungkin nanti peri gigi datang untuk menukarnya dengan uang logam. Tapi…mama nggak boleh melakukannya diam-diam lho!”
Aku: “Mmm…tapi, kalau peri gigi tidak datang, kamu nanti kecewa tidak?”
Sky (berpikir lama). Akhirnya jawabnya: “Oke deh, mama boleh menengok malam-malam. Raba di bawah bantal. Kalau peri giginya ternyata tidak datang, boleh deh mama yang melakukan. Oke? Tapi kalau begitu giginya juga disimpan ya…mau dibawa kemana coba kalau enggak??” 😀

NB: Lucu juga ya bahwa dia ternyata paham betul bahwa mamanya ini selalu menyimpan segala sesuatu “yang pertama”. Potongan rambutnya yang pertama, baju, kaos kaki, sepatu, gambar orangnya yang pertama…nanti giginya yang tanggal juga deh, hehe…

***

fb-banner-31
Een paar grotere kindjes in Sky’s klas hebben wiebeltanden en een paar lopen zelfs al trots met een gat tussen hun tanden. Dat leidt gelijk tot gesprekken thuis over de tanden(fee). Sky weet precies hoe het bij haar zal gaan:

Sky: “De eerste tand gaan we bewaren, de tweede gaan we onder mijn kussen leggen. Misschien komt dan de tandenfee het ruilen met een muntje. Maar…jíj moet het niet doen hoor mama!”
Ik: “Mmm…maar als de fee niet komt, ben je dan niet teleurgesteld?”
Sky (lang nadenken). Eindelijk zei ze: “Nou oke, je mag ‘s nachts even komen kijken. Onder de kussen voelen. Als de fee niet geweest is, dan mag je het doen. Oke? Maar dan moet je het tandje ook gewoon bewaren hè…waar moet het anders naartoe??” 😀

PS: Het is wel grappig en leuk om te merken dat ze precies weet, dat ik graag haar “eerste-spulletjes” wil bewaren. Haar eerste haarlokje, eerste kleertjes, sokjes, schoentjes, poppetje-tekening…en dus ook haar eerste uitgevallen tand.

blog-3b