Daily Archives: 01/06/2015

she’s exactly 1 metre tall, hooray! :)

Standard

blog1Sudah beberapa minggu kami menunggu-nunggu momen unik ini, tegang setiap kali mengukur tinggi badan Sky: apa dia akhirnya menembus batas istimewa 1 meter? Dia sendiri ikut penasaran, sering meminta kami untuk mengukur tinggi badannya (sama seperti dia kadang minta ditimbang badannya sesudah mandi malam). Akhirnya hari besar itu tiba juga: Hari ini tinggi badan Sky persis 1 meter!!! Horeeee! 🙂

Kami merasa bahwa beberapa minggu terakhir ini makannya banyak dan bagus banget, lebih bagus lagi dari sebelumnya yang juga sudah lebih dari lumayan. Beberapa jenis masakan yang tadinya tidak dia suka, sekarang dilahapnya begitu saja. Omong-omong, kami tidak pernah bilang bahwa dia tidak suka makan sesuatu. Minimal tidak bilang langsung padanya. Seorang anak seharusnya tidak pernah dibilangi ortunya: “Ini kamu nggak suka, kan?” (coba bayangkan sendiri deh, kalau seorang anak mendengar kalimat ini dari ayah ibunya, pasti percaya saja kan). Kalau Sky tidak suka makan sesuatu kami memberitahunya bahwa dia lain kali boleh mencoba lagi, mencicipi lagi. Mungkin saat itu dia bakal suka. Atau kami bilang bahwa kalau dia makin tumbuh besar, bakal suka makin banyak jenis dan variasi makanan (yang memang benar adanya, seperti kalau anak kecil tidak suka makan pedas, nanti besarnya bisa jadi suka juga). Sky bangga sekali kalau dibilang dia sudah besar, dan ingin sekali melakukan hal-hal yang hanya bisa dilakukan anak besar. Jujur ini memang kami ‘salah gunakan’ sedikit, dengan menyemangatinya untuk beraktivitas seperti anak besar: makan sendiri, pergi ke wc sendiri, bermain sendiri, dan juga makan lebih bervariasi. Trik begini berhasil lho, coba deh!

Kemarin dia menghabiskan pasta makan malamnya (sebelumnya dia tidak terlalu suka saus pasta, jadi pasta-nya biasanya agak ‘kering’). Dia menunjuk ke piringnya dan berkata: “Mama, yang empuk-empuk itu enak banget deh.” Yang ditunjuknya adalah irisan-irisan jamur. Waktu aku memberitahunya dia tampak terkejut: “Oya? Itu jamur? O jadi aku suka jamur ya.” Sebetulnya kami juga lumayan terkejut, karena seumur-umur dia tidak pernah suka jamur, sampai kemarin itu. Tapi biarpun terkejut kami tidak menunjukkannya (tetap pasang muka datar, haha). Karena hal begini harus menjadi hal yang biasa buatnya, bahwa selera memang bisa berganti-ganti. Sama biasanya seperti saat kami makan bersama beberapa hari lalu dan bilang kepadanya: “Sky, jangan cuma brokolinya saja yang dimakan. Kentang gorengnya juga ya.” Waktu ngomong begitu kami sadar bahwa kami beruntung banget, pasti tidak banyak orang tua yang bisa sampai bilang begitu. Tapi intinya, kami mencoba supaya Sky memperlakukan semua jenis makanan secara setara. Para ortu seharusnya tidak perlu memuji kalau anaknya mau makan sayur (dirasakan sendiri deh, kalau ortunya selalu bilang: “Ayo nak, satuuu sendok lagi deh sayurnya, terus sudah cukup.” O, pikir si anak, jadi ini harusnya aku makan dengan susah payah tadi!). Singkat cerita, tidak ada yang namanya makanan khusus pesta atau untuk traktiran. Kalau anak dibiasakan makan yang manis-manis saat pesta, saat bertamu, atau sebagai hadiah, terbayang kan di masa depannya. Pasti jadi kebiasaan. Asosiasinya bahwa suasana asyik itu harus disertai makanan manis (Sky tidak pernah kami beri permen dan sejenisnya. Nggak ada nilai gizinya sama sekali). Parah-parahnya malah bisa jadi emo-eater (seorang yang ‘lari’ ke makanan, terutama yang tidak sehat, kalau emosinya sedang down). Nah nggak mau kan anaknya begitu. JADI: makan sehat itu asyik, seru, dan menyenangkan. Sudah dibuktikan kok! 🙂

blog2

***

Al een paar weken zitten we in spanning bij elke lengte-meting: zou Sky de magische grens van 1 meter hebben bereikt? Ze vindt het zelf ook spannend, en vraagt dan een paar keer per week of wij haar lengte nog eens willen meten (net als dat zij na haar avond badje ook vaak naar de weegschaal vraagt). Vandaag is het eindelijk zover: Jaaaa Sky is precies 1 meter lang!!! Hoeraaa! 🙂

blog3We vinden dat zij de laatste weken erg goed eet, nóg beter dan daarvoor die al best goed was. Een paar specifieke gerechten die zij hiervoor niet lustte, hapt ze ineens zomaar zonder moeite. Trouwens, we zeggen eigenlijk nooit dat ze iets niet lust of niet lekker vindt. In ieder geval niet tegen haar. Een kind moet nooit van andere mensen horen: “Dit lust je toch niet”, vinden we (moet je jezelf voorstellen om zoiets van je moeder of vader te horen, dan geloof je het toch meteen?). Als Sky iets niet zo lekker vindt dan zeggen we dat ze het volgende keer gewoon weer een beetje moet proeven. Misschien vindt ze het dan wel lekker. Of we zeggen dat als ze iets groter wordt dat ze dan meer dingen lekker gaat vinden (wat wel waar is, zoals dat je als kind iets pittigs niet lekker vindt, maar als volwassenen misschien wel). Sky vindt het stoer dat ze steeds groter wordt, en wil maar al te graag de dingen die grotere kindjes doen ook zelf kunnen. Dat “misbruiken” we wel een beetje: Als ze groter is kan ze zelf eten, zelf naar de wc, zelf spelen, en dus ook meer dingen lekker gaat vinden. Het werkt!

Gisteren at ze haar pasta lekker op (pastasaus vond ze daarvoor niet zo lekker). En zei ze: “Mama, die zachte dingen daar vind ik erg lekker.” Ze wees naar champignon plakjes. En toen ik haar vertelde wat het was, las ik de verbazing in haar ogen: “Oja? Zijn die champignonnetjes? O die vind ik dus lekker!” We waren eigenlijk ook verbaasd, want nooit vond ze champignon lekker, tot gisteren dus. Maar we laten ons bij zoiets nooit blijken dat we verbaasd zijn. Het moet geen speciale aandacht krijgen. Het moet voor haar gewoon zijn, net zo gewoon als wij een paar dagen geleden tijdens het avondeten zeiden: “Sky, je moet niet alleen je broccoli opeten. Je frietjes ook nog hè.” Hoeveel ouders kunnen dit zeggen, dachten we nog, hihi…Maar het gaat erom dat Sky alle soorten eten gelijk behandelt. Men moet niet juichen dat hun kindjes hun groenten opeten (wat zullen de kindjes denken als je steeds zegt: “Kom, nog één hapje groente en dan is het goed.” O, die groente hoor ik dus met veel moeite te eten!). Kortom, frietjes zijn niet (alleen) voor feest, en zoet is geen beloning. Nou ja, snoep geven we sowieso niet. Er zitten totaal geen voedingswaarde in die dingen, en als je zegt dat het gewoon gezellig is om snoep te eten…euh, wie zegt dat eigenlijk? Dat vinden we van niet. Als een kind al van jongs af aan leert dat zoet en snoep gelijk is aan gezelligheid en feest, werkt je alvast een emotie-eter in de dop. Dat wil je toch niet? DUS: Gezond eten is leuk en gezellig, jazeker! (is hier bewezen) 🙂